Chapter 24

102 7 6
                                    

Author mulai lagi
Vote dulu nyak
Xixixixi
Happy reading









"Kami akan merindukanmu" kata Diva melepas pelukannya dari Maylisa.
"Jaga dirimu baik baik" ucap SheShe turut memeluk Maylisa.
Yaa sekarang jadwal keberangkatannya ke korea.

Ia hanya menatap kedua sahabatnya sendu melambaikan tangannya pada sahabat yang ia cintai karena baru kali ini ia harus terpisah dari Diva dan SheShe.



"Hah ottouke, aku bosan" rengek Tae yang hanya tiduran di kamarnya.
"Rapmon hyung pulang kampung, Jin selalu menghabiskan waktunya di roof top seperti Jimin saja, Yoongi sibuk dengan sekolahnya mengejar ketinggalannya, Hope menemani Jin di rumah sakit, lantas aku harus bermain dengan siapa" kata Tae sembari duduk dari tidurnya.
"Ah" katanya bangkit dari duduknya seakan mengingat sesuatu iya pergi berlari keluar dari kamarnya.
"Jungkook-ahh aku bosan" katanya manja menuju kamar Jungkook.
Dilihatnya Jungkook sedang terlelap karena dia kelelahan setelah semalam menunggui Jimin.
"Jungkook-ahh wake up, temani aku jalan jalan" katanya duduk di samping ranjang Jungkook menggoyangkan tubuh Jungkook dengan tujuan membangunkannya.
"Ahh ania hyung aku lelah" kata Jungkook lirih membenarkan posisi tidurnya.
"Ayolahhh sebentar saja" kata Tae membuka kelopak mata Jungkook yang tertutup rapat.
"Hahh ne, baiklah" kata Jungkook malas bangkit dari tidurnya.
"Pergilah mandi aku tak mau jalan dengan namja acak acak an sepertimu" kata Tae menarik tangan Jungkook menuntunnya pada kamar mandi di dalam kamar Jungkook dan Suga.
"Ne" kata Jungkook setengah sadar.













Pesawat dari Jakarta mendarat dengan aman di korea,
yaa itulah pesawat yang ditumpangi Maylisa.
"Korea i miss u" kata Maylisa keluar dari bandara menghirup udara seakan lama tak bernafas.
"Ahh taxsi" teriaknya memberhentikan sebuah taxsi.
Dalam perjalanan menuju apartment 63 senyumnya terus mengembang menatap setiap jalan yang ia lintasi memutar kembali kenangan yang dulu diukirnya di negara itu.
yaa dia memutuskan untuk menyewa kembali apartment lamanya karena dia sudah sangat nyaman di sana.

Sesampainya di depan gedung yang megah itu ia berlari tak sabaran ingin segera mengulang kembali kenangan hampir 3 tahun yang lalu.

"Aaaa my room" teriaknya begitu memasuki kamar yang ia tempati dulu.
Setelah berbaring sebentar untuk melepas penatnya segera ia merapikan barang barangnya dan pergi mandi untuk bersiap menemui namja yang sangat ia cintai.






"Jungkook-ahh mandimu lama sekali" teriak Tae mengetuk kamar mandi Jungkook berulangkali.
Selang berapa menit keluarlah namja yang sedari tadi ditunggu Tae.
"Ah mian hyung, aku tertidur di bath tub ku hehe" kata Jungkook dengan senyum pabonya.
"Yakk pabo, bagaimana bisa kau tertidur di bath tub mu ?" Kata Tae heran dengan kelakuan Jungkook.
"Aku lelah hyung" kata Jungkook mengambil pakaian dari lemarinya untuk ia kenakan pergi berjalan jalan dengan salah satu hyungnya yang sedari tadi merengek bosan.
"Uahh lihat perutmu maknae, andai aku seorang youja sudah ku cium i sedari tadi" goda Tae yang tak sengaja melihat perut sixpack kepunyaan Jungkook.
"Untung kau seorang namja" kata Jungkook mengenakan pakaiannya segera.
"Hahahaha" kekeh Tae melihat sikap salah tingkah Jungkook saat ia menggodanya tadi.

*tinggtonggg
Bell dorm BTS berbunyi.
"Ah mwo ?" Teriak Tae berlari keluar dari kamar Jungkook berniat membukakan pintu sedang Jungkook asik berkutat dengan pakaiannya.

*krekkk*
Dibuka pintu dorm itu pelan namun pasti.
"Anyeong oppa" sapa youja di sebrang sana.
Sedang Tae tidak berkata apa apa ia kaget setengah mati akan kedatangan youja tersebut,
Terdiam untuk beberapa menit tak percaya akan apa yang dilihatnya.
Merasa ada yang tidak beres Jungkook segera merapikan penampilannya yang belum selesai mengenakan pakaiannya untuk menemui Tae yang sedari tadi belum kembali dari membukakakn pintu.
"Hyung ? Mwo ? Siapa yang bertamu ?" Kata Jungkook yang berjalan menuju pintu dorm namun fokus pada pakaiannya.
"Hyu...." belum sempat ia menyelesaikan bicaranya matanya sudah terfokus pada youja yang bertamu di dorm mereka sekarang Tae dan Jungkook sama sama tertegun tak biacara apapun fokus pada apa yang mereka lihat sekarang.
"Emmm anyeong Jungkook-ah" sapa youja tersebut dengan senyum manisnya membuat mereka tersadar akan fokus mereka barusan.
"Ah ne, anyeong Maylisa-ahh, akhirnya kau datang juga" kata Jungkook dengan senyum hangatnya senang akan kedatangan Maylisa karena dengan kedatangan Maylisa juga hyung yang paling ia cintai akan sadar dari tidur panjangnya.
"Ne, aku pasti akan datang untuk namja yang sangat aku cintai, lalu di mana dia dirawat ? Bisa kalian mengantarku ?" Kata Maylisa mengingat Jimin khawatir.
"Ah buru buru sekali, kau tak ingin mampir ?" Kata Tae menawarkan.
"Ania hyung aku ingin segera melihat keadaannya, untuk itu juga aku datang kemari" kata Maylisa menolak tawaran Tae.
"Ne, arraso, akan kuantar kalian" kata Tae buru buru mengambil jaket dan kunci mobilnya disusul Jungkook mengambil jaketnya pula.









Suara derap langkah membangungkan Hope dari tidurnya di sofa di kamar Jimin dirawat.
"Mwo ? Siapa itu di rumah sakit berlari ?" Kata Hope mulai bangkit dari tidurnya dan terduduk di sofa itu.
Pintu terbuka tiba tiba membuat Hope kaget akan siap yang datang untuk menemui Jimin.
"Maylisa" katanya bangkit dari duduknya.
"Ah anyeong oppa, bagaimana keadaannya" kata Maylisa menghampiri Hope.
"Kau bisa lihat sendiri" kata Hope menunjuk pada tempat Jimin terbaring namun tetap setia dengan kebahagiaan dimatanya yang tak bisa ia pungkiri kebahagiaannya karena kedatangan Maylisa.
"Jimin-ahh" kata Maylisa parau, matanya mulai berkaca kaca, berjalan perlahan menuju ranjang Jimin berbaring, digenggamnya tangan Jimin erat dan disaat itulah Hope, Jungkook dan Tae memilih meninggalkan Maylisa dan Jimin sendiri.
Air mata Maylisa mulai tumpah membasahi pipinya, digenggamnya tangan Jimin lebih erat, diusapnya lembut dan perlahan helai demi helai rambut Jimin, turun pada kedua mata indah kepunyaan Jimin yang tertutup rapat, sekarang jari jari Maylisa sudah sampai pada hidung, pipi dan bibir namja yang sangat ia cintai.
"Mengapa kau bisa seperti ini ?" Kata Maylisa lirih dengan air matanya.
Dipeluknya tebuh Jimin yang melemah lama sekali seakan tak ingin kehilangan Jimin.
Ia mendongak pada wajah Jimin menatapnya lekat namun tetap dengan pelukannya.
"Aku di sini jjagiya, kau harus kuat, berjuanglah demi diriku, aku tak akan meninggalkanmu" kata Maylisa berbisik pada telinga Jimin dan menenggelamkan kepalanya pada sela leher Jimin menangis di sana dengan setia pada pelukannya untuk Jimin.







"Dia mengalami kecelakaan yang membuat kepalanya terbentur keras pada setir mobilnya" kata Hope yang sudah berhadapan dengan Maylisa di kantin rumah sakit.
Tapi Maylisa tak menjawab ia memandangi Hope seakan meminta penjelasan lebih.
"Yaa dia mengemudi terlalu kencang dan kalang kabut saat kembali ke dorm setelah ia pergi saat mengetahui kenyataan mengapa kau kembali ke Indonesia" kata Hope sembari menyeruput mocca late kepunyaannya.
"Mengapa oppa tidak bicara sebenarnya saja ? Mengapa harus berbohong pada Jimin ?" Kata Maylisa semakin penasaran akan segala yang ia tak ketahui yang membuat namja yang ia cintai terbaring lemah.
"Kau tau pasca oprasi dia butuh waktu untuk pemulihan jadi aku berbohong padanya agar dia bisa cepat pulih namun malah menjadikannya hancur" kata Hope tertunduk.
"Ania, ini sudah takdirnya oppa" kata Maylisa tersenyum menepuk pundak Hope pelan untuk menenangkannya.








Done sampe sini dulu
Don't forget to vote and comment
Saranghae readers ♡

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang