Discussion

1.5K 119 19
                                    

Matt's POV
Shawn baru saja menelepon ku, katanya dia mau main ke rumahku, dan dia memintaku untuk memastikan bahwa Ava tidak sedang berada dirumah tetapi malah Mom, Dad, dan Johnson yang harus di rumah, ini aneh kan?

Walaupun sekarang sedang weekend, tetapi, tetap saja aku bingung harus membuat rencana apa agar Ava harus di luar rumah, dan malah Mom, Dad, dan Johnson yang harus ada di rumah. Memang sekarang Mom, Dad, Johnson, dan Ava sedang di rumah semua, tetapi kata Shawn ia akan membicarakan hal penting mengenai penyakit Ava, jadi rencana ku adalah menyuruh Ava untuk membeli buku di mall dekat rumah, aku memang sangat khawatir kalau Ava ke mall sendirian, jadi kuputuskan Cam untuk menemani Ava, semoga ia tak menolak.

"Ava, tolong belikan kak Matt buku di toko buku di mall dekat sini ya, aku akan menyuruh Cam untuk menemanimu." Suruhku ke Ava yang sedang meminum air putih di dapur.

"Baiklah kak, kenapa tidak Shawn saja yang menamaniku?" Tanya Ava balik.

Nah, aku harus pintar pintar membuat alasan.

"Karena Shawn sedang ada show di salah satu acara televisi." Jelasku kikuk, semoga Ava percaya, karena Shawn penyanyi, aku jadi mudah untuk membuat alasan.

"Oh, jadi begitu, baiklah kalau begitu kak." Jawabnya disusul larian kecilnya menuju ke kamarnya untuk berganti baju.

Aku hanya tersenyum ceria sekarang, aku langsung meng sms Shawn bahwa Ava lima menit lagi akan pergi bersama Cam. Dan aku juga meng sms Cam untuk datang ke rumahku dengan segera.

Shawn's POV
Akhirnya, datanglah sms dari Matt, setelah kutunggu tunggu sedari tadi sambil bermain gitar, akhirnya dia meng sms ku.

Matt : Shawn, ke rumah lah, Ava akan pergi bersama Cam lima menit lagi

Aku : Oke, tunggu aku

Sebenarnya aku sedikit kesal bahwa Ava ditemani Cam untuk membeli buku, tetapi aku harus percaya pada sahabat ku sendiri, lagi pula Cam sudah menaksir gadis lain di sekolah.

Matt's POV
"Bye Mom, Dad, Kak Matt, Johnson!!" Seru Ava ke keluarga besarnya yang berada di ambang pintu.

Cam mengedipkan sebelah matanya ke arahku dan aku membalasnya dengan acungan jempol, bahwa rencana kita bisa berjalan lancar.

Setelah mobil Cam melaju dan hanya terlihat seperti titik kecil, mobil Shawn datang, sungguh tepat waktu anak ini.

Shawn memarkirkan mobilnya dan bergegas turun dari mobilnya dengan kaus hitam yang ia kenakan di dobel kemeja kotak kotak hitam putih, jeans hitam, dan sneakers nya.

Ia melambai pada keluargaku, dan kupersilahkan Shawn masuk. Shawn menyungginggkan senyumnya pada Mom dan Dad, ia kemudian duduk diatas sofa merah di ruang tamu.

"Jadi rencanamu apa Mrs. Diana?" Tanya Shawn to the point.

"Jadi begini, Ava kan dilahirkan di Indonesia, bahkan ia dibesarkan selama 8 tahun disana, pasti ia sangat rindu dengan kampung halamannya alias tanah kelahirannya." Momku melirik Dad di sebelahnya dan kemudian Dad melanjutkan, "Kami akan berlibur di Bali, Indonesia, dan kupikir kau bisa ikut ke sana Shawn." Tawar Dad ku membentuk seutas senyum di pipinya.

"Waahhh, pasti sangat menarik di sana ya." Celoteh Johnson tiba tiba, wajahnya sangat girang dan senang.

"Apakah hanya ke Bali saja Dad? Tidak ke kota lain gitu?" Tanyaku sambil melihat Dad yang sedang asyik tersenyam senyum sendiri.

"Itu akan kupikirkan lagi." Jawab Dad yang kemudian melirikku.

"Benarkah om, tante, apakah aku benar benar boleh ikut??" Tanya Shawn memastikan, raut wajahnya sungguh bahagia.

Only You - Shawn Mendes (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang