All My Blood For You

1.1K 87 1
                                    

Frankenstein membawa Zhielle dalam pelukannya,ia melangkah masuk begitu saja karena pintu rumah depan tak terkunci,ia merangsek masuk dan mengabaikan semua orang yang berada di ruang tamu
"Boss...Zhielle kenapa?"Tao bangkit dengan terkejut,sementara Raizel mencampakkan gelasnya yang berisi teh dan mengikuti Frankenstein ke dalam laboratorium.

Frankenstein membaringkan Zhielle,ia mematikan semua lampu dan menutup jendela,kemudian berjalan cepat dan mengumpulkan semua selimut,yang lainnya menatap dengan kecemasan di wajah mereka
"Tao matikan semua kamera pengawas di dalam laboratorium"perintah Frankenstein sambil lalu dari dekat mereka
"baik boss"ia terburu ke arah ruang pengawas,sementara Frankenstein menyelimuti tubuh Zhielle dengan berlapis selimut,Raizel yang berdiri di sampingnya terhenyak dan menyipitkan mata dengan geram
"tubuhnya dingin sekali"komentar Raizel ketika menyentuh kening Zhielle
"anda benar"
"jika terus seperti itu,maka..."
"dia bisa menghilang"kalimat mengejutkan itu terlontar dari Seira yang berdiri di sisi pintu,Takio,M21,melemparkan tatapan terkejut ke arahnya
"apa bisa begitu?"Regis melirik ke arah Takio yang keheranan
"meski para kaum ningrat adalah vampire abadi...tapi,ada saat dimana mereka bisa menghilang karena kondisi yang sulit di selamatkan,tubuh mereka akan rentan pada hawa panas yang akan membakar kulit mereka menjadi debu,atau hawa dingin yang akan membuat tubuh mereka hancur perlahan-lahan"
"kami menyebut itu sebagai masa kritis,seperti manusia kebanyakan juga"timpal Seira

Wajah Frankenstein penuh peluh bermandi kepanikan,ia terlihat marah dan resah,sementara Raizel menatap Zhielle tanpa berkedip
"saya akan ke ruang bawah"dengus Frankestein
"apa yang akan kau lakukan di ruang bawah?"
"ada buku pengobatan kuno milik para alchemis yang tersisa disana,saya tidak tahu seberapa banyak hal tersebut dapat membantu,tapi saya akan mencobanya...saya permisi tuan"dengan setengah berlari Frankenstein membuka pintu,ada sebuah tangga ke ruangan bawah tanah,ia menyalakan lampu dan berlari dengan terburu.

Ketika tiba pada suatu pintu,nampak ruang buku luas yang tertutup kaca tebal,ada banyak buku dengan bentuk dan bungkus lama yang misterius,ia menyelidik serius ke seluruh rak,tak bisa di sembunyikan kepanikan dari wajahnya,sampai seketika ia terhenti dan jemarinya meraih buku bersampul merah dengan di hias surai ke emasan,ia membukannya dengan terburu,membaca dengan cepat bagian-bagian yang penting.

Sangat lama ia membaca buku itu,bolak balik dan kekesalan tergambar pasti di wajahnya,ia mencari buku lainnya dan mendapati hal serupa,hingga tak ada lagi buku dari rak itu yang tersisa,ia diam membatu dengan wajah putus asa.
"benarkah...tak ada lagi yang bisa ku lakukan?"suaranya bergetar dengan wajah pucat.

Ia kembali ke lantai atas dengan langkah berat,orang-orang memandanginya serius
"temukan sesuatu boss?"tanya Tao setengah berteriak,namun Frankenstein acuh saja dan berjalan pasti ke laboratorium,Raizel masih berada disana,di samping Zhielle
"kau temukan sesuatu?"Frankenstein diam saja dengan mata menunduk
"maafkan saya"Raizel sedikit oleng,ia menggenggam dadanya dengan erat
"tuan"panggil Frankestein panik"anda tidak apa-apa?"
"aku tidak apa"
"sebaiknya anda beristirahat"
"aku tidak bisa"
"saya mohon...saya akan mencoba segala cara dan menyelamatkan Zhielle,tolong percayalah pada saya...jika terjadi sesuatu pada anda ataupun Zhielle maka saya...."suara Frankenstein tercekat sejenak,Raizel menatapnya dengan sedih
"aku mengerti"Raizel meninggalkan laboratorium itu dengan wajah muram,menyisakan Frankenstein berbalut rasa putus asa sambil memandang Zhielle,ia menyentuh wajah gadis itu,sinar matanya seakan menghilang,ia terdiam dan mematung,air mata jatuh diantara pipinya dan mendarat tepat di atas wajah Zhielle yang semakin pucat
"aku tidak menemukan apapun...kau pernah melarang ku melakukan hal ini,kau bilang,kau akan merasa jahat bila aku melakukan semua itu...akan tetapi...aku tidak punya pilihan selain melakukan hal ini..."

Frankenstein meraih sebuah pisau bedah di sampingnya,ia melirik lagi pada Zhielle dan meyakinkan diri,ia membuka jas hitam yang membungkus tubuhnya,melemparkannya sembarang arah dan melipat lengan bajunya,perlahan ia menggores lengannya dengan pisau tersebut,darah segar mengalir perlahan dari lukanya dan kemudian jatuh kedalam bibir Zhielle setetes demi setetes,saat lukanya berhenti mengeluarkan darah ia menggores tangannya lagi,hingga kedua lengannya penuh luka.

Tempat itu sangat gelap bahkan hingga pagi hari,saat semua orang mulai menjadi gaduh di ruang tamu,Frankenstein masih duduk disamping Zhielle ia terus menatapnya dan mengabaikan tidurnya.
Ia meraih perban dan membungkus lukanya dengan tatapan dingin,kemudian beranjak keluar menemui Raizel yang duduk diam dengan tatapan sedih di kursi tamu
"tuan"Raizel melirik Frankenstein yang berdiri di hadapannya
"bagaimana Zhielle?"
"sudah lebih baik"
"benarkah?"
"saya sudah berjanji untuk menyelamatkannya dan melindunginya,jadi saya akan melakukan semua apa yang saya mampu"
"aku yakin pada mu...terima kasih"
"tuan"wajah Frankenstein menjadi sendu"saya akan menyiapkan teh"

Seluruh penghuni rumah berkumpul di ruang makan,masih terasa kaku dan dingin,tapi mereka tetap berusaha terlihat biasa
"ini teh anda"Frankenstein menuang teh kedalam gelas Raizel,tanpa sengaja perban yang menutup lukanya mengintip dari balik lengan kemeja putihnya
"tangan mu kenapa boss?"sontak semua orang melirik padanya
"tidak apa-apa"balasnya sedikit acuh
"apa yang terjadi Frankenstein?"Frankenstein terhenyak namun membisu,Raizel meliriknya dengan serius
"apa kau?"
"benar"
Semua orang saling menatap penuh tanya
"saya tidak menemukan jalan lain,saya sudah mencari di buku kuno tapi...tidak menemukan apapun,satu-satunya cara yang saya mampu,dan terpikirkan adalah dengan memberikan darah saya sendiri untuk membantunya tetap bertahan"Tao,Takio dan M21 termangu sesaat,sementara Seira dan Regis kalem seperti biasanya
"Zhielle tidak akan suka hal itu"
"saya tahu...hal tersebut"

Noblesse Fanfic Frankenstein Love Story 2 (Tamat) Lanjut Part 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang