s i x t e e n

3.3K 148 6
                                        



Sehari berlalu, tersisa waktu beberapa menit lagi untuk Mila menghabiskan waktu dengan mamanya, dan Cara. Keempatnya sudah berada dibandara Soekarno - Hatta, setelah sekitar limabelas menit menempuh perjalanan dari rumah mereka sejak jam tujuh pagi tadi. Keberangkatan mereka sebenarnya pukul sembilan pagi. Namun lebih baik berangkat satu sampai dua jam sebelumnya, karena akan ada beberapa tahap sebelum mereka boarding. Dari semalam sampai saat ini, Mila terus menempel pada Aneta seolah tak ingin lepas dari mamanya. Malam terakhir Aneta dan Cara dirumah, Mila sengaja tidur bersama Aneta agar nantinya ia bisa lebih ikhlas saat Aneta harus kembali ke Bandung.

"Sayang, udah ah. Mama sama Cara udah harus pergi skarang," Aneta mengelus pelan puncak kepala anak semata-wayangnya itu sambil memaksa Mila agar melepas pelukannya.

"Mil, udah. Nanti gue sama tante terlambat," Tambah Cara sambil menggeleng pelan.

Mila melepas pelukannya, menatap Aneta dengan mata sembabnya. "Mama janji yah bakal balik lagi kesini," Ucap Mila sesenggukan.

"Iya, sayang. Mama janji," Aneta mengelus lembut pipi Mila, kemudian memberi kecupan dikeningnya. "Mama pergi yah,"

"Gue juga pergi yah, Mil," Cara memeluk Mila cukup lama. "Semoga lo baik-baik aja," Ucap Cara. Mila mengangguk.

"Jagain Mila yah, Vin. Jangan kecewain dia," Cara menatap Kevin serius. Yang ditatap mengernyit sesaat, kemudian tersenyum dan mengangguk.

"Kita pergi yah," Setelah memeluk menantunya, Aneta dan Cara berlalu ke ruang check-in. Mila tertunduk lesu sembari membuang napas perlahan.

"Ayo pulang," Kevin membalik badan, berjalan ke parkiran lebih dulu. Mila tau ini akan terjadi lagi.

Selama perjalanan keduanya saling tak membuka suara. Kevin sibuk menyetir, sedangkan Mila sibuk bergelayut dengan pikirannya. Pikiran akan ketakutanya yang baru saja dimulai. Ketakutan akan sikap dingin Kevin yang harus kembali datang menyapanya. Mila menarik napas panjang. Ia memilih untuk memejamkan matanya saja.

"Kamu turun duluan yah. Aku ada urusan bentar," Kevin menurunkan Mila didepan rumah, kemudian pergi lagi. Entah kemana, Mila juga ingin tau.

______________________________________________________________

"Kim, ada Mita dibawah," Ucap Fatma dari balik kamar anaknya. Pagi tadi ia diantar pulang oleh Glenn.

"Suruh masuk aja, bu," Balas Kim dari dalam.

Mita membuka pintu, berjalan ke arah Kim dengan parsel buah ditangannya. "Akhirnya lo sembuh juga, Bod," Ucap Mita sembari meletakkan parsel buah diatas nakas.

"Kangen tau nggak?" Mita menggemas Kim dalam pelukannya.

"Gue juga. Tapi jangan kenceng-kenceng juga meluknya. Sesek," Protes Kim.

"Hehe, maap," Mita mengangkat dua jarinya. "Ohya, Kim. Ada yang pengen gue omongin ke lo,"

Kim menoleh, menatap Mita penasaran. "Apa?"

"Tapi lo jangan marah,"

Kim mengernyit. "Ya tergantung. Kalo gue nggak suka, ya gue marahlah,"

U N A B L E (Without Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang