Pertarungan

999 70 14
                                    

Tao menerima telpon dari Seira, saat itu mereka baru saja selesai berlatih.
"Aku mendapat telpon dari Seira" ujar Tao
"Apa katanya" M21 membalas dengan nada suara ingin tahu yang besar
"Union menyerang kota, ada 3 orang yang datang dan mengacau"
"Seira tidak akan bisa melawan mereka semua" Regis melonjak marah
"Kalau begitu kita kembali segera, urusan kita disini juga sudah selesai" wajah Frankenstein berubah serius, semua orang setuju dengan usulannya.

Didalam helikopter ditengah kota, helikopter itu beterbangan mencari lokasi pertarungan tersebut.
"Aku akan pergi lebih dulu, kalian kembali saja ke tempat tuan"
"Kau sendirian Frankenstein? "M21 menanggapi keputusannya dengan serius
"Bahkan aku sendiri tidak yakin menang, tapi ada yang harus menghentikan mereka, aku yakin mereka lakukan ini untuk memancing para bangsawan keluar"
"Kami mengerti"
"Sampai jumpa" ujar Frankenstein santai, tak ingin Frankenstein pergi sendiri, Zhielle mengikut dibelakangnya diam-diam tanpa ia ketahui.

Dimedan pertarungan sudah terjadi kerusakan besar, 3 orang tetua Union sudah berada disana, 2 orang pria dan seorang wanita, sementara Seira sudah terluka parah karena mengalami pertarungan tak adil, Frankenstein datang disaat yang tepat dan menyelamatkannya yang sudah penuh luka.
"Berani sekali kalian mengeroyok seorang gadis" desis dirinya penuh amarah, ia meletakkan tubuh Seira di tempat yang aman
"Beristirahatlah, sisanya berikan padaku"
"Maaf, aku kehilangan kontrol pada emosiku"
"Tidak masalah, karena sejujurnya aku juga begitu" raut wajah kejam tersirat di wajah Frankenstein, mata birunya menatap ke 3 musuh didepannya dengan nyalang
"Lama tidak bertemu Frankenstein" seorang pria berambut hitam keriting menyapanya lebih dulu
"Kau adalah kepala keluarga keluarga di Lukedonia, memilih menghianati lord terdahulu, sekarang kau bertarung dengan seorang gadis yang sepantasnya sudah kau anggap cucumu? Kau benar-benar memelukan"
"Omonganmu masih setajam dulu, tapi kau sudah melakukan kesalahan dengan datang kemari seorang diri"
"Lama tidak bertemu Jarga Siriana" semua orang melirik ke arah Zhielle, tak terkecuali Frankenstein
"Apa yang kau lakukan di sini? " tanya Frankenstein dengan bola mata melirik tajam
"Bertemu teman lama" jawab Zhielle diimbangi senyum santai
"Jadi kau juga disini Zhielle, bersama Frankenstein? Kupikir kau sudah mati" salah seorang wanita menatap ke arahnya
"Kau bahkan disini juga? Bergabung dengan Union dan meninggalkan gerombolanmu"
"Gaya bicaramu masih seangkuh dulu" timpal gadis tersebut
"Haaai... Siapa kedua orang itu? " salah satu pria dengan wajah mirip robot menyergah percakapan itu, akan tetapi semua orang memilih mengabaikannya

Suasana memanas, semua orang sudah bersiap bertarung, begitupun Zhielle dan Frankenstein, mereka berdiri saling membelakangi.
"Kau tahu situasi ini sangat berbahaya? " bisik Frankenstein pada Zhielle
"Kau pun tahu begitu, tapi tetap datang, kenapa aku tidak boleh"
"Bagiku itu hal berbeda"
"Sama saja, aku sudah berjuang keras, jadi biarkan aku membantu"
"Kau keras kepala sekali"
"Apa yang kalian bicarakan" Jarga memulai serangan awal, Frankenstein mendorong tubuh Zhielle dari arah serangan, membuatnya berhadap-hadapan dengan Kentas
"Tidak kah, kau pikir ini sudah lama sekali Zhielle"
"Tentu, tapi aku tidak berpikir kau merindukanku"
"Kurasa kau paham" ia berubah seketika menjadi Werewolf dengan bulu berwarna abu-abu disekujur tubuhnya
"Kau masih sama agresifnya dengan dulu" balas Zhielle menghindar dari cakar tajam kentas yang mengarah padanya
"Kau masih menolak menyebut namaku? "
"Tidak perlu mengungkit masalalu"
"Kau mencoba menolak masalalu, apa kau masih merasa bersalah?" Kentas terus menyerang Zhielle bertubi-tubi, meski Zhielle sudah berusaha menghindar dengan kecepatan langkahnya, akan tetapi serangan kentas pun semakin dipercepat, sesaat gambaran masalalu melintas dalam benaknya, namun ia tetap mencoba berkonsentrasi
"Tidak"
"Bagus, kalau begitu aku akan membunuhmu sekarang dan membuatmu membayar dosamu dimasa lalu"

Zhielle terkena satu serangan dari Kentas, ia melambat karena ucapan Kentas menggoyahkan ketenangannya, Zhielle tersungkur diatas tanah, membuat Frankenstein mengalihkan perhatiannya dari Jarga didepannya, hal itu dimanfaatkan Jarga untuk melakukan serangan cepat dan tidak bisa dihindari Frankenstein, ia ikut terluka.
Melihat Frankenstein terluka sebab dirinya membuat Zhielle khawatir dan bangkit lagi, tersenyum kecil ke arahnya, memberi keyakinan bahwa luka itu tak berdampak serius.
"Berani sekali kau tersenyum seperti itu, apa kau tidak ingat semua dosamu? " Kentas meleburkan semua amarahnya dan kembali menyerang Zhielle, Frankenstein yang merasa khawatir berusaha menyelamatkannya, akan tetapi Jarga dan tetua ke 8 yang merupakan mahluk modifikasi menghalanginya.
"Biarkan mereka menyelesaikan urusan mereka" kata Jarga didepannya, Frankenstein tak berkutik sekarang karena harus menghadapi dua orang tetua, sementara Seira sendiri masih belum pulih, diantara situasi rumit itu, muncul Lazark dan menghadang manusia modifikasi tersebut dengan kecepatannya.
"Maaf aku terlambat" ujar Lazark disampingnya
"Ada apa denganmu?"
"Ayahku dulu sering bercerita mengenai seseorang, dan aku baru mengetahui siapa orang tersebut dari Gejutel"
"Ah, ayahmu juga banyak membantuku"

Mereka bertarung bersama, dan mengingatkan Frankenstein pada masalalu sejenak, saat ia masih sering berlatih bertarung bersama Rayga.

Situasi Zhielle memburuk, ia kelelahan, akantetapi ia masih tak mau menggunakan shadow, ia menyimpannya disituasi yang memang mengharuskannya menggunakan pedang itu sekali saja. Frankenstein mendapat celah dan  seketika menghampiri Zhielle yang hampir saja mendapat serangan fatal dari Kentas, menahan kuku tajamnya menggunakan Dark Spear, kondisi Frankenstein juga tak begitu baik, ia mendapat banyak luka ditubuhnya
"Untuk apa kau menyelamatkan perempuan itu, kau harusnya membiarkan dia mati" Zhielle yang berada dibelakang Frankenstein bangkit dengan sedikit tertatih
"Aku tidak tahu ada urusan apa diantara kalian dimasa lalu, tapi aku tidak bisa membiarkan mu melanjutkan keinginanmu lebih jauh"
"Kalau begitu, aku juga harus menyingkirkan mu lebih dulu, Frankenstein"
Kentas menyerang Frankenstein, ia dengan sigap meraih tubuh Zhielle menjauh dari arah serangan itu dan meletakkan dirinya disamping Seira.
"Beristirahatlah disini" Zhielle meraih lengan Frankenstein, dia menatap cemas padanya
"Berhati-hatilah"
"Jangan khawatir"

Ia kembali kemedan pertarungan, melawan kentas yang cukup kuat.
"Aku tersanjung bahwa kau mengetahui namaku"
"Kau cukup terkenal diantara kaum kami, manusia  yang kemampuannya sangat diakui bahkan setara dengan para bangsawan"
"Sayangnya kau berkhianat pada kaummu dan begabung dengan Union, nona serigala"
"Para kepala keluarga juga melakukan hal serupa, jadi kenapa hal itu tidak berlaku bagi kami... Lagipula, dibandingkan memanggilku dengan wanita serigala, aku lebih suka dipanggil sebagai wanita panas"
"Dibandingkan menyebutmu wanita panas, kau lebih cocok disebut mengerikan, tapi tidak ada masalah bila itu keinginanmu, wanita panas" perbincangan itu membuat amarah Zhielle naik
"Frankenstein" teriaknya keras
"Haai... Apa yang kalian bicarkan" celetuk tetua ke 8 yang sibuk bertarung dengan Lazark
"Aku hanya terbawa suasan" balas Frankenstein pada Zhielle mencoba menjelaskan, meski begitu Zhielle masih saja merasa kesal, batu yang berada dalam genggamannya sontak hancur begitu saja, Seira yang melihat hal itu menjadi terkesima.

Pertarungan berlangsung sengit, Frankenstein dan  Lazark nampak mulai kewalahan, Lazark harus berhadapan dengan Jarga dan tetua ke 8, disaat tersebut muncullah Urokai ditengah pertarungan Frankenstein dan Kentas

Noblesse Fanfic Frankenstein Love Story 2 (Tamat) Lanjut Part 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang