Anyeong
Author mulai lagi
Maaf bila typo bertebaran
Maaf untuk segala kekurangan
Happy readingPagi yang cerah di Indonesia namun tidak untuk Maylisa.
"Maylisa ayoo kita harus berangkat" teriak SheShe dari ruang tamu.
Namun sama sekali tak ada jawaban dari Maylisa.Maylisa pov
-flashback-
*tungklingggg
Ponsel ku berbunyi membangunkanku di malam yang gelap ini,
Ku raih ponsel ku perlahan,
Ku buka mataku membiasakannya dengan cahaya dari ponselku.
"Jungkook" kata ku lirih mengernyitkan alisku.
"Ah dasar bodoh kok aku bisa lupa kalo aku punya akun media sosial Jungkook, tau gitu dari dulu aku menanyakan kabar Jimin lewat Jungkook" kataku lirih dengan senyum yang mengembang menemukan secelah cahaya terang untuk dapat menggapai Jimin.
Ku baca setiap kata demi kata cerita yang dikirim Jungkook padaku, tetesan air mata mulai mengalir, jantungku berdetak lemah, aku menangis sejadinya mengetahui keadaan Jimin.
"Jiminnnn....li..lii..lihat..kau..sek..sekarang" kata ku di sela isak tangisku.
Aku pandangi foto yang dikirim padaku di mana terlihat jelas namja yang sangat ku cintai terbaring lemah.
"Tidakk, apapun yang terjadi aku harus menemuinya" kataku lirih sekali.
Hingga pening ku rasa entah mungkin karean aku terlalu sering menangis, tidak berselera makan dan badan ku dua kali lipat lebih kurus dari sebelumnya hingga aku bisa melihat tulang ku yang timbul.
*brukkkk*
Semua menjadi gelap.Maylisa pov end
Author pov
"Maylisa cepatlah kau jangan main main kita bisa terlambat" teriak SheShe memasuki kamar Maylisa.
Dilihatnya Maylisa masih terbaring di atas ranjangnya.
"Maylisa, ayoo bangun" teriak SheShe menghampiri Maylisa dan duduk di samping ranjangnya, menggoyangkan tubuh Maylisa berniat membangunkannya namun,
"Hah kenapa suhu tubuhmu panas sekali, kau kenapa Maylisa ?" Di tepuk nya pipi Maylisa pelan namun Maylisa tetap belum sadarkan diri.
"Diva Diva kemarilahh" teriak SheShe panik dengan terus berusaha membangunkan Maylisa.
"Ada apa ?" Tanta Diva berlari menuju kamar Maylisa.
"Ayo kita bawa Maylisa ke rumah sakit dia tak sadarkan diri dan suhu tubuhnya panas sekali" kata SheShe panik dengan mata yang berkaca khawatir sesuatu akan terjadi pada Maylisa.
"Ayoo ayoo biar aku bantu membawanya ke mobil" kata Diva membantu SheShe membopong tubuh Maylisa untuk dibawa ke dalam mobil.
Namun baru sampai mereka di depan pintu Diva baru menyadari sesuatu,
"Aihh bodoh kunci mobilnya kan di kamar Maylisa, bentar tunggu di sini aku akan mengambilnya" kata Diva meletakan Maylisa pada sofa ruang tv mereka.Diva berlari kecil menuju kamar Maylisa mengambil kunci yang terletak pada bed side table kamar Maylisa, diraihnya kunci itu namun pandangannya tertarik pada ponsel Maylisa yang masih menyala, diraihnya juga ponsel tersebut terlihat olehnya foto Jimin yang terbaring lemah, ia tercengang dengan mulut menganga tak percaya akan apa yang dilihatnya, segera ia memasukan ponsel Maylisa pada kantong rok sekolahnya dan memilih mencari tau info tentang foto tersebut nanti karena Maylisa lebih penting menurutnya.
Segera ia keluar dari kamar Maylisa dan menemui SheShe untuk segera membawa Maylisa ke rumah sakit."Ah anyeong maknae" sapa Jin pada Jungkook yang menyadari kedatangan Jungkook di dorm mereka namun Jungkook tak menganggap Jin wajahnya sangat dingin dia hanya menatap Jin sekilas dan pergi menuju kamarnya.
"Sebegitu bencikah kau denganku" kata Jin lirih dengan senyum kecutnya.Jin berjalan perlahan menuju kamar Jungkook mengatur setiap detak jantungnya dan amarahnya supaya dapat menghadapi Jungkook dengan baik nantinya.
"Emm maknae apa aku mengganggumu ?" Kata Jin yang berdiri di depan kamar Jungkook.
Namun Jungkook hanya diam saja fokus pada ponsel yang digenggamnya terduduk di samping ranjangnya.
"Jungkook-ahh kau baru saja pulang dari rumah sakit, kau pasti lapar, aku akan memasakkan sesuatu untukmu" kata Jin mulai beranjak dari tempatnya berdiri.
"Ania, tak perlu" jawab Jungkook cepat membuat Jin berhenti melangkah namun tetap dengan tatap Jungkook menatap Jin seperti biasanya.
"Ne, baiklah kau pasti sudah makan di rumah sakit" kata Jin dengan senyumnya yang menyimpan sejuta perih karena perlakuan Jungkook padanya, setidaknya Jungkook mau bicara meskipun hanya kata dingin yang keluar. Dan seperti biasa Jungkook tak menjawab dan kembali fokus pada ponselnya.
"Emm Jungkook-ahh, bagaimana keadaan Jimin ?" Kata Jin yang terus berusaha mencairkan suasana.
Pergerakan jemari Jungkook pada ponselnya berhenti seketika, ia menatap Jin dingin ditambah amarah yang mulai muncul, ditatapnya Jin lekat dan dalam, digenggamnya ponselnya erat membuat Jin sedikit ngeri dan tertunduk tak berani menatap tatapan mematikan itu.
"Untuk apa kau menanyakan itu ?" Kata Jungkook tiba tiba dan tanpa embel embel "hyung" untuk mengibaratkan Jin.
Jin terhenyuk darahnya mulai mendidih ia menatap Jungkook parau matanya berkaca kaca membuat Jungkook sedikit menyesal akan apa yang diucapkannya.
"Apa kau pikir aku membenci Jimin ! Haa ! Apa kau pikir aku sepicik itu !" Teriak Jin dengan tetesan air mata yang mulai mengalir.
Jungkook hanya terdiam menatap Jin dalam sesalnya namun egonya seakan menghalanginya mengucap kata maaf ia hanya terdiam menatap Jin parau.
Jin menggelengkan kepalanya tak percaya akan apa yang telah dikatakan Jungkook benar benar menyakiti hatinya.
Ia beranjak dari kamar Jungkook menuju kamarnya menghapus air mata yang sudah sejak awal Jungkook tiba ia tahan kesabarannya telah habis.Jungkook tersungkur dia mulai meneteskan air matanya tak percaya akan apa yang diucapkannya barusan.
"Mian-hee hyung" kata Jungkook lirih disela isak tangisnya.
"Seharusnya aku tak menyalahkanmu akan semua ini" rutuk Jungkook pada dirinya atas perbuatan yang sangat melukai hati salah satu hyung nya itu.Hari menjelang sore di langit Indonesia.
Maylisa belum juga sadar sekarang dua sejoli itu saling bertahan melawan maut, yaa Jimin dan Maylisa.
"Keadaanya sungguh parah, dia menjadi sekurus itu tak terawat, mungkin butuh beberapa hari untuk membuatnya sadar karena kondisi fisiknya sungguh sangat lemah, jangan buat dia stress dan banyak berfikir karena itu sangat mengganggu kesehatannya" jelas seorang dokter tua langganan keluarga Maylisa.
"Baik dok" ucap SheShe parau.
SheShe memeluk Diva erat dia menangis sejadinya karena khawatir pada sahabatnya itu.
"Sudah tenang semua akan baik baik saja" ucap Diva menenangkan SheShe dan tiba tiba ia teringat sesuatu.
"Jimin" kata Diva lirih namun dapat didengar SheShe.
"Apa katamu ?" Tanya SheShe heran menatap Diva.
"Ah tidak, sebaiknya kau temani Maylisa aku akan mengurus administrasinya" ucap Diva tersenyum pada SheShe, SheShe mengangguk dan pergi menemani Maylisa yang belum sadarkan diri.Diva berlari menuju taman rumah sakit yang tak jauh dari kamar Maylisa dirawat.
Ia duduk di salah satu bangku di taman itu, mengeluarkan ponsel Maylisa dan melihat kembali foto yang membuatnya tercengang tadi pagi.
"Jimin apa yang terjadi ?" Kata Diva lirih namun ia sadar foto tersebut bukan di galeri tempatnya berasal namun dari akun sosial media, ia menekan tombol back pada ponsel Maylisa dan menemukan kata kata yang tersusun rapi, cerita yang disampaikan Jungkook tentang keadaan Jimin di sana.
Tetesan air mata mulai mengalir pada pipi Diva membaca setiap kata pada cerita itu.
"Maafkan aku May tak mengijinkanmu menemuinya, ini semua karena ego ku yang terlalu besar" kata Diva lirih ditengah isak tangisnya."She" ucap Diva pelan menyadarkan SheShe dari tidurnya,
Yaa baru saja SheShe terlelap pada tangan Maylisa yang sedang terbaring lemah.
"Matamu lebam, kau habis menangis ? Ada apa ?" Kata SheShe menangkupkan tangannya pada wajah Diva.
"Kita perlu bicara" kata Diva menggengam tangan SheShe dan mengajaknya pada taman rumah sakit tempatnya tadi merutuki penyesalannya dan disusul anggukan dari SheShe mengikuti Diva."Ada apa Div ?" Tanya SheShe to the point sesampainya di taman.
"Aku rasa kita sudah terlalu egois" kata Diva duduk pada bangku taman dekat mereka.
"Apa maksudmu ?" Tanya SheShe mengikuti Diva duduk di sebelahnya.
"Nih" kata Diva menyerahkan ponsel SheShe dan membiarkan SheShe mengetahui semua yang ada di dalamnya.
Dalam diam SheShe membaca dengan seksama segalanya yang telah terjadi,
Reaksi yang sama dengan Diva ditunjukannya,
Tetes demi tetes air mata mulai mengalir.
Ia menatap Diva parau.
"Kita jahat Div, apa yang harus kita lakukan ?" Kata SheShe dengan tangisnya sedang Diva hanya tertunduk mengacak rambutnya tanda frustasi.Thankyou for reading
Don't forget to vote and comment
Sarabghae readers ♡
Xixixixixi
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
Hayran KurguIni bercerita tentang para members BTS bertemu dengan miss right mereka masing masing. Mendapatkan dan menjalani kisah cinta yang cukup rumit, perjuangan, kebersamaan, suka, duka. Happy reading -OUR STORY- By : Sherly Sianturi Nb: maaf author pemula...