5

1.1K 92 8
                                    

Frankenstein tengah sibuk di depan komputer di laboratoriumnya,ia nampak sigap,jemari panjangnya mengutak-atik tombol keyboard bak sedang menekan tuts piano, lincah dan cepat.

Pintu berderit pelan,Frankentein memiringkan kepalanya sambil menengok ke arah pintu,Zhielle sudah berdiri diambang pintu dengan membawa segelas kopi di tangannya,ia mengenakan sweter hitam rajut dengan jersey putih polos selutut,rambutnya di gerai dengan poni coklat yang rapi,ia memberi senyum ketika Frankenstein menatapnya

"kelihatannya aku mengganggu?"Frankenstein menarik wajahnya kembali pada kesibukan sebelumnya

"tidak"ia terhenti sejenak,mengeluarkan kacamatanya dan memijat dahinya pelan,Zhielle meletakkan gelas putih berisi kopi di samping meja,dan kemudian perlahan ia memijat pelipis pria itu,Frankenstein menutup matanya dengan rileks dan perlahan menjauhkan tangannya barusan,suasana sejenak bisu

"kau mengerjakan semua dokumen dan data itu untuk semua anak-anak itu ya?"

"aku harus memastikan keselamatan mereka selama aku di Lukedonia bersama tuan"

"benar..."

"kau sudah berbaikan dengan tuan?"

"begitulah"

"kenapa kau belum tidur?"suara berat Frankenstein menggema dalam sunyi

"aku banyak tidur belakangan,aku pikir aku butuh olahraga agar aku tidak menjadi gemuk"Zhielle terhenti dan menghela nafas panjang sebelum melanjutkan kembali"makanan manusia ternyata bisa berdampak buruk di bandingkan darah mereka...menyusahkan sekali"keluhnya seolah tanpa tenaga,mendengar keluhan itu Frankenstein membuka matanya dengan senyum menghias di bibirnya

"kekekeke..."

"hei...kenapa kau menertawakan ku begitu"

"terdengar aneh saja vampire berpikir mengenai berat badan"

"aku tidak pernah mengerti...kenapa para pria tidak pernah bisa mengerti mengenai timbangan berat badan"

"kau benar-benar menjadi semakin mirip manusia..."

"benarkah...baguslah kalau begitu.."

"kenapa?"Frankenstein keheranan mendengar ucapan Zhielle

"manusia dengan manusia itukan lebih bagus"

"kau masih saja memikirkan hal-hal seperti itu?"

"sejujurnya,aku memikirkan banyak hal sejak aku tinggal di dunia manusia"Zhielle menurunkan jemarinya dan memijat lembut bahu kokoh Frankenstein

"apa saja yang kau pikirkan?"

"semakin hari....aku merasa semakin jelek dan semakin banyak gadis cantik tiap aku menengok keluar jendela,kadang-kadang aku berpikir,teknologi manusia sangat mengesankan"

"lalu...jika banyak wanita cantik kenapa kau jadi harus memikirkan itu?"Frankenstein menarik lengannya menyilang dengan santai

"aku khawatir..."

"kenapa?"Frankenstein makin penasaran,sementara Zhielle menarik nafas sejenak sebelum melanjutkan ucapannya,nafasnya mendesah ragu

"aku khawatir kalau saja diantara manusia itu akan ada yang menarik perhatian mu,bagaimanapun aku berpikir mungkin,sesekali kau ingin merasakan hidup sebagai manusia dan bukan dengan seorang wanita vampire...dan kadang...mungkin sesekali aku juga ingin kau merasakan hidup seperti kebanyakan manusia,tapi saat aku mulai memikirkan hal itu,mendadak seluruh tubuh ku sakit"mendengar ucapan Zhielle,Frankenstein tersenyum penuh arti

"aku sudah melupakan hidup ku sebagai seorang manusia dan aku tidak tertarik pada manusia...umur mereka sangat singkat dan terlalu banyak berubah...aku masih ingat bagaimana saat kedua orang tua ku mati,aku tidak mau kehilangan dan di tinggalkan karena itu aku berusaha jadi abadi,dan karena kau abadi maka kau tidak akan meninggalkan ku...bukankah itu terdengar egois?"

"tidak...tapi kau akan selalu baik-baik saja tanpa aku,kau bisa melakukan banyak hal....tidak seperti aku yang bodoh dan tidak bisa melakukan banyak hal"

"aku rasa...aku tidak perlu kau melakukan banyak hal untuk ku...lagi pula aku tidak mengharapkan apapun dari mu"

"benarkah?...entah kenapa jadi terdengar seperti aku tidak bisa di harapkan"Zhielle menghela nafas dengan gontai,Frankenstein menarik jemarinya dan memintanya duduk di kursi samping meja menghadap padanya

"duduklah"pinta Frankenstein,Zhielle menatap keheranan padanya

"ada apa?"

"apa kau pernah merindukan Lukedonia?"

"kenapa tiba-tiba membahas Lukedonia...apa karena kau akan kesana?"

"jawab saja...!!!"

"kalau aku bilang tidak,kedengarannya mungkin aku sedang berbohong...mungkin beberapa kali aku rindu kembali kesana dan itu bukan hal yang aneh bukan?memangnya kenapa?"

"aku hanya ingin tahu"

Zhielle tersenyum manis pada Frankenstein,ada pendar hangat yang tersirat dalam benaknya setiap melihat senyum itu

"aku berfikir...aku merasa merupakan sebuah keberuntungan aku bisa di usir dari Lukedonia...jadi,aku bisa bersama dengan mu,mungkin jika aku tetap berada disana aku tidak akan disini sekarang..."mendengar ucapan Zhielle membuat Frankenstein tak menyangka,ia mematung sesaat dalam diamnya

"tapi....tidak perlu begitukan...dianggap pengkhianat dan di lupakan,tidak memiliki nama,dan tidak bisa bersama kakak mu lagi...kenapa kau harus sebahagia itu hanya untuk bersama dengan ku?"

"aku tidak berfikir memerlukan banyak hal,aku sudah pernah merasakan semua itu...nama ku,siapa diri ku,apapun itu,aku akan membuang segalanya agar bisa pergi bersama mu,tapi...aku mungkin tidak bisa membuang kakak ku,jadi untuk satu kali itu kau kalah...tidak apa-apa kan?"Frankenstein terdiam dan kembali menyelesaikan data di komputer,sementara Zhielle melihat itu hanya tersenyum simpul,tanpa ia sadari ia jatuh tertidur dengan kepala hampir membentur meja,melihat itu Frankenstein sigap menahan kepalanya bersandar kembali pada kursi,ia kemudian berdiri dan mengangkat tubuh Zhielle ke arah tempat tidur tak jauh di sampingnya,ia menatap Zhielle leka-lekat dan membaringkannya pelan,dalam keheningan ia memeluk tubuh gadis itu

"apa yang begitu baik dari ku...sampai kau begitu menyukai aku?bukankah kau sudah melakukan banyak hal untuk ku?agar aku bisa selalu bahagia...bagi ku...kau adalah....rekan ku,sahabat ku,keluarga ku,rumah ku,kau adalah aku"gumamnya lirih mengeratkan pelukannya,ucapan itu menggema di telan malam dan sunyi yang bisu

Noblesse Fanfic Frankenstein Love Story 2 (Tamat) Lanjut Part 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang