THE HEIRS 2

PART 11

The Heirs 2 ♔

Eun sang POV

Kini kami sudah kembali ke Seoul setelah menghabiskan waktu honeymoon kami di california selama kurang lebih satu minggu. Sebenarnya rencananya kami akan berlibur selama 2 minggu, tapi tiba-tiba Kim Tan mengajak pulang kembali ke Seoul. Yasudah, aku sebagai seorang istri hanya menurut saja pada keinginan suamiku.

Kami pun akan tinggal di rumah orang tua Kim Tan sesuai permintaan Tan sendiri. Alasan nya karena setelah ini dia akan sibuk dengan perusahaan dan yang pasti ia akan sering melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri. Otomatis aku akan sering ditinggal olehnya, karena itulah ia ingin kami tinggal di rumah orang tuanya karena disana Aku tidak perlu bersusah payah mengurusi rumah.

Kalau boleh jujur, aku sedikit takut tinggal disana. Walaupun dulu aku pernah tinggal disana, tetapi sekarang statusku sudah berbeda. Dulu aku hanya anak pembantu di rumah mereka dan sekarang aku telah menjadi menantunya.
Dan yang membuatku takut adalah, Ayah Tan. Sampai sekarang aku masih segan dengan Ayah mertuaku itu. Aku merasa cara pandangnya terhadapku masih sama seperti dulu. Pandangan meremehkan. itu yang kurasakan hingga sekarang.

Mungkin dia masih belum bisa menerima jika menantunya adalah seorang anak pembantu. Aku tahu dan aku sadar kondisiku masih tetap sama dan tidak akan berubah. Ucapan yang ia katakan saat mengijinkan Tan untuk melamarku adalah untuk menyenangkan hati anaknya. Tetapi aku yakin, di dalam hatinya jauh berbeda. Sampai sekarang Tuan Kim tidak mau merestui hubungan kami. Aku menyadari itu tapi tidak dengan Kim Tan. dia percaya kepada ayahnya jika kami benar2 memang sudah direstui. Aku bukannya lancang, tapi tuan kim memang pandai bermain muka.

Tuan Kim memang sangat menakutkan, aku tidak habis pikir kenapa Tan mempunyai ayah seperti dirinya .

Aku pusing memikirkan nasibku nanti saat tinggal disana. Aku yakin Ayah mertua pasti akan selalu mengawasiku. Jika aku berbuat salah sedikitpun disana, tamat sudah riwayatku. Arghhh, aku jadi semakin gugup. Kenapa Tan menyuruhku tinggal disana sih? Aku di Apartement sendirian juga tidak apa-apa. Tapi, aku tidak mungkin membantah perintah Tan. Dia suamiku, aku harus menurut padanya.

Tuhan, kumohon lindungilah aku.

Kurasakan tanganku disentuh oleh seseorang. Pandanganku yang tadi melihat ke arah luar jendela mobil lalu beralih menoleh ke arah samping. Aku lupa jika disebelahku ada Tan. Aku terlalu sibuk melamun memikirkan nasibku yang akan satu rumah dengan mertuaku.

" Maaf " ucapku sambil meringis melihat ekspresi Tan yang kesal karena diabaikan olehku.

" sejak kita sampai di bandara hingga sekarang kau tampak diam? Apa kau tidak senang kita pulang? " tanya Tan.

" Tidak. Aku senang. " jawabku sambil tersenyum ke arahnya.

" Lalu? "
Aku hanya diam. bingung harus menjawab apa kepada Tan. Aku tidak mungkin berkata jujur tentang apa yang kupikirkan sejak tadi kan?.

" Oh, apa kau tidak suka jika kita tinggal di rumah ayah ya? "

Tepat sekali tebakanmu Tan.
Ya. Aku tidak mau disana Tan aku belum siap.

" Mmmhh ... "

" Sayang, kau sudah tahu kan alasanku? " tanya nya. Aku hanya menganggukan kepala mengiyakan pertanyaan nya.

" kumohon eun sang, kali ini saja kau menurut padaku. aku rasa dirumah ayah akan lebih aman untuk mu daripada di Apartement. Aku janji ini hanya sementara sayang, tidak selamanya kita akan tinggal disana. " jawab Tan sambil menggengam tangan kiriku.

" sampai kapan? " tanyaku lesu.

" entahlah, aku juga tidak tahu. Bersabarlah, setelah urusan perusahaan sedikit ringan dan rumah baru kita sudah jadi kita akan segera pindah kesana. "