07.18 AM
~
Author's POV
"Cameron!!" Seru Nash sambil menggoyang goyangkan tubuh Cam."Cameron Dallas.. Kau harus cepat bangun!! Infus Ava sudah dilepas, kita akan kembali ke New York sore ini." Jelas Nash kemudian.
Cam yang malam nya tidur pukul setengah empat pagi, tak kunjung bangun juga, akhirnya Nash tak ambil resiko, ia meneriaki nama Cam tepat di telinganya.
"CAM!!"
"Astaga.. Ada apa sih Nash." Akhirnya, Cam terbangun juga.
"Kau ini, aku ngoceh panjang lebar tadi kau tak dengar!?"
"Kau bicara apa memangnya?" Bak anak kecil tanpa dosa, Cam mengerjakan matanya dua kali.
Wajah Nash berubah menjadi macan kelaparan yang sedang berburu di padang rumput.
"Baiklah, karena kau teman ku, dan aku adalah orang yang sabar, akan aku jelaskan lagi." Kata Nash mengelus dada nya, ia kemudian melanjutkan, "Begini Cameron Alexander Dallas tersayang, temanmu, Aliava Liliana Greta, sudah sembuh, infus nya sudah dilepas tadi pagi pagi sekali, dan sore nanti, kita akan kembali ke New York, Mr. Geraldine juga sudah menelepon polisi untuk mencari Jack and Jack, dan kau, apakah kau tidak masuk angin semalam?" Jelas Nash, dengan runtut nya ia menjelaskan semuanya kepada Cam, disusul dengan pertanyaannya yang sok care.
"Syukurlah kalau begitu.." Tuhan mendengarkan doa ku, batin Cam dalam hati, "Oh iya, aku semalam tidak masuk angin kok, Cam kan strong." Jawab Cam dengan kedipan mata sebelah kirinya.
"Hey, mengapa kau berkedip ke arah ku?" Nash lalu menatap tajam kearah Cam, "Percuma, aku tidak akan baper karenamu." Sambungnya mencibirkan bibirnya.
Cam hanya tertawa sebagai balasan dari pernyataan Nash.
Mereka berdua pun masuk ke dalam kamar.
"Hei, Cam, apakah kau baik baik saja?" Tanya Ava yang masih berbaring di kasur rumah sakit, tanpa infus tentunya.
"Tentu aku baik baik saja, Va, aku semalam hanya sedikit butuh hawa segar dan refreshing saja. Kalau kau? Sudah baikan?" Sahut Cam dengan senyum yang memperlihatkan gigi gigi miliknya yang rapih. Ia juga tak lupa bertanya balik.
"Ohh, syukurlah. Ya, aku sudah sangat bugar."
"Kalian semua, tolong bereskan barang barang ya? Karena sebentar lagi kita akan berangkat ke hotel." Pinta Mrs. Diana.
"Siap yang mulia!" Jawab semua orang (selain Mrs. Diana) yang ada di kamar itu.
Mrs. Diana hanya tertawa karena kelakuan teman teman Ava itu.
Lalu, Shawn, Matt, Cam, Nash, Hayes, Mr. Geraldine, dan Mrs. Diana membereskan barang barang miliknya masing masing.
Kecuali Ava, ia masih butuh istirahat, maka dari itu, barang barang miliknya akan di bereskan oleh Mrs. Diana.
"Mom, maaf ya, Mom jadi repot." Sergah Ava diikuti oleh wajahnya yang muram.
"Ava, aku ini ibumu, sudah kewajiban bagi ibu untuk membantu anaknya dan menyayangi semua anak anaknya." Jelas Mrs. Diana dengan senyum manis yang mengembang.
Ava kemudian mendongak dan menatap ibu nya tersebut dengan wajah cerianya lagi.
09.22 AM
~
"Sudah tidak ada barang yang tertinggal kan?" Ujar Mr. Geraldine memastikan, ia tidak mau ada satu pun barang yang tertinggal di kamar rumah sakit ini, karena untuk mencarinya pasti akan sangat sulit. Apalagi ini Jakarta.Semua orang yang ada di kamar itu spontan langsung meneliti tas nya masing masing, setelah semua sudah di cek, ternyata Hayes melupakan sesuatu.
"Aduh! Sikat gigi ku tertinggal di kamar mandi!!" Teriak nya sumringah. Ia kemudian menuju ke kamar mandi dan mengambil sikat gigi miliknya.
"Ahh, syukurlah." Tambahnya dengan mententeng sikat gigi tersayangnya.
"Untung tadi om ingatkan." Bisik Mr. Geraldine disusul tawa nya yang memecah ketegangan di dalam kamar.
***
"Omong omong tadi kita belum sarapan loh." Ucap Matt saat di dalam mobil.
"Oh iya, bagaimana Dad bisa sampai lupa. Kalau begitu, kita cari restoran terdekat. Tetapi yang makanan nya khas Indonesia saja ya, jangan makan junk food terus menerus, tidak baik." Jawab Mr. Geraldine penuh dengan nasihat.
"Benar itu anak anak.." Tambah Mrs. Diana membenarkan.
Mr. Geraldine berputar putar mencari restoran khas Indonesia di sekitar situ. Setelah beberapa menit mencari, mereka akhirnya menemukan restoran yang cocok untuk sarapan mereka pagi ini.
"Dad, sebenarnya sarapan itu lebih baik sebelum jam 9 loh, heheheh." Kata Ava sambil memasang wajah tanpa dosanya.
"Apa boleh buat, Dad lupa, Av.." Jawab Mr. Geraldine disusul tawa, untuk kesekian kalinya, Mr. Geraldine tertawa lagi.
Setelah Mr. Geraldine memarkirkan mobil nya di tempat parkir, kesemua manusia yang ada di mobil itu pun turun dan memasuki restoran khas Indonesia tersebut, nuansa kuno Indonesia tempo doeloe di restoran itu masih sangat terasa, arsitek dari restoran ini memang berbakat.
Mereka semua menduduki kursi yang berjumlah 8 orang.
Ava, Shawn, Cam, Nash, Matt, Hayes, Mrs. Diana, dan Mr. Geraldine memiliki pesanan makanan beraneka ragam alias pesanan mereka berbeda beda, mungkin mereka ingin menjajal makanan Indonesia satu persatu.
Setelah selesai makan, mereka langsung pergi ke hotel untuk packing, karena di sore hari nya, mereka harus kembali ke New York.
_______________________________Hey hey.
Kangen ga? :)
Maaf ya, lama gak update
Soalnya ini aku lagi ada banyak masalah sih, dan hp nya disita -.-
#sambat
Ini double update kok.
Hehehe.Pidato selesai.
- thedreamergxrl
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You - Shawn Mendes (Completed)
FanfictionAva. Seorang gadis polos yang lahir di Indonesia, dan tinggal di New York bersama kedua kakak kandungnya dan kedua orang tuanya. Ava adalah gadis yang sangat beruntung memiliki kedua kakak yang terkenal dan berbakat. Apalagi teman dekat nya. Ya, Sha...