6 G (Tamat)

1.1K 74 8
                                    

Frankenstein kembali ke tempat kerja Si Mi, tepat saat ia kembali ke tempat itu, senja mulai membalut. Si Mi sudah bersiap pulang dan berdiri di depan swalayan, di mana di sekitarnya lampu penerang jalan mulai menyilaukan mata, ia berjalan dan mendekatinya, membuat Si Mi terkejut dan bertanya-tanya.

"Kau di sini?" buka Si Mi saat melihat Frankenstein "Sudah bertemu dengannya?" tanyanya lagi

"Sudah"

"Ah..." balasnya pendek, tak tahu harus berkoentar apa

"Aku ingin meminta bantuanmu!"

"Bantuanku, tentang apa?" Frankenstein merogoh saku jasnya, ia mengeluarkan uang kertas 50.000 Won beberapa lembar, membuat Si Mi terbelalak.

"Ambil uang ini, belikan dia beberapa daging merah atau ikan segar. Saat aku melihatnya, dia benar-benar membuatku prihatin" Frankenstein menyodorkan uang itu pada Si Mi, ia heran dan tak segera meraihnya

"Kenapa tidak menyerahkan sendiri?"

"Dia menolaknya, jadi aku ingin kauambil uang ini dan gunakan untuk membeli sesuatu untuknya. Sisanya, aku bisa mengambilnya, kalau kurang, kau bisa menghubungiku!" Frankenstein mengambil kartu nama putih di saku jas hitamnya.

"Aku mengerti, kaubaik sekali" Frankenstein acuh saja bermaksud pergi, namun tangan Si Mi menahan lengannya, mengamatinya penasaran

"Boleh aku bertanya sesuatu?"

"Apa?" balas Frnkenstein datar saja

"Seperti apa tipe wanita idamanmu?" mendengar pertanyaan itu, mata birunya menatap tajam Si Mi

"Aku tidak tertarik pada manusia" katanya lalu berjalan pergi, membuat Si Mi heran

"Kukira dia akan bilang, dia tidak tertarik pada wanita. Jika begitu, berarti aku punya banyak kesempatan. Menjengkelkan" gerutunya sendiri. Si Mi pun memutuskan pulang segera untuk makan malam, dan bersiap pergi ke karoke, tidak lupa ia singgah membeli makanan seperti yang sudah di pesan Frankenstein padanya.

"Aku pulang!" kata Si Mi sambil membawa pintu dengan banyak belanjaan dalam kresek putih yang di bawanya, membuat Zhielle membuka paksa matanya dari kelesuan. Ia membantu Si Mi meraih semua belanjaan itu dan membereskannya.

"Aku belanja banyak hari ini" katanya riang

"Apa kausudah mendapat gajimu?"

"Belum, maksudku iya" jawabnya gugup

Mereka pun meempersiapkan makan malam di sebuah meja kayu kecil di mana sudah ada sup hangat, nasi, daging merah, maupun ikan. Si mi dengan mata berbinar sudah tidak sabar menikmati semua makanan lezat itu, sementara Zhielle sama sekali tak tertarik, hanya memandangi hampa ke atas meja coklat itu.

"Mari makan!" kata Si Mi dengan semangat, mulai melahap semua makanan di atas meja dengan mangkok nasi terisi penuh. Makanan hampir penuh dalam mulutnya saat ia kemudian melirik Zhielle yang tak menyentuh apa pun

"Kenapa kautidak makan?"

"Aku, au tidak lapar" katanya

"Kauharus makan, apa kautidak lihat, kauini sangat kurus, seperti seorang gadis anoreksia" Zhielle terdiam, menarik pandangannya ke arah lain kemudian melirk Si Mi lagi

"Kaubertemu Frankenstein?"

"Frankenstein?" Si mi memasang wajah heran, pura-pura tidak tahu sambil menggaruk keningnya "Apa yang kaumaksud itu, pria asing berambut pirang,bermatta biru, bertubuh tinggi dan keren itu?" Zhielle mengangguk setuju

Noblesse Fanfic Frankenstein Love Story 2 (Tamat) Lanjut Part 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang