Ini tempat terakhir yang akan mereka kunjungi disini, yaitu Kota Padang. Mereka nginap dihotel yang terletak dipinggir pantai padang. 'Pangeran Beach Hotel'. Hotel ini cukup terkenal dipadang karna sudah cukup lama berdiri dan pemandangan dibelakang kolam renang yang memperlihatkan langsung pantai yang luas. Mereka akan berada disini selama dua hari dua malam. Hari pertama mereka akan ke Pantai Air Manis yang merupakan tempat dimana terletak Bukti dari legenda anak durhaka, Batu Malin Kundang. Diasley menggunakan celana jins pendek 10 senti diatas lutut. Baju kaus lengan pendek warna biru langit berlengan 5 senti. Sendal jepit Bata berwarna biru. Kacamata hitam dan rambut di ikat kuda berantakan yang menyisakan anak rambutnya. Sedangkan Andrew, dia menggunakan baju kaus biru sedikit tua bertulisan levi's berwarna merah. Celana jins pendek diatas lutut. Sendal karet Nike berwarna biru. Serta kaca mata hitam bertengger dihidung mancungnya.
"Huaaa, kerenn!!!" Teriak gadis yang menggunakan celana pendek berwarna cream itu, Vale.
"Lo mah semuanya keren," celetuk Leo.
"Ciptaan Tuhan itu emang selalu keren," kata Diasley.
"Termasuk Gue, hahahaha," kata Leo.
"Lah, kan kenyataan lo emang keren, gue gapernah ngejek lo jelek. Karna, gue menghargai ciptaan Tuhan." Jelas Diasley sok puitis.
"Wah, nge-fly gue sist," kata Leo amit-amit.
"Nggak, sumpah ya, pantai ini dangkal bangetttt," kata Vale. "Udah ampir ketengah aja masi sepinggang," kata Vale yang telah bermain air kearah tengah bersama yang lainnya.
"Lah emang, kalo lagi surut, kata orang sini kita bisa nyebrang sambil jalan kaki ke Pulau itu," kata Leo.
"Pulau itu?" Tanya Andrew menunjuk pulau yang tak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang.
"Iya."
"Pulau apa namanya, lupa gue."
"Pulau Pisang Drew. IQ lo cetek banget deh," kata Mira.
"Ngeremehin aja lo, mentang anak unggul," rendah Andrew pada dirinya sendiri.
"Thank you, Thankyou," kata Diasley dada-dada bak model di Red karpet.
"Dih, najis." Kata Andrew.
"Oy, naik Banana Boat yuk," ajak Leo.
"Yuuk Yo seru tuh kaya nya." Kata Vale.
"Gue gabisa berenang choy!" Kata Mira cemberut.
"Yakali, lo bego apa bloon anak unggul? Itu pake jaket pelampung yang kaya di Dora," ejek Leo.
"Yakan gue takut tenggelam," kata Mira tetap cemas.
"Gausah takut deh, lebay lo," kata Andrew.
"Yaelah, kalo gamau juga jangan dipaksa kali," kata Diasley.
"Ayo, buruaaannnn...." Vale menarik semuanya.
------
"Woi, mau dibalikin, mau dibalikin," racau Vale yang paling depan dengan antusias.
"biasa aja, Ndeso," kata Andrew.
Byurrrrrr
"Huaaa, seruuuuuu!!!" Kata Diasley.
"Woii! Lo mau disitu aja? Buru ketepi," ajak Leo.
"Iya, iya."
----
Mereka sudah kembali ke hotel karna sudah cukup sore. Setelah cukup lama berkeliling menggunakan ATV yang disewakan disana selama beberapa jam. Berbalapan dengan hadiah yang menang ditraktir mie goreng oleh yang kalah. Hingga tak terasa hari pun semakin sore dan sudah waktunya untuk kembali kehotel. Banyak dari mereka yang duduk di sekitaran kolam berenang hotel ini. Ada yang duduk di payung-payung yang disediakan pihak hotel untuk melindungi dari panas matahari menyengat yang bisa diduduki, memesan minuman atau makanan dan ada juga yang duduk di pembatas hotel sama pantai. payung-payung itu juga digunakan untuk tempat bagi para pengunjung yang ingin berenang. Diasley disana sendirian dengan sepiring nasi goreng yang telah kandas dan sebotol teh botoh yang tinggal setengah. Sedangkan Vale sudah tertidur pulas dikamar karna terlalu lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK
Teen Fiction[Complete] Laki-laki itu menatapnya dari bawah sambil berbaring dipaha gadis itu. "Jangan bicara seakan-akan lo bakal pergi." "It's real life, i told you for many times, Andrew." Dan kini gadis itu berada dipelukan sahabatnya setelah beberapa bulan...