Chapter 10

207 10 0
                                    

Lanjut lagi ya ceritanya baru rajin rajinnya nulis nih hehe maaf kalo entar ada salah dalam penulisan wkwkwk thankyou

Author Pov

Siang yang menyengat di sekolah mereka membuat Diva, SheShe dan Maylisa memutuskan untuk menghilangkan dahaga mereka di kantin sekolah.

"Hah otoke, ada apa denganku" gerutu Maylisa sambil mengacak dan sesekali menggigit kukunya tanda perasaannya sedang kacau.

"Yakk pabo kau ini kenapa ?" Tanya SheShe sembari meminum soft drink nya.

"Entah, aku sedang bingung sekarang aku malah khawatir akan terjadi sesuatu yang buruk pada Jimin" kata Maylisa dengan wajah khawatir nya.

"Uhukk uhukkk.... omo, apa yang kau katakan pabo ?" Kata Diva terkejut hingga ia tersedak saat meminum jus orange nya.

"Aaahh otoke aku sendiri juga tidak tau apa yang terjadi pada ku aku bingung aku merasa bersalah oenni" jawab Maylisa dengan suara berat menandakan kekecewaannya.

"Yahh aku rasa kita juga sudah keterlaluan" jawab SheShe dengan tatapan kosong.

"Nanti aku akan pergi ke dorm Jimin untuk meminta maaf, apa kalian ingin ikut ?" Ajak Maylisa dengan wajah memelasnya.

"Ania" jawab SheShe dan Diva bebarengan.

"Baiklah biar aku sendiri yang berangkat" jawab Maylisa sambil meminum minumannya.

...............

SheShe Pov

Pulang sekolah aku hanya terdiam memikirkan apa yang sudah dikatakan Maylisa.

"Masak iya kita sudah keterlaluan, salah sendiri mereka mengerjai dulu pokoknya aku gak mau meminta maaf dengan mereka" kataku dalam pikiranku sudah bulat tekad ku.

.......................

Maylisa Pov

Aku bersiap, mandi, berdandan untuk pergi ke dorm Jimin tak lupa aku membeli beberapa buah untuk ku beri pada Jimin.

"Tok tok tok" ku ketuk pintu dorm Jimin pelan namun pasti hatiku sudah berdebar debar bertanya tanya bagaimana mereka akan memperlakukanku.

"Anyeong" sapa orang yang membuka pintu dorm Jimin.

"Anyeong" jawabku dengan senyum dibibir ku.

"Ada yang bisa saya bantu ?" Katanya dengan senyumnya.

"Saya teman sekolah Jimin, aku dengar hari ini Jimin tidak masuk sekolah jadi aku datang untuk menjenguknya" jawabku.

"Ouh iya silahkan masuk aku akan memanggilkan Jimin untukmu" jawabnya dengan membuka pintu tanda mengijinkan ku masuk.

"Ne, kamsahamnida oppa" jawabku memasuki dorm Jimin.
Selama oppa tadi memanggil Jimin mataku terus melihat dorm yang cukup megah ini dengan ornamen dan foto members tak terasa aku sudah menjelajahi setiap foto, penghargaan, dan ornamen yang terpajang rapi di ruang tamu dorm Jimin.

"Ehem ada apa kau kemari !" Kudengar suara lelaki yang cukup berat namun terasa dingin itu seketika memberhentikan ku dalam menjelajah hall yang menarik bagiku. Dengan sigap aku berbalik untuk melihat siapa pemilik suara itu.

"Ouh anyeong Jimin-ah aku datang untuk menjengukmu" sapa ku tak lupa salam 90 degre khas korea.

"Tak perlu kau menjengukku melihat mukamu membuat perutku tambah sakit, sudah puas kah kau melihatku seperti ini ? Terbaring lemah tanpa melakukan apa apa ?" Jawabnya dengan tatapan yang sangat dingin hingga menusuk hatiku, dia berjalan perlahan untuk duduk karena aku tau dia juga tidak betah terus berdiri dengan kondisinya yang seperti itu.

"Mianhe Jimin-ahh" jawabku dengan hanya menunduk menahan air mataku yang sebentar lagi pasti akan turun.

"Maaf mu tak ku trima, sudah sudah pergi sana dari pada sakit ku tambah parah" jawabnya tanpa melihatku sekalipun.

"Ne" jawabku dengan air mata yang mulai menetes dengan langkah kaki pelan meninggalkannya, amarahnya hanya kutanggapi dengan tundukan karena aku sendiri juga sadar akulah yang salah.

Maylisa Pov End

.......................................

Jimin Pov

"Jimin-ahh" teriak Suga hyung membuatku terbangun dari tidur.

"We, ada apa hyung ?" Jawabku dengan mata layu dan perut yang masih sakit.

"Ada teman sekolahmu mencari mu, cepat kau keluar jangan membuat wanita cantik menunggu" jawab Suga hyung dengan bersandar pada pintu kamarku tak lupa muka swag nya itu.

"Mwo ? Siapa hyung" tanyaku.

"Entah, kau lihat saja sendiri" jawab Suga hyung dengan langkah meninggalkan kamarku.

Aku berusaha bangkit perlahan dengan perut yang sedari tadi aku pegang untuk menahan sakitnya. Ku berjalan perlahan melihat siapa malam malam menjengukku.

Mataku terbelalak, amarahku meluap, tak percaya siapa yang sudah berdiri di depanku.

"Ehem ada apa kau kemari!" Kataku yang membuatnya kaget dan dengan cepat berpaling menghadapku.

"Ouh anyeong Jimin-ah aku datang untuk menjengukmu" jawabnya dengan salam 90 degre nya.

"Tak perlu kau menjengukku melihat mukamu membuat perutku tambah sakit, sudah puas kah kau melihatku seperti ini ? Terbaring lemah tanpa melakukan apa apa ?" Jawabku dingin sekali karena amarah yang ku tahan sedari tadi.

"Mianhe Jimin-ahh" jawabnya dengan hanya menunduk.

"Maaf mu tak ku trima, sudah sudah pergi sana dari pada sakitku tambah parah" jawabku yang menahan amarah sebelum amarah ini pecah.

"Ne" jawabnya sambil meninggalkanku dengan air matanya.

Amarahku perlahan reda setelah tak kulihat wajahnya yang memuakan itu, dan disaat itu tak ku sadari seseorang sudah berdiri di balik tembok sedari tadi ia menatapku lekat seakan bertanya tanya "we Jimin-ah" aku hanya diam melihatnya tak lama dia membuka suara.

"Yak pabo kenapa kau tak memaafkannya !" Kata Jin hyung, yaa dia yang sedari tadi menguping pembicaraanku dengan Maylisa.

"Untuk apa aku memaafkannya" jawabku dingin dengan meninggalkan Jin hyung untuk aku bisa meneruskan istirahatku.

"Yakk pabo keras kepala!" Teriak Jin hyung padaku yang tak ku hiraukan.

Jimin Pov End






Segini dulu yaa ceritanya
Anyeong
Kamsahamnida para riders

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang