Waktu itu pukul 6 pagi dan dokter Hyunji mengatakan kalau operasi Nash berjalan lancar, seketika itu, Magcon Boys senang dan bersyukur, mereka sangat lega karena tidak terjadi apa apa pada Nash.
Dan dokter Hyunji juga bilang kalau Cam sudah sadar, walaupun kondisinya masih lemah, ia sudah bisa berbicara sedikit.
"Cam! Aku merindukanmu!" ucap Shawn dengan memeluk pelan sahabatnya, "kau ini ada ada saja. Oh ya, apa yang terjadi pada Nash?" dan saat itu pula, Shawn menceritakan semuanya pada Cam, tak ada satu detail pun yang terlewat, karena Shawn masih ingat betul kejadian kemarin.
"Aku harap ia cepat pulih," komentarnya sambil memandang haru Nash yang berada di ranjang sebelahnya. "Kau juga Cam, cepatlah pulih! Banyak yang mencarimu di New York," ujar JackG sambil bertos ria dengan Cam.
"Aku strong kawan, tak usah khawatirkan aku, besok atau, mungkin nanti, kondisiku akan kembali normal," katanya penuh percaya diri.
Tak lama, seseorang mengetuk pintu, Hayes yang berada paling dekat dengan pintu membukanya dan ditemukannya CS dan Martin yang membawa lima kotak pizza ukuran jumbo.
CS dan Martin kelihatan seperti manusia normal pada umumnya, rapi dan bersih, bertolak belakang dengan Magcon Boys yang acak acakan karena belum mandi dua hari.
"Kalian semua makanlah, semuanya sudah beres, tak usah khawatirkan Lexi dan Markus, mereka sudah bertanggung jawab atas apa yang mereka perbuat, dan mungkin setelah ini akan ada berita bahwa FBI Amerika bekerja sama dengan polisi Indonesia," Martin memberikan senyum manis yang selama ini belum pernah terlihat oleh Magcon Boys.
"Benarkah? Jadi kemarin itu FBI yang aku telepon datang langsung dari Amerika?" tanya Johnson yang terlihat bangga. "Tidak, mereka kebetulan sedang bertugas di Jakarta," sahut CS yang mulai membuka kotak pizza.
"Wah, aku sangat lapar," Cam memandang mupeng pizza itu, "makanlah Cam, dari kemarin kau belum makan," Shawn memberikan kotak itu agar Cam dapat meraih pizzanya. "Terima kasih Cheol, Martin," ucap Matthew melemparkan senyum tulus, "ah, jangan dipikirkan." Sahut CS menjawab senyum Matt.
"Nash belum siuman?" Martin bertanya pada Matt yang sedang melahap makanannya, "baru pukul 6 tadi ia selesai dioperasi, kupikir beberapa jam lagi ia akan siuman," jawabnya cepat.
"Oh ya, dengan baik hati aku menawarkan kalian untuk mandi dan berganti pakaian di rumahku atau rumah Martin, karena kalian sangat kotor dan bau, udara di Indonesia juga berbeda dengan New York, kalian cepat berkeringat disini." CS memandang satu persatu wajah Magcon Boys yang watados itu.
"Wah, kupikir rumah kalian disini," Carter tiba tiba berpendapat, "kau gila!? Sejak awal aku tak pernah suka dengan rumah kumuh seperti ini," jawab CS tidak terima.
"Kalau kalian belum percaya kami untuk menjaga Nash dan Cameron, kalian dapat bergiliran untuk ke rumahku," ujar CS lantang, "dan aku akan mengantar kalian," tambah Martin.
Magcon boys sangat terkejut kalau sebenarnya CS dan Martin merupakan orang orang yang baik, karena selama ini CS dan Martin dikenal Magcon Boys sebagai anak buah Markus si psikopat, tawaran CS dan Martin membuat Magcon sedikit terenyuh.
"Oh ya, kami juga melakukan ini sebagai permintaan maaf, karena kita pernah melukai kalian, waktu itu memang kami sedang dicuci otak oleh Markus, untunglah sekarang sudah sadar, jadi, percayalah pada kami," kata CS disertai senyum lebarnya, dan dengan seketika, Shawn menjabat tangan Martin dan CS sambil memeluknya singkat, dilanjut oleh Magcon Boys lainnya.
"Ya, itu bukan masalah, yang berlalu biarlah berlalu, tak usah dipikirkan," jawab Shawn dengan tulus. "Jadi, siapa saja gelombang pertama yang ingin membersihkan diri?" tanya Martin dengan memainkan kunci mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You - Shawn Mendes (Completed)
FanfictionAva. Seorang gadis polos yang lahir di Indonesia, dan tinggal di New York bersama kedua kakak kandungnya dan kedua orang tuanya. Ava adalah gadis yang sangat beruntung memiliki kedua kakak yang terkenal dan berbakat. Apalagi teman dekat nya. Ya, Sha...