2

1K 81 2
                                    

Frankenstein sedang duduk di sebuah ayunan bersama Zhielle disampingnya yang begitu asyik memandangi hamparan bunga bunga warna-warni di depannya
"kita akan ke Korea selatan"Zhielle melongo dan menatapnya lekat
"kita akan pindah lagi?ini bahkan belum 20 tahun kita tinggal disini?"
"aku mendapat kabar baru,ada sebuah organisasi yang diam-diam bergerak disana,aku ingin menyelidikinya,kemungkinan mereka bisa saja ada kaitannya dengan tuan"
"bukankah kau berfikir terlalu jauh?"
"kau tidak  bisa mengatakan aku berfikiran sempit,organisasi itu bisa saja memiliki kaitan dengan ledakan besar yang terjadi sebelum tuan menghilang"
"tidak...bukan maksdud ku berfikir begitu,aku tahu kau sudah menggunakan semua cara selama ini agar kita bisa menemukannya,tapi hanya...hanya"
"kau takut kita salah informasi lagi dan berakhir dengan kegagalan?"Zhielle melirik Frankenstein dengan tatapan sendu,lalu melempar pandangannya ke atas langit
"entahlah...aku merasa semakin putus asa"
"kau tahu jelas kita tidak boleh melakukan hal itu,kita adalah satu-satunya yang mencari tuan sekarang,jika kita berhenti maka,semua akan berakhir"ia kembali melirik Frankenstein dengan senyum
"kau benar..."
"aku juga membangun sebuah sekolah disana"
"sekolah?"
"aku ingin agar tuan dapat hidup normal seperti orang kebanyakan dan tidak sendirian seperti dulu...memiliki teman,bukankah itu menyenangkan?"
"ku rasa itu akan sangat indah...lalu kapan kita pindah?"
"segera...aku akan mengurus semuanya dan lalu menjual rumah ini"
"menjualnya?"nada suara Zhieille terdengar kecewa,Frankenstein memperhatikan hal tersebut
"kenapa?"
"tidak apa-apa"
"kau suka rumah ini?"Zhielle mengangguk padanya
"itu tidak masalah kita masih bisa kemari sesekali"

Semua bayangan masa lalu keluar dan mencuat dari benak Frankenstein,rasa sakit seolah menumpuk dalam dadanya dan memukulnya dengan keras tiap kenangan itu menyeruak,ia melangkah keluar,semua orang terlihat sibuk namun terdiam saat melihat Frankenstein berdiri di ambang pintu
"kau sudah baikan bos?"Tao menatapnya penasaran
"dimana tuan?"
"aah...dia di luar"Frankenstein menemui Raizel,pria itu menatap sendu ke atas langit
"tuan"
"kau sudah baikan?"liriknya sesaat
"saya tidak apa"
"apa yang terjadi?"
"saya...sudah ketempat itu dan tak mendapati apapun selain ini"Frankenstein menyodorkan untaian rambut dalam genggamnnya pada Raizel,ia berbalik dan menatapnya lekat,ia terkejut untuk sesaat kemudian kesedihan mulai terlihat di balik matanya,tangannya sedikit bergetar ketika meraih rambut itu dari tangan Frankenstein
"hanya ini yang kau dapat?"Frankenstein menunduk sesal
"saya gagal tuan"keluhnya
"Zhielle"Raizel menatap lembaran rambut itu penuh arti

Ketika kembali masuk dalam rumah,ekspresi kesuraman menghias di wajah mereka,seketika semua orang tahu ada hal tak beres yang sudah terjadi ketika Frankenstein menuju tempat barusan ia tuju.
"aku ingin beristirahat"Raizel pun lalu dari mereka,sementara Frankenstein masuk dalam laboratorium tanpa sepatah kata pun.

Keesokan  paginya di meja makan pun,suasana masih tak berubah,Frankenstein dan Raizel diam saja,wajah mereka murung dan sedih hingga tak seorang pun berani bertanya.
"kalian tetap awasi dua agen KSA itu"suara Frankenstein untuk pertama kalinya memecah sunyi pagi itu
"baik...."
Setelah selesai sarapan mereka bersiap berangkat,namun Frankenstein belum siap dan hanya duduk di meja ruang tamu
"anda tidak ke kantor bos?" tanya Takio padanya
"tidak,aku tidak begitu enak badan"mendengar ucapan Frankenstein mereka menjadi terkejut,baru pertama kali mereka mendengar Frankenstein bisa mengeluh tak enak badan
"aku tak menduga kau bisa sakit juga"wajah Tao terheran-heran,Frankenstein melirik padanya
"kalau begitu kami permisi"pinta mereka sopan
"mmmm"setelah semua orang pergi hanya menyisakan ia seorang,ia lebih banyak diam dan termangu.Diatas meja di samping vas bunga dengan lili lonceng ia mendapati laptop milik Zhielle ia meraihnya dan kembali duduk,Frankenstein membuka gambar-gambar lama dari data filenya,ada lukisan mereka berdua hingga foto hitam putih milik Zhielle yang ia ambil ketika kamera pertama kali di temukan.

Frankenstein tersenyum geli melihat Zhielle dalam foto itu,matanya melotot tajam dengan ekspresi kaku yang bodoh,membuatnya terkekeh dalam kesunyian
"bodoh sekali"gumamnya"jelek,sama sekali buruk...apa yang bagus dari mu...sepanjang waktu kau hanya membuat ku jengkel,dan kesal,kau bahkan perlu 810 tahun hanya untuk membuat segelas kopi biasa,kau menganggu semua orang dengan tingkah mu,kadang kau tersenyum hangat kadang kau tersenyum penuh kebohongan...ada apa dengan mu...kau tahu,aku benci pada mu...aku ingin sendirian tanpa mendengar suara mu yang jelek,semua rengekan mu yang seperti bayi membuat kepala ku sakit...."ia terhenti sesaat dalam diamnya"tapi aku tidak pernah berpikir aku akan membutuhkan mu saat ini,apa kau lihat seberapa besar aku merindukan mu sekarang?kau tidak pernah bilang akan pergi,kau bilang semua akan baik-baik saja,kau mengatakan tahu apa yang harus kau lakukan,tapi kau berbohong... pada ku...sekarang aku tidak mengerti apa yang harus aku lakukan,karena kau aku jadi terbiasa pada mu,semua sudut hidup ku selalu ada kau...!!!kau abadi dan tidak akan menghilang...!!!"suara Frankenstein bergetar,menahan sesak"aku tidak pernah berpikir kau bisa membuat ku menangis,aku akan menangis sebentar dan melupakan mu besok"Frankenstein berlalu dan menuju laboratoriumnya,ia mengambil sebuah buku di salah satu meja dan lebih memilih membaca.

Suara ketukan pintu membuatnya melirik serius
"masuk"Tao,Takio,dan M21 masuk bersama
"kalian sudah pulang?"
"ini sudah jam 08.00 malam boss"balas Tao
"benarkah...aku bahkan tidak tahu ini jam berapa...lalu ada apa kalian kemari?"
"agen KSA itu,mereka menggunakan para preman untuk mengganggu murid-murid di luar sekolah"
"benarkah?siapa yang mereka ganggu?"
"Shinwoo dan yang lainnya"mendengar itu aura hitam Frankenstein keluar dan membuat ketiganya mendesisis ngeri,tanpa disadari Raizel sudah berada di dalam laboratorium itu juga
"Frankenstein"
"maaf tuan,saya tidak suka bila mereka mengacau di dalam sekolah"Tao,Takio,dan M21 menarik nafas lega
"aku akan mengurus hal ini,sekarang aku punya alasan mengusir mereka dari Ye Ran"senyum dingin memancar dari wajah Frankenstein
"mengerikan"keluh Tao

Noblesse Fanfic Frankenstein Love Story 2 (Tamat) Lanjut Part 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang