Chapter 34

84 4 6
                                    

Anyeong
Vote dulu yaa hehe
Maaf bila typo bertebaran
Happy reading


Pagi yang cerah menyapa langit Seoul,
"Hyung aku bosan" ucap Tae pada Jin di roof top dorm BTS.
"Pergilah berjalan jalan" ucap Jin terpejam menikmati udara yang segar di sana.
"Dengan siapa ? Apa kau mau menemaniku berjalan jalan ?" Ucap Tae menatap Jin.
"Ani" ucap Jin singkat membuat Tae mempoutkan bibirnya.

"Yakk Tae-ahh illuwa" teriak Jimin dari bawah.
"Ne" ucap Tae menghampiri Jimin.

"Ada apa ?" Tanya Tae segera setelah sampai di depan Jimin.
"Ada youja yang mencari mu" ucap Jimin menuju kulkas mengambil softdrink untuk dirinya dan Maylisa.
"Mwo ?" Ucap Tae menuju ke ruang tamu dorm BTS.

"Ah ? Jjagiya ?" Ucap Tae kaget saat mengetahui youja yang di depannya sekarang adalah youjachingunya.
"Mphi, i miss u" ucap Sung Nana saat melihat Tae, menghampirinya dan memeluk Tae erat.
"I miss u too sayang, kapan kau kembali ?" Tanya Tae masih dalam pelukan Sung Nana.
"Kemarin malam" ucap Sung Nana melepas pelukannya.
"Kau tidak membawakanku oleh oleh ?" Tanya Tae dengan cengirannya.
"Dasar alien, youjachingu nya datang malah tanya tentang oleh oleh" ucap Sung Nana menatap Tae dengan wajah datar.
"Hehe mian" ucap Tae kemudian dengan cengir baponya.

"Ah Maylisa-ahh perkenalkan dia Sung Nana youjachinguku, cantik bukan" kata Tae saat tiba di ruang keluarga dorm BTS memperkenalkan Nana pada Maylisa yang sedang menonton tv bersama Jimin.
"Ah Ne, Maylisa imnida" ucap Maylisa bangkit dan memberi salam pada Nana.
"Nana imnida" balas Nana.
"Maylisa ini youjachingunya Jimin" ucap Tae memeluk pundak Nana dengan sebelah tangannya.
"Ah Ne" ucap Nana tersenyum pada Jimin.
"Gatjja kita ke kamar ku, aku punya koleksi anime terbaru sayang" ucap Tae bersemangat membawa Nana ke kamarnya.
"Jjinjja, wah daebak" ucap Nana mengikut Tae.

"...."
"Ku jemput kau sekarang, aku tau kau sedang libur, jangan menolak, aku tak menerima penolakan:
*sambungan terputus sepihak*
Yaa Hope berencana mengajak Yuu Na berjalan jalan sekedar hang out.

"Anyeong Ill Na-ahh, aku membawakanmu boneka untuk menemanimu selama amma mu bekerja" ucap Hope saat mengetahui yang membukakan pintu adalah Kim Ill Na.
"Gumawo oppa" ucap Ill Na menerima boneka dari Hope.
"Ah Hoseok-ahh kau sudah datang" ucap Yuu Na mengetahui Hope sudah datang sedang Hope hanya ternganga melihat penampilan Yuu Na yang begitu cantik baginya tidak seperti Yuu Na yang biasanya, dengan celana jeans model sobek pada lututnya, kaos polos berwarna putih dirangkap kemeja kotak kotak tanpa dikancing dan sepatu converse pendek berwarna hitam putih, rambut yang diurai hitam pekat cantik dan indah menampilakan kesan feminim membuat Hope sungguh menikmati pemandangan indah di depannya.
"Hoseok-ahh, gwenchana ?" Tanya Yuu Na menyadarkan lamuan Hope.
"Ah Ne" ucap Hope menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Ahh Ill Na-ahh, apa kau siap berjalan jalan ?" Tanya Hope duduk untuk menyamai tingginya dengan Ill Na.
"Ne oppa" ucap Ill Na antusias.
"Gatjja" ucap Hope merentangkan tangannya dengan tujuan menggendong Ill Na dan di balas Ill Na.
Sekarang tangan kiri Hope menggendong Ill Na dan tangan kanannya menggenggam tangan Yuu Na erat menuju mobilnya.

"Aku ingin merintis karir modelku di sini" ucap Inari tidur beralaskan paha Yoongi yang sedang asik menulis lirik untuk lagunya yang sekarang mereka berdua berada di halaman belakang rumah Inari, yaa semenjak kemarin Yoongi menginap di rumah Inari karena menemani Inari yang ditinggal oleh kedua orangtua nya menjalani bisnis mereka karena memang pada Yoongi saja orang tua Inari bisa mempercayakan Inari pada Yoongi untuk menjaganya. Memang hubungan mereka sudah mengantongi restu dari kedua orang tua Inari tapi belum untuk kedua orang tua Yoongi yang entah mengapa begitu benci dengan dunia hiburan dan juga Yoongi memang belum siap memperkenalkan Inari pada orangtua nya.
"Hemm ? Memulai lagi dari awal ?" Tanya Yoongi meletakan bukunya pada meja di sampingnya dan mengusap rambut Inari pelan.
"Ne, aku rindu dunia model" ucap Inari.
"Arraeso, lalu kau mau mulai dari mana ?" Tanya Yoongi.
"Aku punya teman model di sini mungkin saja dia bisa mempromotkanku" ucap Inari.
"Ne, apapun yang akan kau lakukan asal itu positife aku akan mendukungmu jjagiya" ucap Yoongi tersenyum pada Inari mencubit hidung Inari pelan.
"Gumawo" ucap Inari bangkit dari tidurnya dan memeluk Yoongi erat dan lama.

Sore mulai menyapa, dorm BTS terlihat sepi karena sibuk dengan kegiatan mereka masing masing.
"Yakk Rapmon-ahh kau kenapa akhir akhir ini kulihat kau serius belajar ?" Tanya Jin mengeringkan rambutnya selepas ia mandi.
"Minggu depan aku ada olimpiade matematika di kampus ku jadi aku harus tekun karena ini tingkat dunia aku tak mau menyianyiakan kesempatan ini" ucap Rapmon yang masih berkutat dengan bukunya.
"Hah ? Jjinjja ? Wah daebak, fighting Rapmon-ahh kau pasti bisa" ucap Jin menyemangati Rapmon.
"Ne, minggu depan kalian semua harus datang" ucap Rapmon.
"Pasti itu Rapmon-ahh" ucap Jin tersenyum pada Rapmon.

Hope, Ill Na dan Yuu Na sedang menyantap makanan mereka di restaurant dekat taman bermain di mana mereka menghabiskan waktu seharian di sana, bermain, tertawa bersama, menghilangkan keluh kesah, melupakan masalah yang ada.
"Oppa, gumawo sudah mengajakku jalan jalan hari ini" ucap Ill Na yang tiba tiba turun menghampiri Hope yang ada dihadapannya memeluk Hope.
"Ne Ill Na" ucap Hope membalas pelukan Ill Na.
"Gatjja habiskan makanmu" ucap Hope tersenyum pada Ill Na mengusap pucuk kepala Ill Na pelan dan di balas senyuman oleh Ill Na.

"Oppa makanan ku sudah habis boleh kita pulang sekarang ? Aku sudah mengantuk" ucap Ill Na dengan sesekali menguap.
"Haha Ne Ill Na, gatjja kita pulang" ucap Hope kemudian menggendong Ill Na dan menggandeng Yuu Na sudah seperti keluarga kecil.
"Oppa, bolehkah aku memanggilmu appa ?" Tanya Ill Na dalam gendongan Hope yang membuat Yuu Na terbelalak terkaget.
"Haha Ne Ill Na kau boleh memanggilku appa jika kau ingin" ucap Hope mencium kening Ill Na kemudian Ill Na terlelap.

Sesampainya di mobil Hope.
"Ah Yuu Na-ahh, lihat Ill Na sudah tertidur" ucap Hope.
"Sini biar aku gendong dia" ucap Yuu Na.
"Ani tidak usah biar dia tetap dalam gendonganku saja" ucap Hope tersenyum pada Yuu Na.
"Tapi kau kan harus menyetir" ucap Yuu Na berusaha mengambil Ill Na dari gendongan Hope.
"Ani, aku bisa lagipula dia tertidur" ucap Hope meyakinkan Yuu Na dan dibalas anggukan oleh Yuu Na.

"Apa kau mau langsung pulang Hoseok-ahh ?" Tanya Yuu Na setelah Hope meletakan Ill Na diranjangnya.
"Ani, kau masih berhutang cerita padaku" ucap Hope tersenyum pada Yuu Na dan mengelus rambut Ill Na pelan membuat Ill Na semakin larut dalam tidurnya.
"Araeso, akan ku buatkan segelas coklat" ucap Yuu Na tersenyum pada Hope dan dibalas senyuman oleh Hope.

"Hoseok-ahh aku rasa Ill Na sudah benar benar terlelap" ucap Yuu Na diambang pintu kamar Ill Na yang bernuansa pink itu dan Hope hanya terkekeh paham akan yang dimaksud Yuu Na.
Dan di sanalah mereka sekarang di halaman depan rumah Yuu Na yang sangat sederhana yang ditemani coklat panas dan cake coklat.
"Jadi kau masih punya hutang cerita denganku Yuu Na-ahh" ucap Hope tersenyum pada Yuu Na menyruput coklat panasnya.
"Ah Ne, jadi aku harus mulai dari mana ?" Tanya Yuu Na tak tau harus memulai.
"Dari kau gagal menikah saja" ucap Hope.
"Ne, yaa jadi akhirnya kakakku yang menikah dengan pengusaha kaya tersebut, dan mereka memiliki putri yaa Kim Ill Na adalah putri kakaku dengan pengusaha itu, awal kehidupan mereka sungguh indah begitu juga denganku terasa begitu lengkap, aku punya amma dan appa yang mencintaiku, kakak yang bahagia dengan keluarga kecilnya, walau masih ada yang kurang karena kau tak ada disisiku, tapi aku bersyukur dan semua itu berubah saat amma, appa, kakak, Ill Na dan suaminya pergi ke pernikahan salah satu keluargaku di Daegu, yaa mungkin sudah rencana Tuhan aku tidak ikut dengan mereka karena saat itu aku sedang sakit, lalu saat tengah malam aku mendengar mereka mengalami kecelakaan fatal, mobil mereka masuk jurang dan hanya Ill Na yang selamat karena kakakku mendekap Ill Na dalam pelukannya, saat itu hidupku mulai hancur lalu akhirnya aku memutuskan pindah ke sini di Seoul dengan harapan mendapat pekerjaan yang layak namun yang ku dapat juga hanya sebagai penjaga kasir, sekarang aku hanya punya Ill Na yang ku anggap seperti anakku sendiri, kasihan dia umur 2 tahun sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya, sudah setahun ini aku hanya hidup dengannya, kadang saat aku menyerah aku berfikir bagaimana jika aku ikut dengan mereka maka aku tak akan semenderita ini tapi tawa Ill Na menyadarkan ku bahwa Ill Na membutuhkanku dan jika aku ikut saat itu pastilah sekarang Ill Na hidup sendiri dan aku tak boleh egois jadi hanya tawa, senyum dan canda Ill Na yang menjado penyemangatku selama ini" cerita Yuu Na panjang lebar dan tetesan air mata mulai mengalir pada pipi Yuu Na.
"Kau pasti bisa Yuu Na-ahh aku tau kau wanita yang kuat, kau pasti bisa ada aku di sini" ucap Hope memeluk Yuu Na menghapus air mata Yuu Na yang terus mengalir.
"Gumawo Hoseok-ahh, trimakasih kau telah menemukanku, karena semenjak adanya kau dihidupku aku menjadi lebih semangat karena aku merasa punya keluarga baru" ucap Yuu Na membalas pelukan Hope.
"Ne Yuu Na-ahh aku selalu di sini, akan selalu ada untukmu dan Ill Na, jika ada apa apa jangan ragu untuk menghubungiku" ucap Hope mengelus punggung Yuu Na menenangkannya.
"Ne Hoseok-ahh gumawo" ucap Yuu Na masih dalam pelukan Hope.


Done
Don't forget to vote and comment
Saranghae readers
Gbu

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang