2

1.1K 86 3
                                    

Zhielle bangun dari tempat tidur dengan wajah gontai dan berantakan,ia bermaksud akan kembali ke kamar,namun ketika berada di ambang pintu ia berhadapan wajah dengan Frankenstein yang baru kembali dari sekolah,Zhielle melihatnya sedikit keheranan
"kau sudah pulang?"
"iya"
"ini masih sore?"
"kenapa tidak bisa...aku kepala sekolahnya"
"benar juga"Zhielle menerobos tubuh Frankenstein,namun pria itu menahan tubuh Zhielle
"kau mau kemana?"
"kau tidak lihat?"
"apa?"
"aku sangat...amat sangat...begitu...terlalu...luar biasa berantakan?"
"kau ini bicara apa?"
"coba lihat rambut ku jelek sekali"rengek Zhielle
"sudah dari kemarin kau berbicara mengenai rambut mu...kau seharusnya berpikir mengenai keadaan tubuh mu...!!!"
"kau memang tidak mengerti perasaan ku"
"astaga wanita ini...ikut aku..."Frankenstein menarik tangan Zhielle
"tu...tu...tungggu...kau mau bawa aku kemana...jangan bawa aku ke depan cermin,atau aku tidak akan membiarkan mu tidur malam ini...Frankensteiiiiiiiiiiin"rengek Zhielle kepadanya,membuat Frankenstein berhenti dan memandangnya serius
"jadi setelah bermusuhan dengan timbangan,sekarang kau memiliki musuh baru?"
"untuk sekarang begitu'
"sudahlah...izinkan aku lewat"secara tiba-tiba Frankenstein mengangkat tubuh Zhielle,ia memandangi Frankenstein lekat dan penuh tanya dari sinar matanya
"kenapa kau menggendong ku?"
"aku tahu seberapa bodohnya kau..jadi aku harus memastikan kau baik-baik saja"
"meski bahkan aku hanya memiliki sepotong otak,aku tidak akan tenggelam dalam sebuah bak mandi"
"diamlah"
"kau membuat ku terlihat seperti bayi...apa kau sedang mengkhawatirkan aku Frankenstein?benarkah?"Frankenstein acuh dan berjalan ke arah kamar mereka,kemudian meletakkan tubuh Zhielle di atas tempat tidur dan beranjak ke kamar mandi
"kau mau air hangat atau air dingin?"
"air panas yang mendidih"
"kau berencana menjadi vampire rebus?"
"menurut mu,jika aku menjadi menu makanan,kau akan suka memasak ku menjadi apa?ramyeon,sushi,steak,spaghetti,atau apa?"Frankenstein beranjak ke sisinya dan menyentuh kening Zhielle,gadis itu mendongak pada wajah Frankenstein yang sedang berdiri  di depannya
"sepertinya kepala mu mengalami benturan,jadi bicara mu semakin aneh"
"apa itu seperti amnesia di drama-drama?"Frankenstein kembali mengangkat tubuh Zhielle dan membawanya ke dalam kamar mandi,sambil menutup pintu
"sebaiknya kau mandi segera,debu di kepala mu menghambat cara pikir mu'Zhielle membalasnya dengan tatapan aneh"kenapa kau menatap ku begitu?"protes Frankenstein
"apa aku harus membuka baju dan mandi di depan mu begitu?"
"memangnya kenapa?"
"iiiishhh...otak mu mesum..."
"yang benar saja kau ini"
"kau pokoknya harus keluar...baru aku mau mandi"
"tidak boleh"
"boleh"
"tidak"
"mau"
"tidak"
"harus mau"
"kalau begitu jangan mandi,karena aku akan berada disini"
"kau membuat ku frustasi"
"terserah"
"kalau begitu...balik badan mu,jangan mengintip..."Zhielle memutar tubuh Frankestein menghadap tembok
"seperti aku tidak pernah melihat mu saja"bisiknya sambil menghela nafas
"apa?"
"tidak ada...kau mandi saja cepat...!!!"
"baik...baik...semakin tua kau jadi makin tidak sabar"
"meski kau bilang aku tua,aku tetap tampan"
"siapa yang bilang begitu?"
"sepertinya kau berpura-pura lupa dengan ucapan mu"
"saat itu aku terluka parah dan mengigau..."
"benarkah?"
"kau jelek...sangat jelek..jelek sekali"pekik Zhielle dengan kesal
"mmmm...terserah pada mu,yang jelas aku tahu yang sebenarnya"
"kau terlalu percaya diri"Zhielle sudah berendam dalam air hangat sambil bersandar pada bak mandi,sementara Frankenstein masih berdiri di depannya dengan memunggungi Zhielle.

Zhielle menatap punggung tegak Frankenstein penuh arti
"Frankenstein?"
"ada apa?kau sudah selesai"
"duduk disini"
"di mana?"Frankestein berbalik membuat Zhielle histeris
"aku kan belum bilang kau boleh berbalik..."Frankenstein lagi-lagi menghela nafasnya pasrah,sambil berbalik lagi
"baiklah"
"jalan mundur 3 langkah"
"mmmm..."
"1,2,3...baik...sekarang duduklah"
"apa yang mau kau lakukan?"
"sudah duduk saja...!!'Frankestein menurut dan duduk di depan bak mandi,Zhielle mendekat ke arahnya dan mulai memijat bahunya"aku pasti berat"
"tidak juga"
"apa kau lelah?"
"tidak"
"apa kau pernah lelah?"
"sesekali"
"kalau kau lelah...datanglah pada ku,aku akan meminjam kan pundak ku ini"
"apa ini sogokan?"
"bukan"
"lalu?"
"saat melihat bahu mu,aku selalu bertanya,sudah berapa banyak beban yang di tanggung bahu mu selama ini,mungkin sedikit terlambat saat aku menyadarinya...entah kapan aku bisa sedikit dewasa untuk mu"Frankenstein menggenggam jemari Zhielle dan berbalik menatapnya,Zhielle bermaksud berteriak lagi namun,jemari Frankenstein menutup mulutnya
"berbaliklah...aku akan menggosok punggung mu!!!"Zhielle berbalik,punggungnya yang putih pucat berselimut uap hangat,rambutnya setengah basah berada dalam air,jemari Feankestein menggosok punggungnya dengan lembut
"entah kenapa...saat bersama mu selalu terasa seperti mimpi"keluh Zhielle
"kalau kau berpikir ini mimpi,cubit pipi mu,kalau sakit itu berarti kau sedang bermimpi...manusia melakukan hal seperti itu untuk membedakan mimpi dan kenyataan"mata Zhielle menjadi berkaca-kaca,ia lalu berbalik dan memeluk tubuh Frankenstein sambil menangis,Frankenstein sontak terkejut dan heran mengenai tingkah Zhielle
"ada apa dengan mu?apa kau sakit?apa aku menggosok punggung mu terlalu keras"Zhielle hanya menggeleng dan terus menangis
"aku mencintai mu...dengan sangat...tidak peduli kemana pun,bawa aku pergi bersama mu,meski aku tidak bisa melakukan banyak hal,bersabarlah dan ajari aku,aku memang lamban,tapi aku akan belajar giat tiap hari"Zhielle terisak dan mengeratkan pelukannya,Frankenstein hanya tersenyum dari balik bahunya,matanya melirik Zhielle dengan senyum
"baik...baik...apa kau sudah selesai mandi sekarang?"Zhielle mengangguk
"baiklah...aku akan ambil handuk dulu"
"tidak boleh...kau disini saja"balasnya sambil menangis
"kalau begitu kau mau keluar dari bak mandi begitu?"
"itu juga tidak mau...kau masih mesum juga"
"astaga...kau ini...sudah,lepaskan pelukan mu,aku akan ambil handuk"dengus Feankenstein setengah kesal
"baik..baik...tapi ingat...jangan berbalik"
"baiklah..."jawabnya pasrah

Frankenstein berdiri,meraih sebuah handuk berwarna ungu di belakang pintu kamar mandi yang berwarna coklat tua,masih tanpa berbalik ia memberikan handuk itu pada Zhielle
"sudah"tanyanya lagi
"sudah"Zhielle sudah berdiri di sampingnya
"kemari aku akan membawa ku ke tempat tidur"
"tidak usah,nanti pakaian mu ikut basah,aku bisa jalan sendiri"
"kalau begitu...pegang lengan ku...saat kau merasa sakit,katakan pada ku"
"baik"

Mereka berjalan beriringan sambil tangan Zhielle menggenggam lengannya erat
"duduklah"pinta Frankenstein,Zhielle duduk di samping tempat tidur,sementara ia sendiri beranjak ke lemari pakaian di sampingnya,meraih sebuah kemeja coklat dan memakaikannya pada Zhielle
"sekarang tidurlah"
"tapi ini masih sore?"
"kau harus segera sembuh...pekerjaan mu sudah menumpuk"
"benarkah?"
"tentu saja"
"memangnya sudah berapa lama aku tidak masuk bekerja?"
"hampir sebulan"
"ahhh..itu buruk sekali"
"benar"
"lalu...apa gaji ku akan di potong?"Frankenstein nampak berpikir dan diam beberapa lama"apa gaji ku akan di potong bulan ini?"tanya Zhielle lagi sambil menggoncang lengan Feankenstein
"karena kau sakit...aku bisa berbaik hati untuk tetap membayar gaji mu"
"benarkah...kau baik sekali kepala sekolah"balas Zhielle dengan tertawa lepas
"tapi...sebagai gantinya,kau tidak akan dapat bonus"
"aku mengerti...terima kasih"
"tidurlah...aku akan membangunkan mu untuk makan malam..."
"baik...terima kasih untuk semua bantuan mu"Zhielle memejamkan matanya,Frankenstein menatapnya dengan lembut lalu tersenyum

Noblesse Fanfic Frankenstein Love Story 2 (Tamat) Lanjut Part 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang