Chapter 33

98 4 10
                                    

Anyeong
Vote dulu yaah
Maaf kalo typo bertebaran
Hehe
Happy reading









Pagi yang cerah menyapa kota Seoul seakan ikut larut dalam kebahagiaan Hope yang sedari terus berdendang menemani kegiatannya di pagi hari itu.
"Yakk hyung kau mau kemana ?" Tanya Tae heran dengan Hope yang sudah rapi di pagi hari sedang Tae baru saja terbangun dari tidurnya.
"Pegi bekerja" ucap Hope tersenyum pada Tae sembari menggunakan topinya.
"Ha ? Maksudnya ? Semenjak kapan Hope punya kontrak reality show ?" Tanya Tae heran karena seingatnya Hope tidak ada jadwal bekerja hari ini.
"Hahaha ani, bukan bekerja sebagai artis Tae-ahh" ucap Hope mengenakan sepatunya.
"Lantas apa ?" Tanya Tae duduk dipinggir ranjangnya dengan penampilan yang masih acak-acakan khas orang bangun tidur.
"Hanya aku yang tau, bye" ucap Hope beranjak pergi.
"Yakk Hope-ahh" teriak Tae namun dihiraukan oleh Hope.


"Sedang melamun hyung ?" Tanya Jungkook pada Yoongi yang melamun semenjak ia bangun.
"Ah ani hanya menyadarkan diri" ucap Yoongi sadar dari lamuannya.
"Haha ani hyung jangan membohongiku" ucap Jungkook menatap Yoongi lekat dengan mengenakan kancing bajunya.
"Hahh ne Jungkook-ah memang hanya padamu aku tal bisa menyembunyikan masalahku" ucap Yoongi bangkit dari ranjangnya dan merapikan ranjangnya.
"We ? Ada apa Hyung ?" Tanya Jungkook memakai sepatu karena memang Jungkook bersiap untuk mendaftar di perguruan tinggi.
"Amma ku selalu menolak untuk datang ke konser kita, sudah beribu cara aku lakukan Jungkook-ahh untuk mendapat restunya menjadi seorang penyanyi tapi tetap saja amma ku tak mengijinkan" cerita Yoongi duduk pada pinggir ranjangnya.
"Hyung, aku tau amma mu memang keras kepala seperti batu tapi sekeras kerasnya batu bila terus ditetesi maka akan lebur juga. Jadi kau harus sabar hyung terus beri pengertian pada amma mu hyung" saran Jungkook duduk pada samping Yoongi menepuk pundak Yoongi pelan.
"Ne Jungkook-ahh" ucap Yoongi tersenyum pada Jungkook dan mengacak rambut Jungkook pelan.
"Sudah hyung tidak usah dipikirkan berat berat, semua akan indah pada waktunya" ucap Jungkook bangkit dari duduknya mengambil ransel pada meja belajarnya.
"Kalau begitu aku berangkat hyung" ucap Jungkook berjalan menuju pintu.
"Ne, take care Jungkook-ahh" ucap Yoongi bangkit dari duduknya menuju kamar mandi untuk mandi.




"Anyeong" sapa Hope pada Yuu Na.
"Ah Hoseok-ahh anyeong, we ? Kenapa sepagi ini kau kemari ? Bahkan supermarket ini saja belum buka" ucap Yuu Na sembari merapikan uang yang ada di mesir kasir.
"Ne aku harus datang sepagi ini agar tidak dipecat" ucap Hope tersenyum pada Yuu Na.
Yuu Na kaget akan ucapan Hope barusan, ia hanya menatap Hope diam sedang Hope terkekeh menatap wajah Yuu Na.
"Sudah Yuu Na tidak usah sekaget itu" ucap Hope dengan kekehnya melepas jaketnya menunjukan seragam khusus supermarket itu.
"Ahh jjinjja ? Kau benar bekerja di sini ?" Tanya Yuu Na tak percaya.
"Ne aku akan jadi asisstenmu" ucap Hope dengan senyumnya sedang Yuu Na masih tak percaya.
"Gatjja kita bekerja" ucap Hope dengan senyumnya menepuk pundak Yuu Na pelan.





Siang hari yang cukup panas menyapu lapangan basket di perguruan tinggi tempat Yoongi menimba ilmu,
Terlihat ia sedang asik bermain basket sendiri yaa memang hanya bermain basketlah yang dapat merefreshkan pikirannya dari masalah tentang amma nya yang sampai sekarang belum merestui Yoongi menjadi penyanyi. Padahal Yoongi sudah berusaha memperoleh berbagai penghargaan bersama BTS agar amma nya menjadi bangga padanya tapi tetap saja hasilnya nihil.
"Yakk jjagiya illuwa" teriak Takashina Inari dari samping lapangan.
Yaa dia Takashina Inari, siapa lagi kalau bukan youjachingunya Yoongi, murid pindahan dari Jepang itu sukses membuat Yoongi jatuh cinta padanya. Bagaimana tidak, seorang model asli dari negara Sakura ini berbadan bagus, berwajah cantik, berkepribadian elok juga sifat dan sikapnya, dan satu hall yang sangat membuat Yoongi menyukainya karena mereka sama sama pemain basket. Yaa Yoongi memang sangat menyukai di mana ia bisa melihat Youjachingunya itu bermain basket, menggerakan tubuhnya, memainkan bola sungguh hall yang indah yang Yoongi pernah lihat baginya. Dan untuk mendapatkan hati sang Takashina Inari pun tidak mudah, youja itu sangat cuek dan pendiam dan hall itu juga yang membuat Yoongi terpompa adrenalinnya untuk bisa mendapatkan hati Takashina Inari. Di Jepang karir model Takashina Inari sudah terbilang cemerlang namun ia harus meninggalkan itu semua dan mengikut amma appa nya pindah ke Korea untuk keperluan bisnis, baru beberapa bulan Takashina Inari pindah jadi ia belum begitu mahir berbahasa Korea untung ada Yoongi yang selalu sabar mengajarinya berbahasa korea yang baik.
"Ada masalah ? Heemm ?" Tanya Inari pada Yoongi yang sekarang sudah duduk di sampingnya.
"Ne" ucap Yoongi singkat meminum minuman yang dibawakan oleh Inari.
"We ? Ada apa sayang ?" Tanya Inari menatap Yoongi menyeka keringat Yoongi menggunakan handuk yang sengaja ia bawa tadi.
"Amma ku" ucap Yoongi namun masih menatap ke depan.
"Ini masih tentang amma mu yang tidak merestui mu menjadi penyanyi ?" Lanjut Inari masih menyeka keringat Yoongi.
"Ne" ucap Yoongi tertunduk.
"Emm you must be strong dear, ini hanya masalah waktu, jika kamu terus bersabar maka amma mu pasti akan luluh" ucap Inari memeluk Yoongi mengelus punggungnya menenagkannya.
"Ne sayang, gumawo" ucap Yoongi menenggelamkan kepalanya pada leher Inari.
"Sudah gatjja kita masuk kelas" ucap Inari tersenyum pada Yoongi mencium bibir Yoongi sekilas.
"Ne, gatjja" ucap Yoongi bangkit menggenggam tangan Inari erat membawanya ke kelas mereka karena jam kuliah akan di mulai.



"Nahh well done" ucap Yuu Na tersenyum setelah merapikan tempat kasirnya.
"Wah bersihnya" ucap Hope melihat tempat kasir itu benar benar bersih.
"Haha gatjja Hoseak-ahh kita pulang, jam kerja sudah selesai" ucap Yuu Na tersenyum pada Hope.
Hingga tiba-tiba suara gadis kecil mengagetkan mereka.
"Amma" teriak Kim Ill Na dari pintu masuk supermarket.
"Ah anyeong Ill Na" ucap Yuu Na memeluk Ill Na erat.
Sedang Hope hanya terdiam menatap mereka.
"Bisa kau tunggu di sana sayang ? Amma sudah hampir selesai" ucap Yuu Na bangkit dan tersenyum pada Ill Na.
"Ne amma" ucap Ill Na tersenyum menuju tempat ia akan menunggu amma nya selesai bekerja.
"Dia anakmu ?" Tanya Hope pelan pada Yuu Na.
"Ani, dia anak kakakku tapi sudah ku anggap seperti anakku" ucap Yuu Na tersenyum pada Hope.
Namun Hope masih terdiam bingung dengan maksud perkataan Yuu Na.
"Haha kau masih bingung ? Kapan kapan akan kuceritakan padamu semuanya Hoseok-ahh" ucap Yuu Na menepuk pundak Hope dan mengenakan jaketnya bersiap pulang.
"Ne baiklah aku akan mengantarmu pulang" ucap Hope.
"Ah ani tidak usah" ucap Yuu Na tersenyum.
Namun Hope tiba tiba diam dan berhenti melakukan gerakannya mengenakan jaket, menatap Yuu Na yang masih bingung dengan sikap Hope yang tiba tiba diam, Hope mendekati Yuu Na, semakin dekat hingga Yuu Na terus mundur dan buntu karena bokongnya sudah menabarak meja kasir, jantung Yuu Na berdegup kencang, Hope terus mendekat dan sangat dekat hingga "aku tidak menerima penolakan" ucapnya tiba tiba pada telinga Yuu Na membuat jantung Yuu Na hampir copot dengan cepat Hope menggenggam tangan Yuu Na erat menggandengnya menuju tempat Ill Na menunggu mereka tadi dan mengantar Yuu Na pulang.

"Nah kita sudah sampai Hoseok-ah, apa kau mau mampir ?" Ucap Yuu Na setelah mereka sampai di depan rumah yang kecil dan sangat sederhana itu.
"Ah ania Yuu Na ini sudah terlalu malam lagi pula aku juga tau kau butuh istirahat" ucap Hope tersenyum hangat pada Yuu Na.
"Ne baiklah, gumawo untuk tumpangannya Hoseok-ah" ucap Yuu Na beranjak keluar bersama Ill Na.
"Emm wait Yuu Na-ahh" ucap Hope mengenggam lengan Yuu Na membuat Yuu Na tertahan.
"Ne, ada apa Hoseok-ahh ?" Tanya Yuu Na.
"Bisa...bisaa....bisaa... bisa aku meminta nomer telphone mu ? Yaa bukan apa apa, hanya untuk relasi kerja, namun jika kamu tak ingin memberikannya juga tak apa" ucap Hope panjang lebar namun Yuu Na malah terkekeh mendengar Hope yang berbicara panjang lebar seperti itu sembari mengeluarkan kartu nama nya dan sesegera mungkin memberikannya pada Hope yang masih terus bicara.
"Ahh gumawo" ucap Hope senang menerima kartu nama dari Yuu Na.
"Haha sama sama Hoseok-ahh, aku pergi dulu sekali lagi gumawo untuk tumpangannya" ucap Yuu Na tersenyum pada Hope dan keluar dari mobil Hope.







Well done
Don't forget to vote and comment
Gumawo
Hehe
Saranghae readers ♡
Gbu~

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang