6 E

833 67 12
                                    

Waktu pentas sebbentar lagi, dari balik tirai merah, Zhielle mengintip para penonton. Ada banyak pria dan beberapa wanita yang duduk di hamparan kursi bergaya bar dengan kedipan lampu mengkilap warna warni, ia melongo melihat keramaian di sana.

"Cepetlah tampil" kata pria botak itu lagi dari samping

"Aku takut" balasnya

"Akan kutarik uang itu, bagaimana?"

"Heh, tidak bisa"

"Kalau begitu muncullah, anggap dirimu seperti super star, dan mereka adala fansmu" dengus pria itu sambil menunjuk keluar panggung

"Kalau begitu, aku tidak mau tampilsendiri"

"Sudah tidak ada orang lain yang bisa di ajak sepanggung denganmu"

"Kakak itu" sergahnya girang, membut pria tua itu menggaruk rambut tipisnya yang mengkilap di bawah kilatan lampu

"Kakak itu?" iya mengangguk

"Kakak yang mendadaniku"

"Kau ini gila,dia itu bukan wanita"

"Siapa yang akan percaya jika pria, kami hanya akan lipsing kan? Jadi tidak masalah" pria itu nampak berpikir, mata sipitnya makin kecil saat kedua alis tipisnya mengernyit

"Baiklah"

Mereka berdua pun naik ke atas panggung dengan mengenakan pakaian berupa terusan kuning tanpa lengan dengan rok mini yang memperlihatkan kaki jenjang mereka berdua. Dipadu dengan sepetu hak tinggi merah yang membuat tubuh Zhielle lebih tinggi, tapi karena belum terbiasa,sesekali ia akan terjatuh namun, teman sepanggungnya selalu membantunya, dan membuatnya lebih terbiasa menggunakan sepatu itu.

Musik pun beralun, semua penonton bersorak kegirangan. Zhielle sedikit canggung, namun temannya terlihat rileks dan memulai berkaraoke sesuai irama lagu yang mengalun saat itu, dengan penuh penghayatan. Zhielle hanya menggoyangkan bibirnya, seperti seseorang yang tengah melakukan senam bibir dengan kaku.

Beberapa jam pertunjukan tersebut pun sukses, dan semua orang bersorak-sorai. Mereka berdua kemudian turun panggung, di mana pria pendek itu sudah menunggu dengan wajah gembira dan senyum yang tak hentinya terkembang dari bibirnya, sementara kedua tangannya saling mengusap.

"Luar biasa" sergahnya sambil bertepuk tangan menyambut kedua orang tersebut

"Terimakasih pak Kim Gu Ra" sergah wanita di sebelah Zhielle yang kemudian di sikut saja olehnya, dan beralih pada Zhielle. Membuat gadis itu memasang wajah kecut

"Kau adalah bintangnya malam ini, pertunjukan sangat ramai karena kau"

"Benarka?' sergah Zhielle seolah tak percaya

"Tentu saja, bagaimana kalau aku menawarkanmu kontrak?" kata pak Kim lagi, Zhielle hanya diam saja dan sibuk berpikir

"Kontrak apa?"

" jadi penyanyi tetap"

"Lalu bagaimana denganku?" kata gadis itu di belakangnya dengan protes

"Kau kan datang tiap hari, tapi dia tidak" balasnya ketus

"Tapi nanti" wanita itu kemudian merangkul bahu Zhielle, menatapnya penuh harap

"Ayolah... Kita bisa bekerja bersama di sini. Namaku Han Si Mi, coba kau bayangkan betapa kejamnya dunia di luar. Jarang kau bisa mmenemukan pekerjaan dalam waktu cepat"

"Apa yang dikatakan pria ini benar"

"Aku wanita" sergah Si Mi

"Terserah kau mau anggap dirimu itu apa, aku tidak peduli" balas Pak Kim kesal

Noblesse Fanfic Frankenstein Love Story 2 (Tamat) Lanjut Part 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang