Anyeong
Maaf typo di mana mana
maaf bila cerita agak absurd
Happy readingMaylisa pov
Kubuka mataku perlahan namun pasti membuatnya terbiasa akan cahaya yang mengintip dari balik jendela yang asing bagiku,
Ku lihat sekitarku,
Aroma ini,
Sangat ku kenali,
Ku edarkan pandanganku di seluruh ruangan,
Nampak Diva tertidur tepat pada lenganku pulas terlihat sekali ia kelelahan,
Ku ingat kembali apa yang telah terjadi sebelum semua menjadi gelap,
Hatiku ngilu kembali mengingat namja yang kusayangi terbaring lemah namun sahabatku tak memperbolehkan aku menemuinya sekedar memberi semangat.
"Aku harus menjelaskan semua pada mereka" kataku lirih.Maylisa pov end
Author pov
SheShe masuk ke dalam kamar Maylisa dirawat, membukanya perlahan, terlihat jelas kanan kiri tangannya membawa belanjaan untuk Diva maupun Maylisa.
*krekkkkkkk*
Pintu terbuka perlahan namun tak membuat sang penghuni sadar.
Mata SheShe seketika terbelalak berkaca kaca menatap sahabat yang ia cinta telah sadar setelah 3 hari perjuangannya melawan komanya.
"Maylisa" ia berteriak spontan menjatuhkan segala belanjaannya berlari menuju Maylisa merangkulnya erat,
Tetesan air mata mulai mengalir pada matanya yang indah.
"Mian-hhe Maylisa" katanya terisak isak membuat teriakan dan tangisannya membangunkan Diva yang tertidur lelap.
"Ssstttt kau bisa membangunkan Diva" kata Maylisa berbisik pada telinga SheShe yang sedang memeluknya erat namun seolah katanya tak berguna karena Diva telah bangun terlebih dahulu dan ikut larut dalam pelukan Maylisa dan SheShe,
Mereka saling merangkul dan menangis menyesali semua yang sudah terjadi.
"Lihatlah kau bertambah kurus, kau harus makan yaa" kata SheShe melepas pelukannya, mengusap air matanya dan mengambil makanan pada bed side table ranjang Maylisa.
"Sini biar aku suapi" kata SheShe mulai menyuapi Maylisa, Maylisa makan dengan lahapnya karena memang sudah beberapa minggu ini dia jarang sekali makan.
Suasana menjadi hening ketika Maylisa mulai makan namun suara Diva memecah keheningan.
"May maaf kan kami yaa" kata Diva dengan mata yang berkaca kaca mengingat kebodohannya beberapa minggu ini.
"Hihi ne, aku sudah memaafkan kalian" kata Maylisa tersenyum pada Diva dan SheShe berhasil membuat hati mereka miris menatap senyum itu.
"Kami sudah mengambil keputusan" kata SheShe meletakan piring yang telah kosong dan mengambil segelas air putih untuk Maylisa.
Hati Maylisa berdetak kencang, ia resah menerima keputusan apa yang diambil kedua sahabatnya.
"Apa ?" Kata Maylisa menerima minuman dari SheShe dan meminumnya.
"Kami mengijinkanmu ke korea untuk menemui Jimin, dia memerlukan pertolonganmu, kami sudah tau semuanya" kata Diva tersenyum pada Maylisa begitu juga SheShe tersenyum pada Maylisa.
"Haa ? Serius ?" Kata Maylisa dengan senyum bahagianya.
"Yaa serius" kata SheShe mantap.
"Aaaaa trimakasih" teriak Maylisa bahagia, ia meletakan gelasnya dan memeluk erat kedua sahabat yang ia cintai."Jungkook-ahh" teriak Hope masuk ke dalam kamar Jungkook tanpa permisi.
"Yaak ada apa hyung ?" Jawab Jungkook malas bangkit dari tidurnya dan terduduk di ranjangnya.
"Apa maksudmu mengatakan itu pada Jin hyung ? Ha ?" Kata Hope tak rela dengan perkataan Jungkook yang menyakitkan, Jungkook terhenyuk bergetar hatinya menyesal namun egonya mengalahkan itu semua.
"Ouh jadi dia mengadu padamu ?" Kata Jungkook enteng tetap dengan egonya.
"Apa kau bilang ? Beraninya kau berkata seperti itu ! Apa kau pikir Jin hyung tidak mengkhawatirkan Jimin !" Kata Hope kini dengan amarah.
"Memang tidak kan" kata Jungkook yang sempat membuat Hope mengumpat kesal.
"Kau ! Kau bukanlah Jungkook yang kukenal !" Kata Hope meninggalkan Jungkook di kamarnya dengan gebrakan pada pintu kamar Jungkook membuat Jungkook tersentak kaget, ia terdiam kata kata Hope selalu terngiang di kepalanya.
"Apa mungkin aku bukan diriku ? Sekarang aku berhasil membuat 2 orang membenciku" kata Jungkook mengacak rambutnya kasar.
Ia bangkit segera memakai jaketnya dan pergi dari dormnya untuk memutuskan berjalan jalan di taman sekedar menyegarkan pikirannya.Di sinilah dia terduduk di bawah pohong rindang menghadap air mancur taman yang memiliki suara jatuhan air merdu sekali membuat setiap orang yang mendengarnya merasa nyaman dan di sini juga dia mengikat janji dengan SheShe untuk saling mencintai.
"Kau di mana jjagiya ? I need u" kata Jungkook lirih, hatinya teriris, bagaiman tidak di saat ia membutuhkan SheShe sebagai penolongnya tapi SheShe meninggalkannya.
Di pandanginya foto SheShe yang ada di ponselnya lekat dan lama.
Pretty.
Hanya kata itu yang terlintas di kepalanya.
"Saranghae jjagiya, aku akan menunggumu" kata Jungkook lirih dengan senyum dibibirnya dan dipeluknya ponselnya yang masih terpajang foto youja yang sangat ia cintai."Jungkook-ah, mengapa sebegitu bencinya kau denganku" kata Jin menatap kosong ke depan.
yaa di sinilah dia sekarang, di roof top dorm BTS tempat biasanya Jimin menghabiskan waktu sendiri.
Menatap langit yang cerah namun tak secerah perasaanya sekarang,
Ia rasakan hembusan angin yang menyentuh lembut kulitnya,
"Diva" yaa hanya nama itu yang terus ia sebut sedari tadi.
"Aku merindukanmu" katanya menunduk, terduduk dan memeluk kakinya erat.
"Aku sendiri aku tak bisa melewati ini sendiri, kembalilah, mian" katanya tetap dengan pandangan kosongnya.Yaa memang di saat seperti ini lah rasa kehilangan yang Jin dan Jungkook rasakan benar benar terasa dan menyakitkan.
"Kalian tidak ikut denganku ? Keadaan BTS sekarang berat pasti Jungkook dan Jin membutuhkan kalian" kata Maylisa mengemasi pakaiannya bersiap menemui namja yang sangat ia cinta.
Yahh sudah seminggu berlalu dan keadaan Maylisa berangsur membaik sehingga sekarang ia dapat pergi ke korea.
"Emm enggak deh, entar kabari aja kalo memang mereka berdua membutuhkan kami" kata Diva dengan senyum kecutnya.
"Sudahlah Div, lupakan kejadian itu. Lagi pula kalian sendiri juga belum mendengarkan alasan mereka kan ? Cobalah untuk belajar mendengarkan" kata Maylisa dengan senyumnya pada Diva dan SheShe.
Diva dan SheShe hanya terdiam dan tertegun mendengar perkataan Maylisa dan menunduk sibuk dengan pikiran mereka masing masing.
"Hahaha yasudah aku mau mandi dulu" kata Maylisa meninggalkan Diva dan SheShe yang masih bergelut dengan pikiran mereka masing masing.Jungkook terduduk di samping ranjang Jimin, tatapannya kosong.
"Hyung bangunlah suasana di sini semakin runyam, aku tak bisa mengontrol diriku yang selalu saja dingin pada semua members" kata Jungkook lirih menatap Jimin dengan berkaca kaca.
Yaa semenjak kejadian Hope "melabrak" Jungkook hubungan Jungkook dan Jin dan Hope semakin runyam dan semakin dingin,
Dengan egonya Jungkook tak pernah menyapa ataupun mengobrol dengan kedua hyungnya dan dengan amarahnya juga Jin dan Hope enggan menyapa dan mengobrol pada Jungkook.
Semakin parah dan semakin dingin,
Adakah malaikat yang datang untuk memulihkan hubungan mereka mengobati dan membalut setiap luka pada hati mereka, melenyapkan ego dan amarah.Thanks for reading guys
Don't forget to vote and comment
Saranghae readers ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
FanfictionIni bercerita tentang para members BTS bertemu dengan miss right mereka masing masing. Mendapatkan dan menjalani kisah cinta yang cukup rumit, perjuangan, kebersamaan, suka, duka. Happy reading -OUR STORY- By : Sherly Sianturi Nb: maaf author pemula...