Ava's POV
Aku, kak Matt, Johnson, Shawn, Nash, Cam, Taylor, Gilinsky, Aaron,Hayes, dan Carter sudah berada di starbucks sekarang, sudah kuduga kalau akan ada banyak fans Magcon disini, kebanyakan mereka adalah perempuan, dan aku, juga termasuk perempuan sendiri dari bocah bocah di sebelahku a.k.a Magcon dan Kakakku, tapi aku tidak merasa risih atau apa, ya, rasanya biasa saja. Aku juga sebenarnya sudah mengajak Anne, Myra, dan Kristy, tetapi mereka menolak, walaupun mereka pulang dari rumah sakitnya sama hari denganku, mereka semua beralasan ingin istirahat dahulu.Kalau kulihat lagi, banyak sekali cewek cewek yang meminta foto pada semua anggota Magcon, dan asal kalian tahu, kakakku pun yang bukan anggota Magcon juga diajak foto oleh beberapa cewek, dan beberapa cewek juga menyarankan untuk bergabung di Magcon, tapi kakakku hanya tersenyum menanggapi mereka.
Sampai sampai pandanganku ke kak Matthew dan Magcon boys dialihkan oleh seseorang yang menepuk pundakku, "Bolehkah aku berfoto juga denganmu?" Tanyanya, kemudian aku berbalik dan menatap seseorang yang sedang berada di belakangku itu, kalau dari suaranya, aku bisa mengetahui kalau dia adalah seorang perempuan.
Aku menatapnya dalam, dan akhirnya aku pun menggangguk,bertanya tentangnya mengapa ia mau berfoto denganku, tapi kalau aku perhatikan wajahnya lagi, aku merasa familiar dengan wanita sebayaku itu.
Selesai berfoto, ia terkekeh. "Apa kau tidak ingat aku Ava?""Hah?!? Bagaima-" kata kataku terhenti setelah aku mengingat ingat lagi siapa wanita ini, dan ternyata aku ingat, ia adalah Camila, teman kecilku dan juga sekaligus tetanggaku yang pindah ke Sydney, Australia dikarenakan ayahnya yang dipindah kerja kan disana, memang kami sempat lost contact karena perpindahannya itu, dia adalah teman yang baik, perhatian, dan humoris, dia juga pendengar yang baik, kurahap dia tidak berubah.
"Ca, ca, Camila?" Tanyaku memastikan kalau perempuan ini memang benar sahabat kecilku dulu."Tentu, ini aku Va." Sahut Camila disusul senyumnya yang manis.
Kemudian kami berdua berpelukan sekitar 1 menit, dan Camila membelikanku minuman.
"Thanks mil."
"Urwell babe."
"Hahaha, kau sama saja seperti dulu rupanya, kau tak berubah. By the way, bagaimana keadaan di Sydney?" Tanyaku pada Camilla yang sedang menyeruput cotton candy nya.
"Tentu baik baik saja, tetapi....." dia memotong perkataannya, dia kemudian menundukkan kepala, aku tau, sesuatu yang buruk terjadi padanya.
"Kenapa Mil? Apa yang terjadi??" Tanyaku lagi.
"Ayahku pergi meninggalkan ibuku dan kakakku begitu saja, aku sampai sekarang tidak tahu kemana ayahku pergi, keberadaannya. Aku tau kalau kami semua pindah ke Sydney gara gara tugas ayahku yang mengharuskan keluargaku pindah kesana, tetapi satu bulan setelahnya, ayahku meninggalkanku, ibuku, dan kakak laki laki ku begitu saja tanpa jejak, perusahaan tempat ayahku bekerja bilang kalau ayahku sudah mengundurkan diri dari pekerjaannya, kuharap suatu saat nanti aku dapat bertemu lagi dengannya, bertanya mengapa dia melakukan semua ini pada keluarga ku." Lanjutnya diiringi isakan tangisnya, itu membuatku kasihan padanya, aku spontan memeluknya, dan menepuk nepuk punggungnya, mencoba menenangkannya.
Ia kemudian mengusap air matanya dan tersenyum kembali, "Sudah lupakan, lagi pula itu sudah sangat lama." Ujarnya sambil melepaskan pelukanku.
"Dan mengapa kau pindah ke New York lagi?" Tanyaku untuk kesekian kalinya.
Dia memperbaiki posisi duduknya dan menjawab pertanyaanku "Ibuku ingin kembali kesini, setelah ia yang bekerja selama 11 tahun paruh waktu di suatu restoran di Sydney, ibuku memutuskan untuk kembali ke New York dan mencari pekerjaan yang lebih baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You - Shawn Mendes (Completed)
ФанфикAva. Seorang gadis polos yang lahir di Indonesia, dan tinggal di New York bersama kedua kakak kandungnya dan kedua orang tuanya. Ava adalah gadis yang sangat beruntung memiliki kedua kakak yang terkenal dan berbakat. Apalagi teman dekat nya. Ya, Sha...