Chapter 51

41 3 6
                                    

Hai
Maaf yaa lama banget gak update hehe
Bener-bener baru fokus ke The Twins soalnya
Mungkin Our Story bentar lagi selesai yaa ceritanya
Tapi belum tau chapter ke berapa
Hehe
Happy reading
Maaf typo bertebaran

"Kau dimana ? Aku ke dorm tapi kau tidak ada"
"Ahhh mianhae, aku sedang di Indonesia"
"Wae ? Kenapa kau ke Indonesia ?"
"Nanti saja sampai di korea aku akan ceritakan ne, jaljayo"

*Sambungan Terputus sepihak oleh Tae*

Tae mantap jendela di dalam kamar itu,
Dihampirinya jendela itu,
Ia melihat pemandangan luas di sana dengan taburan bintang mengelilingi bulan yang bersinar terang,
Pait sekali,
Kenangan indahnya bersama Nana kembali terputar.

"Sial, aku tak bisa melupakannya" ucap Tae tertunduk.

"Oppa, gwenchana ?" Ucap Nina membuat Tae segera menatap Nina.

"Ahhh gwenchana" ucapnya berusaha tersenyum.

"Ehmm, tak apa oppa jika memang sulit melupakan Nana oenni, dia memang tak terlupakan" ucap Nina menghampiri Tae dan bersama Tae melihat pemandangan diluar jendela.

"Ehhmmm, kau benar" ucap Tae bergabung dengan Nina melihat pemandangan diluar jendela.

Pagi menyapa,
Upacara pemakaman Nana pun segera diadakan.

Para members telah lengkap bersama para youjachingu mereka memberi penghormatan terakhir pada Nana.

Acara pemakaman berlangsung lancar,
Tae tak lagi menangis sehisteris kemarin,
Kali ini dia lebih tenang dan ikhlas melepas kepergian Nana selamanya dari hidupnya.

Tae menghampiri makam Nana dan berjongkok disampingnya.

"Chagi, gamsahamnida ne untuk segalanya, aku percaya kau sekarang sudah bahagia di sana, jongmal gamsahamnida kau mengajari ku banyak hall, kau mengajari ku menghargai dan mencintai, menerima walaupun banyak diluar sana yang lebih lebih dari mu, tetap setia walaupun kadang hati ini goyah, mianhae aku tak ada di hari terakhir mu menghembuskan nafas, harusnya aku ada sampingmu dan menggenggam tanganmu erat sambil berkata bahwa aku sangat mencintai mu, mianhae, mianhae, aku masih belum bisa jadi apa yang kau inginkan, jah, nomu saranghae chagiya" ucap Tae dengan air mata yang mulai menetes sembari mengelus nisan milik Nana membuat orang yang menyaksikannya dibuat miris melihat pemandangan mengharukan itu.

"Ayoo kita pulang Taehyungya" ucap Hope mengelus pundak Tae dan dibalas anggukan oleh Tae.

Hari itu juga para members pulang ke Korea yaa karena jadwal padat mereka telah menunggu.

Selama diperjalan Tae hanya diam yaa dia sangat sangat kehilangan,
Kehilangan soulmate mu itu seperti kehilangan separuh bagian darimu,
Berat dan pait.

"Hyung, andwe, jangan bersedih seperti ini" ucap Jungkook selama diperjalan dan hanya dibalas senyum tipis oleh Taehyung.

"Hyung" ucap Jungkook namun tak ada balasan dari Tae.

"Aisshhh, yaaakk, hyung" teriak Jungkook menyadarkan lamunan Tae.

"Hyung hajima" ucap Jungkook sambil menepuk pundak Tae keras.

"Argh, yaak, apayo, sakit Jungkookie" ucap Tae mengelus pundaknya sambil sesekali meringis.

"Jahh jangan melamun lagi" ucap Jungkook menunjukan cengiran pabonya.


Mereka sampai di Korea dengan selamat,
Bagiamana dengan Tae ?
Jangan tanya,
Mukanya benar-benar lusuh.

"Taehyungie" ucap Yoongi memasuki kamar Tae di dorm saat Tae sedang sibuk merapikan pakaiannya.

"Ough, ne hyung, waeyo ?" Ucap Tae kaget akan kehadiran Yoongi tiba-tiba.

"Ahhh, ani, ehhmm aku tau apa yang kau hadapi kali ini benar-benar sulit, tapi percayalah aku sudah pernah mengalami apa yang kau alami bahkan lebih berat" ucap Yoongi duduk pada ranjang Tae membuat Tae menghampirinya dan duduk disebelahnya.

"Lebih berat hyung ?" Ucap Tae tak paham, sejak kapan Yoongi ditinggal pergi kekasihnya ?

"Ahhhh, apa kau lupa ?" Ucap Yoongi mengingat kan Tae kembali.

"Ne, aku benar-benar lupa, tak paham" ucap Tae dengan polosnya.

Yoongi menghela nafas.

"Maylisa, apa kau lupa ? Beruntungnya kamu merelakan Nana untuk menemui sang pencipta, coba kau rasakan jadi diriku, merelakan orang yang kau cinta untuk bahagia bersama sahabat mu sendiri, percayalah Taehyungie, itu tak mudah" ucap Yoongi tersenyum pada Tae.

"Ahh maja, kau benar hyung, harusnya aku malu padamu, mengapa aku bisa kehilangan semangat hidup ku hanya karena sang pencipta memang mengambilnya dariku ? sedang dirimu ? Ahhhh aku benar-benar malu sekarang, mianhae hyung" ucap Tae sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ahahaha gwenchana, gaja, bersemangat lah lagi, langkahmu masih panjang Taehyungie" ucap Yoongi menepuk pundak Tae dan meninggalkannya yang masih mematung memikirkan semua ucapan Yoongi.

*Tttrrriiinggggg*
Handphone Taehyung berbunyi.

"Yoebseo"
"...."
"Ah Ahrin, waeyo ?"
"...."
"Ne, aku ke sana sekarang"
*Sambungan Terputus*

"Ahrin kan ?" Ucap Yoongi mendengar Tae menyebut nama Ahrin di telfon.

"Ah ne hyung, dia mengajaku bertemu, entahalah katanya dia khawatir" ucap Tae kemudin meletakan ponselnya.

"Yasudah, gaja, pergilah temui dia, aku juga mau menjebut Inari" ucap Yoongi kemudian bangkit dari duduknya, menepuk pundak Tae dan pergi.







"Ahrin-ahh" teriak Tae saat menemui Ahrin duduk pada bangku samping taman.

Ahrin menatap Tae, senyuman seketika mengembang dari wajahnya, dihampirinya Tae dan relfek memeluk Tae erat seakan tak ingin Tae pergi dari hidupnya.

"Ough, Ahrin-ahh, wae ?" Ucap Tae kaget akan tindakan Ahrin tiba-tiba.

"Ahh mianhae, aku reflek" ucap Ahrin melepas pelukannya.

"Ne gwenchana, ah ada apa ?" Ucap Tae mengingat kembali tujuannya menemui Ahrin.

"Ehmmm, gaja duduk sini" ajak Ahrin duduk pada bangku taman.

"Wae ?" Ucap Tae to the point.

"Semua akan baik-baik saja Taehyungyaa" ucap Ahrin menepuk pundak Tae.

"Oughhh, kau tau dari mana ?" Ucap Tae kaget, seingatnya dia belum menceritakan semuanya pada Ahrin.

"Ahhhh, Hope oppa" ucap Ahrin menggaruk tengkuknya yang yang tak gatal.

"Ouhhhh" ucap Tae kemudian mengangguk.

"Yoebseo"
"...."
"Mwo ? Rumah sakit mana Hyung ?"
"..."
"Ne algeseumnida, aku ke sana sekarang"
"Sambung terputus"

"Ahhh aku menerima banyak telfon kali ini" ucap Tae sambil memasukan ponselnya ke saku celananya.

"Nuguya ? Siapa yang di rumah sakit ?" Tanya Ahrin to the point.

"Ahhh nanti saja ku jelaskan, aku buru-buru, bye" ucap Tae melangkah pergi.

"Jamsimanyo, tunggu aku ikut" teriak Ahrin pada Tae.

"Gaja pali" teriak Tae kemudian.









"Hyung, bagaimana keadaannya" tanya Tae saat bertemu Hope di rumah sakit.

"Mola, aku juga tidak tau Tae-ahh, semoga baik-baik saja" jelas Hope kemudian.

"Tunggu, sebenarnya siapa yang masuk rumah sakit ?" Tanya Ahrin.

"Ahhh iyaa aku lupa menjelaskan padamu, mianhae" ucap Tae saat sadar dia punya hutang cerita pada Ahrin.




Done
Mianhae yaa chapter yang ini pendek
Hehe
Memulai sesuatu yang berhenti lama itu tidak mudah
But thankyou so much udah baca ❤
Tetep,
Don't forget to vote and comment
Thanks for support and everything

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang