3

1.2K 88 2
                                    

Malam semakin larut,gadis berambut coklat dengan iris mata merah bak darah nampak meragu ketika di genggamnya gagang pintu,setelah beberapa lama termenung ia menarik nafas dan melangkah masuk,tanpa disadarinya Raizel sedang menatapnya dari kejauhan.

Kamar itu di naungi kegelapan,namun sosok samar masih bisa ia lihat sedang berbaring diatas tempat tidur,ia melangkah dengan pelan dan meraih sebuah kursi yang berada di depan meja kerja kecil di depan ranjang,ia menarik kursi itu kedepan jendela di samping ranjang sambil mengamati Frankenstein yang sedang tidur. Dengan lembut jemarinya mengusap perlahan kening pria itu dengan penuh kasih.Wajah pria itu perlahan berkeringat dengan kening mengernyit seolah sedang takut,entah apa yang sedang dimimpikannya pikir gadis itu,Zhielle mengeluarkan kembali kemilau cahaya biru dari jari-jarinya,perlahan Frankenstein mulai nampak tenang kembali tapi,tanpa sadar ia terbangun dan menggenggam jemari Zhielle,Frankenstein melempar tatapan pada Zhielle,gadis itu menjadi khawatir
"apa aku membangunkan mu?"tanyanya dengan nada suara lembut

"tidak..."Frankenstein terbangun dan duduk di atas tempat tidur,masih belum melepaskan tangan Zhielle

"kalau begitu tidurlah..."

"bagaimana dengan mu?"

"akhir-akhir ini aku terlalu banyak tidur,tapi ku perhatikan belakangan ini kau bahkan belum beristirahat.. jadi tidurlah"Zhielle meraih selimut dan mengelimuti Frankenstein yang masih belum berbaring dan masih mengamati dirinya

"jika kau merasa terganggu dengan keberadaan ku,aku bisa keluar.."gadis itu sontak berdiri namun,Frankenstein menahan jemarinya,Zhielle melirik padanya"ku pikir kau tidak suka aku disini?"

"kenapa kau kemari?"

"aku khawatir kau bermimpi buruk jadi...aku kemari"

"begitu.."Frankenstein menjawab datar saja,ia terlihat sedang memikirkan sesuatu

"apa kau mau aku disini,atau aku akan keluar?"Frankenstein menggeser tubuhnya dan memberi tempat Zhielle duduk disisinya,mereka berdua duduk dalam keheningan dan kegelapan,sesekali mata Zhielle melirik Frankenstein,namun di alihkan lagi pada jendela yang tertutup tirai putih disampingnya.

"ada kalanya ku pikir akan menyenangkan bila aku hidup juga sebagai seorang manusia,ada banyak penyesalan di dalam hidup ku,meski aku hidup sudah selama ratusan hingga ribuan tahun lamanya,rasanya tidak ada yang berubah,aku hanya melupakan apa yang tidak ingin aku ingat..."

"lalu...?"

"mmmm?"Zhielle melirik ke arah Frankenstein bingung"lalu apa?"

"kenapa kau bisa menyukai aku?ku pikir kau benci pada ku dari awal?"

"itu...entahlah...aku pun juga tidak tahu kenapa...?"Frankenstein menyeringai seolah tak percaya

"benarkah?"

"tidak juga sebenarnya..."

"lalu?"

"sebenarnya ini sedikit membuat ku malu jika aku harus membicarakannya....tapi....."Zhielle menarik nafas sejenak dan berfikir sebelum memutuskan kembali berbicara"tempo hari saat kau bertarung melawan manusia serigala dan kau mengeluarkan Dark Spare milik mu,aku melihat kau sangat kesakitan dan tidak berdaya,aku merasa cemas dan khawatir karena itu aku....aku....aku"Zhielle mulai sedikit ragu untuk melanjutkan bicara,tapi Frankenstein terlihat penasaran dengan kelanjutan dari ceritanya

"karena itu kau?"

" hei....apa aku harus melanjutkannya?"Zhiell berbalik menatap Frankenstein dengan penasaran

"tentu saja...!!!apa jangan-jangan saat itu kau menampar ku?"Frankenstein mendekatkan wajahnya pada Zhielle,wajah mereka saling berdekatan hingga nafas hangat mereka bertukar

"tentu saja tidak...jika aku melakukan hal itu maka...kau akan melempar ku..."

"benar juga...lalu?"

"apa harus dikatakan?"

"untuk kali ini begitu...siapa suruh kau cerita?"

"tapi kau kan bertanya?"

"salah mu sendiri mau jujur...jadi cepat!!!"pinta Frankrnstein tak sabar

"baiklah yang aku lakukan adalah..."Zhielle kemudian mencium lembut bibir Frankenstein beberapa saat,Frankenstein terkejut dan tak menyangka ia tampak melotot pada Zhielle,karena malu Zhielle kemudian menarik wajahnya berpaling dari Frankenstein di depannya,ia tak berani menatap sorot mata biru pria itu

"aku tidak menduga...kau adalah wanita yang agresif.."

"heeeiii...kalau tahu kau akan mengejek ku,aku kan tidak perlu bercerita....?"ketus Zhielle,di raihnya jemari Zhielle oleh Frankenstein,gadis itu berbalik menatap Frankenstein,wajah mereka saling berhadapan lagi,sangat dekat hingga hangat dari nafas mereka saling bertukar

"tapi...aku tidak boleh menyentuh mu"ada rasa sesal tersirat di balik nada suara Frankenstein yang bisa di tangkap oleh Zhielle

"benar...mungkin karena hal itu aku bisa jadi kehilangan kesadaran selama 1 atau 2 hari kedepan..."

"bukankah menjadi terdengar sangat ironis...kau tidak boleh terkena kontaminasi apa pun dari cairan tubuh manusia,jika tidak,maka ketahanan tubuh mu akan menurun dan kau tidak akan sadarkan diri beberapa lama?"Zhielle hanya tersenyum mendengar ucapan Frankenstein

"ku pikir...kadang-kadang kau cukup nakal dan tidak takut apa pun?apa sekarang kau takut?"

"ahh...jadi kau menantang ku?"

"anggap saja begitu...lagi pula aku butuh cuti selama 2 hari ini,apa kah kepala sekoah akan memberi cuti dua hari?"

"sekarang kau bermain sebagai seorang guru?"

"tidak juga?"

"aku rasa sebagai kepala sekolah,aku bisa memberikan kebijakan khusus,tapi lain waktu,aku tidak akan memberi kelonggaran lagi..."

"kau baik sekali kepala sekolah...lalu...hadiah apa yang harus ku berikan?"

"aku pikir,aku tahu hadiah ku.."Frankenstein meraih jemari Zhielle,mata mereka beradu sesaat dalam gerak nafas yang makin cepat,mereka berdua menjatuhkan diri kedalam malam berbalut selimut tebal yang hangat.

Noblesse Fanfic Frankenstein Love Story 2 (Tamat) Lanjut Part 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang