8

1.1K 85 5
                                    

Frankenstein tengah duduk santai di depan dua buah mesin minuman berisi beraneka minuman,ia duduk menyender pada kursi kayu bercat cream,di depannya sebuah pagar besi setinggi pinggang berdiri,berhadapan dengan sebuah patung mainan berbentuk pinguin tengah tersenyum dengan mahkota emas di kepalanya,disana suasana sedikit lengang dan tak begitu ramai

"apa yang kau pikirkan?"Zhielle berdiri di belakangnya tanpa ia sadari,menyodorkan di depannya sebuah gelas kertas berisi kopi hangat,dan beralih duduk di sampingnya

"bisa kau berikan ini pada kakak ku?"pinta Zhielle menyodorkan gelas kertas berwarna coklat muda

"kenapa bukan kau berikan sendiri saja?"Frankenstein melirik ke arah Zhielle,Zhielle membalas tatapan Frankenstein dengan lembut

"ayolah...!!!jangan menggoda ku lagi..."

"sampai kapan kau akan menghindar?"

"minum kopi mu..nanti menjadi dingin...aneh sekali ya...kau menyukai kopi,sedangkan kaka...maksud ku dia menyukai teh"

"lalu kau sendiri,minuman apa yang kau sukai?"

"aku suka keduanya"

"kalau begitu campur dan,minumlah keduanya...!!!"

"tentu saja"Zhielle mengangkat sebuah gelas plastik putih berisi minuman berwarna hitam pucat

"apa kau suka melakukan hal gila?"

"kadang-kadang..."tanpa ia sadari,Raizel berjalan dari arah samping mereka seorang diri,dan mengampiri Zhielle di sampingnya

"tuan.."Frankenstein menoleh ke pada Raizel dan berdiri,Zhielle menggenggam gelas kertas itu dengan erat di tangannya,ia nampak gugup,lalu langsung berdiri dari duduknya,mencoba menjauh dari tempat itu

"tunggu..!!"kata-kata dari Raizel menghentikan langkah kakinya,namun Zhielle tak hendak berbalik dan tambah mempererat genggamannya pada kedua gelas di tangannya

"bukankah...kau ingin menyerahkan teh itu pada ku?"
Zhielle menunduk memandang ke arah gelas kertas itu sambil melirik dari ekor matanya,Raizel tengah memandang padanya,dengan memberanikan diri ia berbalik dan menyodorkan minuman itu pada Raizel tanpa mengatakan apa pun atau memandang matanya,Raizel maraih gelas itu,Zhielle berbalik,mencoba menjauh dari tempat itu

"kenapa...kenapa kau sama sekali tidak pernah menyebut nama ku lagi,kenapa...kenapa kau tidak memarahi ku juga seperti murid lainnya"kata-kata itu menghentikan Zhielle,waktu terasa terhenti dan hanya ada mereka berdua,Frankenstein memandang sedih pada Zhielle dan Raizel bergantian,Zhielle menarik nafas,seolah menguatkan diri,ia membuka kedua bibir tebalnya yang berisi berwarna merah muda,namun ia putuskan tak mengatakan apa pun,ia tetap membiarkan langkahnya berlalu dari mereka berdua,Frankenstein dan Raizel yang melihat itu hanya terdiam,ada kesedihan di mata Raizel
"Frankenstein?"

"iya tuan..."

"bukankah Zhielle itu orang yang jahat?"Frankenstein terdiam,ia melirik sendu ke samping sejenak sebelum membuka suara

"anda benar"

Noblesse Fanfic Frankenstein Love Story 2 (Tamat) Lanjut Part 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang