Tak hanya Keyla, Zain pun merasa jengkel karna sang ayah yang begitu keras membantah dirinya untuk keluar rumah selain pergi ke sekolah.
"Iyaa gue gak diizinin keluar ngeselin banget kan!"
"Yaudah deh selamat rebahan dirumah bro!"
"Tunggu dulu,waktu gue mau izin keluar sama bokap, gue langsung nggak di ijinin, gue bilang gue kerja kelompok sama lu lu pada, eh sekarang malah disuruh kerja kelompok di rumah, jadi besok jam 7 lo pada kerumah gue ya. Ini wajib!"
"Apaan! Gua sama Amar mau PS an di rumah Edgar. Ah gak asik lu tai."
"Gampang, dirumah gue aja! Ajak mereka semua, gue abis beli kaset game baru, dah yaa jangan lupa besok malem!! Awas lu semua gak dateng!"
"Yaudah deh, ntar gue umummin ke anak-anak. bye!"
"Nah sip."
Zainpun menutup pembicaraan mereka lewat ponsel.
Sedangkan di kamar Keyla.
"Iya kak, gue bisa kok ketemuan besok."
"Bagus deh gue udah kangen banget sama lo Key."
"Ih kak Rey bjsa aja. Oh iya, tadi hampir aja kita gak bisa ketemu gara-gara kak Zain."
"Emang Zain kenapa? Cemburu?"
"Haha, cemburu gimana? yang ada dia bikin kesel! Massa dia bikin gue gak boleh keluar rumah sama ayah? Nyebelin kan? Tapi tenang aja dia udh khilaf dan mau bantu gue buat keluar rumah."
"Haha, kalian itu emang gak bisa akur ya dari dulu yang satu cuek tapi jail,yang satunya cerewet tapi.."
"Apa? Gue cerewet? Ihh tapi apa?" Sela Keyla.
"Tapi gue sayang."
Seketika pipi Keyla merona hebat, dia tak menyangka bahwa Reyhan akan berkata seperti itu.
"Key? Lo masih disana?"
"I-iya kak, emm yaudah dehh gue dipanggil bunda nih, janjiannya jam 7 kan? Jangan lupa loh." alibi Keyla.
"Oh okey gak bakal lupa dong, byee."
"Byee kak."
***
Keesokan harinya.
Keyla dan Zain sudah berada di meja makan, mereka sarapan sambil menatap sinis satu sama lain. Mengingat kejadian semalam yang membuat keduanya masih sama sama geram.
"Udah selesai? Ayo buruan berangkat."
Mereka mengangguk lalu berpamitan ke Misca, kini Amel ikut karna dia juga harus masuk sekolah.
Misca juga kerja tapi dia kerja siang hingga mengharuskan pulang malam di butik miliknya, begitupun dengan Yasser yang harus fokus pada perusahaannya.
Di dalam mobil.
Lomeo tek me someone, we cen be alone I'll be weting oll ther lef to do is run. Yu be a plince en I'll be de plincess it a lope stoberi, beby just sey yess. - Taylor Swift Love story.
"Amell diem dongg.. bahasa inggris gak lancar masih kecil juga udah lagu cinta cintaan!" Omel Zain tak suka.
"Lanjuttin mell, kakak suka, diemmin aja orang sirik mell." ketus Keyla.
"Tauk kak Zain silik aja!"
Sesampainya disekolah.
"Dah sana masuk, belajar yang rajin ya?"
"Siap yahh." Jawab Keyla sambil merain tasnya.
"Dadahh kakak."
"Dahh mel."
Sedangkan seperti biasa Zain sudah pergi tanpa pamit ke ayahnya.
Saat Keyla berjalan di belakang Zain, dengan tiba-tiba Zain berhenti, keberhentiannya membuat Keyla kini menabrak punggung Zain.
"Kak Zain!"
Zain membalikan badannya dan menatap Keyla.
"Kalok jalan tu yang-"
"Lo gak dibolehhin keluar sama ayah." potong Zain.
"What?"
"Iya, terus gimana?" Tanya Zain.
"Itu urusan lo! Gue gak mau tau!" Sela Keyla tak terima.
"Apa sih untungnya ketemu tu orang?"
"Bukan cuma untung tapi berharga kak! Lo gak pernah tau perasaan gue!"
"Alay."
"Bodo! Gue gak mau tau gue harus bisa keluar rumahhhhhhh!!!!" Teriak Keyla membuat semua mata menuju ke arah mereka.
"Iya cerewet, gausah pakek teriak! Pengeng ni kuping dengernya." Ucap Zain sambil mengusap telinganya.
"Nah bagus!"
"Keyy." Panggil Jasmine
"Dah dulu yaa,pikir baik-baik gimana gue bisa keluar! Hari ini kita masi musuhann!"
Keyla mulai menjauh dari Zain, dan Zain juga mulai meninggalkan tempat itu lalu berjalan menuju kelasnya.
"Hey Jas!"
"Ok lo tau ada berita hott yang bakal lo denger kali ini?"
"Berita apasih sampek bikin lo excited gitu."
"Kak Rey bakal tinggal di Jakarta sampek satu setengah semester kita ini."
"Hah? Serius? gue kira cuma 1-2 minggu doang di jakarta."
"Gue kira juga gitu."
"Wahh, bakal baper terus gue sepanjang hari."
"Ya lu baper gue yang bakal laper karna abang gue yang itu rakus."
"Cogan ini."
"hahaha, itu menurut lo, udah yuk masuk kelas."
***
Sepulang sekolah lagi-lagi dia harus pulang bersama Zain, dan Zain juga lagi-lagi harus mengikuti Keyla naik angkutan umum.
15 menit mereka menempuh perjalanan untuk sampai ke rumah kembali, hingga sesampai rumah mereka langsung masuk ke kamar masing-masing.
"udah jam 3 nih tapi kak Zain belom juga kabar tentang gue boleh keluar apa enggak!"
"Iya yahh, temen Keyla kecelakaan dan dia harus jenguk temennya."
"Iya jam 7 boleh kan?"
"Hah? sama aku? oh okedeh, iyaa, bawa motor? Siapp! ok makasih yah."
suara itu jelas terdengar sampai kamar Keyla, gadis itu buru-buru keluar dari kamarnya.
"Temen gue kecelakaan? siapa?"
"Finally! lo boleh keluar malam ini, gue nepattin janjikan? soal temen lo kecelakaan, gue cuma drama." Jawab Zain sambil memasukkan ponselnya ke saku.
"Wah lo pinter juga ya." Kagum Keyla sambil mengacungkan jempol.
"Udah biasa."
"PEDE, btw thanks kak."
"gue juga thanks."
"Buat?"
"karna lo gue juga boleh keluar rumah, dan bawa motor, ha-ha." Jawab Zain dengan bangga.
"Dapet untungnya juga kan lo."
"iya, tapi lo pulangnya harus bareng gue, karna gue ditugassin nemenin lo."
"pulangnya doangkan?"
"Gue ikut nemenin emang gak boleh?"
"APAA'AN GAKKKKK BOLEHHH!!"
***
[Edited]
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Stepbrother ✔
Teen Fiction[ Cerita sudah Selesai!! Tolong jadi pembaca yang baik. Selalu Vote ya^^ Lebih baik follow dulu sebelum add cerita ini ke library. Karna ada part yang di private.] [Masih dalam tahab edit (acak). Maaf kalau beberapa bagian masih banyak yang typo kar...