Masa Lalu (Pernikahan Part 6 a)

791 61 12
                                    


Sudah setahun beranjak setelah Zhielle dan Frankenstein tinggal di Korea, mereka menempati kawasan perumahan elit di daerah Gangnam. Frankenstein sibuk dengan Ye Ran, sementaraZhielle hanya menghabiskan waktunya lebih banyak di rumah.

Hidup mereka nampak dipenuhi ketenangan,namun suatu hari ketenangan itu menghilang, saat bunyi bel mendenting di depan pintu.

Zhielle yang sibuk membaca majalah dengan santai menjadi kesal, dengan sedikit malas, gadis berpakaian terusan pendek setinggi paha, berbahan kaos dengan lengan panjang itu mengintip dari kamera di samping pintu. Seorang wanita cantik berwajah asia sedang nampak kebingungan dan terburu-buru, menggendong bayinya. Zhielle yang tak acuh kemudian bermaksud pergi, tapi bel itu berbunyi makin nyaring, dengan kesal dan ekspresi dingin ia membuka pintu.

"Ada apa?"

"Selamat pagi tetangga" sergah wanita itu dengan ramah, sementara Zhielle memasang wajah kaku yang jauh dari kesn bersahabat

"Ada perlu apa?"

"Kau sudah tinggal cukup lama di tempat ini, benarkan?"

"Lalu?"

"Aku sedang memiliki keperluan lain, aku harus menjemput putraku, tapi tidak ada orang di rumah yang bisa kuminta menjaganya, jadi bisakah aku menitip Re mi di sini, dia bayi yang sangat cantik, umurnya sudah 2 tahun, dia juga bukan tipe anak rewel yang mudah menangis" sambil pandangannya tertuju pada anak dalam gendongannya.

"Ini bukan tempat penitipan.." belum seluruhnya Zhielle menentaskan ucapannya, wanita itu menyerahkan anak perempuan bermata besar dengan hidung tinggi dan rambut pandek yang di ikat dua pada Zhielle, kemudain diikuti sebuah tas besar berwarna merah muda padanya.

"Jika dia lapar, kau hanya perlu memberinya susu, jika dia menangis kau harus melihat pokoknya dan jangan lupa, setelah minum susu, tepuk pelan punggungnya agar dia bersendawa. Aku harus pergi sekarang. Permisi" wanita itu begitu girang saat lalu dari tempat Zhielle.

Anak perempuan yang cantik itu hanya tertawa memandang tatapan Zhielle yang mengarah tajam padanya.

"Sejak kapan aku membuka jasa penitipan bayi, aku bahkan tidak mengenalya sama sekali" gerutu Zhielle sambil menutup pintu dengan kakinya.

Bayi itu di letakkannya di atas karpet putih. Kemudian ia mulai membuka tas itu yang berisi sebotol susu, beberapa mainan dan popok bayi. Beberapa kali Zhielle memandangi anak perempuan bergaun merah muda di depannya, di selingi mainan karet di kepalan tangannya.

"Kau mau main yang mana? Ada berung merah muda dan panda putih mana yang kau sukai?" Re mi hanya tertawa, sambil menunjukkan dua gigi susu kecilnya pada Zhielle.

"Baik, karena kau tidak tau mau main yang mana, kau main saja dengan keduanya. Kau harusnya belajar memutuskan lebih awal dan jangan menjadi gadis serakah. Aku mau duduk dan melanjutkan kegiatanku. Jangan pergi kemana pun tanpa izin, kau mengerti manusia?"

Zhielle kembali ke kursinya, dan meraih majalah di sampingnya.

"Namanya jelek sekali, Re mi. Apa ibunya sedang bermain kartu saat melahirkan" gumam kecilnya sembari membuka lembaran halaman dengan santai. Sesekali ia mengamati anak perempuan itu yang sibuk bermain.

Beberapa jam berlalu, matahari semakin tinggi dan waktu makan siang mendekat. Re mi kemudian menangis. Zhielle menarik nafas dan mendekat pada anak itu.

"Kau kenapa?" tanya Zhielle, tapi Re mi masih saja menangis

"Apakau tidak suka mainanmu?"

"Ayo bicara!" tangis Re mi semakin menjadi-jadi dan membuat kepala Zhielle hampir meledak, ia lalu menelpon Frankenstein dengan tingkah gusar.

Noblesse Fanfic Frankenstein Love Story 2 (Tamat) Lanjut Part 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang