4

1.2K 90 4
                                    

Zhielle terbangun di pagi harinya,matahari menyilaukan matanya,mengintip lembut dari balik tirai putih di samping Frankenstein,di liriknya pria itu masih terlelap tidur,Zhielle menarik selimut dan menyelimuti tubuh kokoh pria itu.

Meski masih sedikit mengantuk,ia melangkah menuju dapur dan mendapati Raizel sedang duduk sendirian di meja makan,Zhielle mengambil teko dan memasak air,berencana membuat teh,ia kemudian duduk di kursi samping Raizel,tidak ada pembicaraan selain keheningan yang saling menyambut antara mereka,Zhielle menarik nafas sejenak,mencoba mengumpulkan keberaniannya bicara

"ku dengar...kau akan kembali ke Lukedonia?"mendengar pertanyaan Zhielle,Raizel melirik tenang,ada keterkejutan melintas di wajahnya sesaat,ia kemudian hanya mengangguk menjawab pertanyaan Zhielle,suasana menjadi hening kembali,gadis itu mengangkat dagunya sambil melihat langit-langit rumah
"sudah lama kau tidak kembali...aku khawatir tentang anggapan Lord yang sekarang pada mu...harusnya saat Lord terdahulu meminta mu mengambil jabatan sebagai Lord,kau mau menerimanya,menjadi Noblesse kau menerima tapi,menjadi Lord kenapa kau malah menolak...huft?"

"apa kau baik-baik saja?"Zhielle menarik iris matanya pada Raizel dengan penasaran,karena mendapat pertanyaan demikian

"kenapa bertanya begitu?"

"dua hari ini kau tidak pernah meninggalkan kamar mu,Frankenstein bilang kau tidur karena lelah...?"Zhielle tersenyum dengan hangat pada Raizel

"aku rasa...aku hanya kelelahan karena sibuk bekerja...hidup di dunia manusia lebih rumit di bandingkan Lukedonia"

"kalau begitu...kau haru banyak beristirahat"tanpa di duga Zhielle beranjak dari duduknya dan merangkul hangat pundak Raizel,iris merah itu kemudian sedikit berpendar

"aku tidak pernah mengatakan pada mu betapa gembiranya aku saat kau kembali,tidak ada yang lebih menyakitkan untuk ku selain harus menganggap diri mu sebagai orang lain...tapi aku anggap ini sebagai sebuah hukuman yang pantas aku dapatkan...Frankenstein tidak pernah menceritakan keadaan mu pada ku,aku tahu kau juga tidak ingin aku mengetahui kondisi mu...tetapi,tetaplah hidup,aku akan mencari cara agar kau bisa hidup sangat lama dan sangat bahagia,merasakan semua kebahagian yang tidak pernah bisa kau rasakan di Lukedonia...jadi apapun yang terjadi kembalilah...!!!"tanpa terasa air mata membasuh pipi Zhielle,Raizel yang merasa tersentuh meraih lengan adiknya dan tersenyum

"aku akan kembali..."jawabnya dengan singkat

Tanpa mereka sadari,Tao dan Takio melihat mereka dari siku tembok,keduanya mengernyitkan alis dengan ekspresi wajah terkejut dan penuh tanya

"apa yang mereka lakukan?"Tao bergumam pada dirinya sendiri

"jangan-jangan?"Takio melemparkan wajah serius sambil meletakkan jemarinya di dagu

"apa lagi...kalau bukan selingkuh.."Tao menampilkan wajah yakin yang menggebu-gebu

"mana mungkin?"sergah Takio,Frankenstein kemudian berdiri diantara mereka membuat keduanya terkejut saat melihatnya

"b...b...boss"seru Tao terkejut
"boss...sebaiknya sabar melihat semua ini...mereka...mereka?"Tao dan Takio nampak mengkhawatirkan Frankenstein,sementara Frankenstein tersenyum senang melihat pemandangan itu

"akhirnya mereka berbaikan..."

"heh...?"Tao makin terkejut tak menyangka
"jadi boss tahu dan membiarkan semua ini...boss benar-benar luar biasa...aku salut..."mereka berdua memandang Frankenstein dengan raut wajah prihatin,membuat Frankenstein menjadi heran

"ada apa dengan kalian?"Frankenstein menatap mereka heran

"kami memberikan dukungan pada mu boss..."Tao mendekatkan wajahnya ke arah Frankenstein membuat pria itu memundurkan wajahnya

"itu benar"Takio menimpali dengan tenang
Mendengar keributan itu menyadarkan Raizel dan Zhielle bahwa orang-orang telah terbangun,ia melepaskan pelukannya dari Raizel dan mulai membuat teh,sementara Frankenstein dengan telunjuknya menjauhkan wajah Tao dari mukanya

"sebaiknya kalian bersiap agar tidak terlambat...!!!"nada suara Frankenstein ketus mendekat ke arah meja makan,memberi hormat pada Raizel dan membantu Zhielle membuat teh,ia melirik gadis di sampingnya yang nampak serius membuat teh

"kau sudah baikan?"Zhielle tak menoleh mau pun menjawab pertanyaan Frankenstein,seluruh konsentrasinya tertuju pada teko teh berwarna putih di depannya,ia menyendok gula dengan sangat amat hati-hati,tangannya sedikit bergetar seolah takut,hal itu membuat Frankenstein menjadi kesal dan meraih jemari Zhielle,memasukkan gula itu kedalam lubang teko

"apa kau harus setakut itu membuat teh?"gumam Frankenstein dengan kesal

"bu...bukan...begitu...aku hanya khawatir rasanya terlalu manis"

"hsssshhh...kau ini..."desis Frankenstein kesal

"oh iya...rasanya tadi kau bertanya sesuatu...ada apa?"wajah Zhielle menatap penasaran Frankenstein yang kini berganti menjadi mengabaikan ucapannya

"aku lupa"ketus Frankenstein,ia berjalan ke arah Raizel membawa teh tersebut,tak lupa ia juga membawa gelas,beserta alas dan sendok di tangan lainnya,sementara Zhielle masih nampak tak percaya,dan mengikuti Frankenstein kemudian duduk di samping Frankenstein yang sibuk menuang teh

"yang benar....kau lupa?"

"ini tuan..."Frankenstein sibuk menuangkan teh Raizel dan mengabaikan Zhiele yang mulai terdengar merengek dan menarik pakaian berwarna cream lengan panjang berbahan rajut yang di kenakannya

"apa yang tadi kau bilang?...ayo bilang"

"aku lupa" jawabnya ketus,di tengah perbincangan mereka,Seira,Regis,M21,Tao,dan Takio menghampiri mereka,Zhielle memberikan senyum pada mereka namun ekspresi wajah Tao dan Takio memandang mereka dengan aneh 

Noblesse Fanfic Frankenstein Love Story 2 (Tamat) Lanjut Part 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang