Berpisah

1.3K 83 18
                                    


"Lord" pekik Frankenstein tajam, disertai aura hitam yang memancar kejam dan penuh amarah dari dalam dirinya

"Frankenstein tunggu! " Gejutel mencoba menghentikan kemarahan pria itu "Lihat, lord berusaha mengobati tuan Raizel"

Frankenstein melirik ke arah tubuh Raizel yang diselimuti cahaya, wajahnya yang pucat kemudian kembali segar. 

'' Tuan" gumam Frankenstein lirih disertai tatapan mata tak menyangka 

"Lord tahu hal ini mungkin sangat berbahaya. tapi beliau berpikir, mungkin ada alasan lain kenapa pedang ragnarok diletakkan di mansion Tuan Raizel," Gejutel terdiam sesaat "Butuh waktu lama bagi lord untuk memutuskan hal ini" lanjutnya.

Raizel melirik ke arah Lascrea yang berdiri tak berapa jauh di depannya.

"Kenapa kau melakukan hal ini? " wajah raizel nampak bersalah dengan tatapan menyendu. Lascrea hanya tersenyum simpul membalas kecemasan Raizel

"Jangan memandangku dengan tatapan seperti itu dan membuatku terlihat menyedihkan"

"Kau tahu, kau tidak akan bisa membangkitkan kekuatanmu sepenuhnya jika kau melakukan hal itu? "

"Aku tidak selemah yang kau pikirkan"

"Tapi, ragnarok adalah milikmu"

"Ayahku memberikan pedang itu untukmu. Jadi pedang itu milikmu"

Sebuah cahaya sontak berpendar dari dalam tubuh Raizel, semua orang memandangnya dengan heran. Bayangan lord keluar dari dalam tubuh Raizel, menunjukkan dirinya sekali lagi di hadapan semua orang. Tao, Takio, M21 memandangnya heran, ini merupakan kali pertama mereka bertemu lord terdahulu, berbeda dengan orang lainnya di tempat itu yang sudah pernah bertemu dengannya sebelum ini.

"Jika aku berada disini, itu berarti kondisi Raizel sudah memburuk? " sapa lord diiringi senyum ramah seperti biasa, ia memeperhatikan sekitar, termasuk Lascrea.

"Kurasa begitu,"  lord tersenyum ke arah puterinya "Dan lagi, Lascrea sepertinya sudah membuat keputusan yang besar, bukankah begitu? " Lascrea yang mendapat pertanyaan demikian hanya terdiam

"Lalu dimana Frankenstein? dia harusnya berada di sini dan mengakui bahwa aku adalah lord yang canggih. Bukankah begitu? hahahahaha" semua orang tertegun melihatnya 

"Dia tidak seperti yang kubayangkan" gumam Tao seolah tak percaya.

"Aku meletakkan sisa nyawaku dalam pedang ragnarok itu untuk Raizel, kalau-kalau suatu hari ia akan membutuhkannya. memang tidak mudah tapi aku dan Rayga akhirnya berhasil melakukan hal itu. Tapi aku tidak tahu, seberapa banyak kekuatanku bisa diserap oleh tubuhnya. Mungkin 1 atau hanya 10 tahun, itu tergantung dari seberapa banyak Raizel menggunakan kekuatannya. Jadi kau harus menggunakannya dengan baik" Lord kemudian melirik Raizel yang hanya memasang wajah datar seperti biasa.

"Dan lagi tentu saja hal ini tidak akan terjadi jika Lascrea tidak menginginkannya, jadi kau juga harus menjaga puteriku mulai sekarang," gadis itu hanya bersemu merah mendengar ucapan ayahnya.

"Frankenstein kau juga mulai sekarang bersikap baiklah pada puteriku, bagaimanapun dia sudah menyelamatkan nyawa tuan yang sangat kau cintai itu" Frankenstein hanya acuh pada ucapan lord. 

Mata lord kemudian menelisik sekitar, seolah sedang mencarisesuatu dengan ekspresi wajah penuh tanya

"Di mana Zhielle? " semua orang terdiam dengan wajah prihatin. Saat kemudian pandangan mata lord tertuju pada tubuh seorang gadis yang sedang terbaring tanpa daya, ia menatapnya dengan dalam, iris matanya menyipit prihatin dan sedih. Saat perlahan ia mendekat ke arah tubuh Zhielle, menyentuh wajahnya yang tak dapat diraih lagi oleh jemarinya.

Noblesse Fanfic Frankenstein Love Story 2 (Tamat) Lanjut Part 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang