Pertengkaran

1.2K 82 1
                                    

Zhielle berdiri di depan pintu ruang kepala sekolah,ia menghela nafas dan meraih gagang pintu berwarna silver,wajahnya serius ia menghela nafas panjang lagi,seolah sedang mengumpulkan keberanaian dalam benaknya untuk melangkah masuk,ia membuka pintu itu perlahan dan melihat Frankenstein tengah dengan serius menandatangani beberapa dokumen di mejanya,ia melangkah dengan sedikit ragu menggenggam erat map berwarna merah di tangannya
"aku membawakan hasil laporan keuangan..."Frankenstein tak menatapnya sama sekali dan sibuk dengan tumpukan kertas di depannya

"letakkan saja"Zhielle meletakkan map itu di samping meja,ia berbalik dan ermaksud pergi namun,keraguan memenuhi hatinya,membuatnya berhenti dan berbalik memandang kembali pada Frankenstein

"maafkan aku...."Zhielle menatap Frankenstein dengan sesal,tapi sekali lagi di tanggapi dengan dingin oleh pria itu,ia sama sekali tak menatap Zhielle

"untuk apa?"

"untuk semua yang aku lakukan yang membuat mu tidak suka"

"sejak kapan kau memikirkan apa yang aku suka dan tidak?"

"tidak bisakah...aku juga memiliki rahasia ku sendiri?selama ini pun aku tidak pernah memaksa mu mengatakan hal yang kau enggan ucapkan?"Frankenstein berhenti sejenak,mengangkat kepalanya dari semua dokumen itu,melepaskan kacamatanya sambil bersandar pada kursi dengan santai dan memandang Zhielle dengan tajam,mata mereka saling mengunci dalam keheningan

"apa kah kau tahu,kau selalu menjadi asing bagi ku...apa yang terjadi selama 850 tahun itu?kau...diam...dan...menghindar,apa yang pernah benar-benar kita bicarakan selama ini?"

"tidak...hubungan kita tidak seburuk itu..."

"bukankah itu menurut pendapat mu saja?"

"jadi kau berpikir sebaliknya?"mereka berdua terdiam

"pergilah...aku harus bekerja kembali...!!!"Frankenstein mengambil kembali pena di atas meja dan mengenakan kembali kacamatanya,ia kembali tertuju pada kertas di depannya,Zhielle yang melihat itu meneteskan air matanya,air mata itu mengalir tanpa bisa ia hentikan,matanya tetap tertuju pada Frankenstein di depannya,Frankenstein yang menyadari hal itu terhenti sejenak,pena yang ia genggam terasa begitu berat hingga ia tak bisa melanjutkan menulis lagi,tapi ia juga merasa enggan untuk mengangkat wajah dan menatap Zhielle,ia lebih memilih diam membatu

"aku berfikir...bahwa,selama ini kau juga...sama bahagianya dengan ku...aku mengerti kau akan sulit menerima semua tindakan ku...dari awal aku sudah meminta mu...jika kau...tidak perlu menikah dengan ku karena belas kasihan mu saja...pada akhirnya,aku memahami satu hal,hubungan kita hanya karena kau merasa iba pada ku..."setelah mengatakan hal itu Zhielle pergi,di depan pintu ia berpapasan dengan Raizel,Takio,Tao,dan M21,ia sedikit terkejut dan mencoba menyembunyikan wajahnya,ia berlalu dari tempat itu,Raizel memandang kepergian Zhielle dengan sedih
"ada apa kira-kira,apa mereka masih bertengkar?ternyata menikah itu memang rumit ya..?"Tao berkomentar heran sambil menggaruk kepala

"masalahnya bukan itu"M21 menimpali,Tao dan Takio melirik padanya

"itu benar"Takio membenarkan kata-kata M21

"maksud kalian apa?Tao semakin heran dengan maksud keduanya

"Frankenstein"Raizel menjawab singkat

"benar...suasana hatinya pasti buruk sekali" timpal M21 dengan wajah cemas,seketika mereka bertiga menarik nafas dalam dan menelan ludah,Raizel menarik gagang pintu,dan ternyata situasi tak seburuk yang mereka duga,Frankenstein menghampiri Raizel,hanya saja Frankenstein terlihat dingin dan diam saja.

Zhielle berada di kamarnya,yang tertutup tirai putih,di dekat tirai itu ada sebuah kasur berdekatan cermin meja rias,ia nampak mengemasi pakaian bersiap akan pergi,saat ia akan membuka pintu rumah,tanpa sengaja ia berpapasan dengan Frankenstein,Raizel,Tao,Takio,M21,Regis,Seira,Ikhan,Shinwoo dan Yoona,semua orang terkejut dengan hal tersebut,tak terkecuali dengan Frankenstein ia melirik ke arah koper merah yang di pegang Zhielle,tapi ia diam saja dan lagi mengabaikan hal itu,ia beranjak masuk dan Zhielle beranjak pergi

"aku baru tahu kalau ibu Zhi juga tinggal disini?"komentar Shinwoo terheran-heran

"benar..."Ikhan menimpali

"tapi bu guru mau kemana?"penghuni rumah itu seolah terdiam dan tak memiliki jawaban

Noblesse Fanfic Frankenstein Love Story 2 (Tamat) Lanjut Part 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang