Chapter 50

38 4 13
                                    

Anyeong
Mian yaa kalo our story update nya agak lama
Karena author masih fokus sama the twins (padahal the twins pun update nya lama)
Hehehe
Happy reading




"Hyung, kau masih ingat rumah Nana nuna bukan" ucap Jungkook sesampainya di Indonesia melihat tingkah Taehyung yang sedari tadi clingak-clinguk seakan mencari-cari sesuatu.

"Iyaa maknae, sabarlah aku berusaha mengingatnya, tak mudah di keadaan panik seperti ini harus mengingat sesuatu" ucap Jungkook dan dibalas anggukan oleh Jungkook.

"Ahhh gang ini, yaaa benar rumah Nana masuk di gang ini" ucap Tae saat mengingat rumah Nana.

"Ahhh ne arra" ucap Jhope kemudian menuju ke gang yang dimaksud Tae.

Yaaa sesampainya di Indonesia mereka memilih untuk menyewa mobil agar kemana-mana mereka tak perlu repot.

"Tunggu hyung, untuk apa orang memasang bendera merah di gang ini ? Padahal di gang lain tidak ada bendera merah seperti ini" ucap Jungkook saat melihat benda merah yang janggal menurutnya.

"Ani aku tak tau, ough wait, kenapa rumah Nana banyak sekali orang ?" Ucap Tae saat sesampainya di depan rumah Nana.

"Ani aku tak tau Tae-ahh, lebih baik kita turun sekarang" ucap Hope kemudian turun dari mobil dan diikuti Jungkook juga Taehyung.

"Oughh Taehyung oppa !" Sapa Nina (yeodongsaeng (adik perempuan) Nana yang sebelumnya pernah Nana kenalkan pada Taehyung saat Nina mengunjungi Nana di Korea) pada Taehyung yang Nina sendiri juga mahir berbahasa korea.

"Ahhh Nina-ahh, anyeong" sapa Taehyung saat berlari kecil menemui Nina.

"Anyeong, aigoo, oppa aku berusaha menghubungi mu tapi tak bisa" jelas Nina kemudian pada Taehyung saat Taehyung sudah di depannya.

"Jinja ? Kapan kau menghubungi ku ?" Tanya Taehyung kemudian.

"Baru saja" ucap Nina.

"Ough mian, aku lupa menonaktifkan mode pesawat ku" ucapnya dengan cengiran pabonya.

"Ahh begitu, geromyon, oppa ikutlah denganku" ucap Nina kemudian mengajak Taehyung masuk ke dalam rumah dan diikuti oleh Hope dan Jungkook.

"Oppa, mianhae" ucap Nana saat sudah memasuko rumah.

Di dalam rumahnya banyak sekali orang, ada amma dan appa Nana beserta keluarga besarnya, juga.....

"Nina, hajimah, apa maksudmu, berhentilah dan ucapkan apa yang mau kau ucapkan, kenapa begitu banyak orang di sini ? Di mana Nana ? Apa dia baik-baik saja ?" Ucap Tae panjang lebar mulai khawatir.

"Kemarilah oppa" ucap Nina menggandeng tangan Taehyung menghampiri peti yang terletak di tengah ruangan, yaa selain banyak orang dan keluarga Nana, ada juga peti mati ditengah mereka.

Nina membuka perlahan kain putih yang menutup peti mati itu,
Memperlihatkan jelas, sangat jelas,
Seorang youja cantik, bagian hidup dari Taehyung, belahan jiwanya, terbujur kaku di dalam peti itu.

"Andwe !!! Tidakkkk !!! Hajimah Nina !! Ini tak mungkin, kau bohong dia bukan Nana, kenapa dia di sini, bukan tempatnya dia di sini Nina keluarkan dia dari sini keluarkan !!!" Ucap Taehyung dengan tangis dan teriakannya yang histeris membuat semua orang yang berada di sana ikut merasakan kepedihan yang Taehyung rasakan, merasakan bagaimana sakitnya kehilangan belahan jiwanya.

"Andweee andwee, Nana kau tak bisa meninggalkan ku begini, kau harus bangun, Pali bangunlah sayang, bangunlah, bangun sekarang" ucap Taehyung menangis sejadi-jadinya dan mengusap wajah Nana yang sudah dingin, mengelus rambutnya lembut.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang