Fanfic Frankenstein Part 1

1.5K 58 6
                                    

Ada eror d buku Fanfic Frankenstein buku 1, jadu numpang nulis di sini dulu...


"Ah, seorang manusia berani menggangu pertempuranku. Beraninya kau" mahluk besar itu mengaung keras, lebih keras dan kasar dari sebelumnya. Frankenstein meletakkan tubuh Zhielle jauh di tempat yang aman dan tak terjangkau area yang kemungkinan akan menjadi tempat pertempuran besar di malam itu.

Setelah cukup siap, dipanggilnya Dark Spear, senjata berwarna hitam pekat itu kini bertengger dalam rangkulan jemari panjangnya. Ia meloncat lincah dengan begitu cepat dan menyerang manusia serigala tersebut.

Belum sempat mahluk itu mempersiapkan diri, rentetan pukulan dan luka mengenai tubuhnya, hingga ia sulit untuk bergerak. Serangan secepat angin melintas dari belakang, kanan, kiri, dan depan tubuhnya,hingga nafasnya memburu dengan lelah dan tetes darah dari perutnya yang berbulu merayap melewati kakinya.

Sekali lagi, ia menguatkan pijakannya ke atas tanah dan menajamkan cakar-cakarnya yang sekuat besi. Satu sapuan besar disertai deru angin melayang ke arah Frankanstein. Ia meloncat cepat kebelakang tubuhnya dan menghadiahi sebuah serangan brutal ke belakang punggungnya, mahluk itu terjatuh ke atas tanah. Kedua langannya yang besar menumpu berat tubuhnya. Dengus nafasnya membuat debu-debu bertebaran ke wajahnya.

Frankenstein menikmati kemenangannya dan tertawa dengan mengejek. Ia tak menduga jika mahluk itu ternyata tidak sekuat dugaannya.

"Ada apa denganmu? Kau kalah hanya dalam beberapa kali pukulan? Jika para werewolf mendengarnya mereka pasti akan sangat malu," terangnya mulai memanas-manasi. Tanpa disadari olehnya, mahluk itu sedang menghimpun kekuatan besar di tubuhnya. Matanya memerah makin pekat, memenuhi seluruh bagian putih matanya. Ia bangkit dengan segera dan meninju tanah.

Satu kali pukulan itu menciptakan retakan-retakan besar yang membelah beberapa pohon hijau yang tumbang tanpa sempat ditangkap oleh gerak mata. Lekas Frankenstein meloncat tinggi, ia nampak terkejut selama beberapa detik, namun setelahnya ia tersenyum dengan mata berbinar.

"Ah, sudah lama aku tidak bertarung seperti ini. Pertarungan yang membuat darahku mendidih" terang Frankenstein tak sabar.

Mahluk di bawahnya masih mengamuk. Ia meloncat tinggi, setinggi tubuh Frankenstein yang masih melayang di udara malam yang dingin, ditengah himpunan embun yang mulai naik ke permukaan dan cahaya bulan yang melintas tipis-tipis menyentuh kabut yang bersih seperti gumpalan asap.

Mereka bertarung dengan begitu sengit, bunyi cakarnya menghantam pedang Frankenstein. Bunyi pukulan besi menggema dan merobek malam. Keduanya sibuk mencari celah untuk saling melumpuhkan.

Kedua raga mereka mulai di penuhi luka, sayatan dan pukulan di mana-mana. Darah mulai mengalir dan berjatuhan ke atas daun dan tanah di bawahnya. Kepayahan membuat mereka kembali menginjak tanah dengan bunyi nafas yang memburu begitu kasar.

"Aku terlalu meremehkanmu, tapi tenang saja, kau akan mati dengan mudah" terang mahluk itu. mendengar kata-kata itu, Frankenstein tak kuasa tertawa.

"Mati? Sungguh kau berpikir bisa membunuhku semudah itu? Sayang sekali..." kesenangan Frankestein pada pertarungan itu membuatnya tanpa sadar kehilangan kontrol akan tubuhnya. Dark Spear perlahan menelan dirinya dalam selabut gelap yang begitu menyakitkan. Rasa sakit yang malah membuatnya begitu menikmati dan tertawa dengan nada mengerikan, jauh lebih mengerikan dari manusia serigala itu yang bahkan keheranan dengan apa yang terjadi pada tubuh lawan di depannya.

"Apa-apaan itu. Senjata apa yang kau pakai itu?" mahluk berbulu itu melirik tajam ke arahnya, namun Frankenstein telah sepenuhnya menjadi budak bagi kekuatan gelap dalam tubuhnya. Dari Dark Spear yang mengerikan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Noblesse Fanfic Frankenstein Love Story 2 (Tamat) Lanjut Part 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang