60

13.5K 622 19
                                    

Chapt 60 sempet hilang. Ini di ketik ulang, mohon maaf jika penulisan berbeda dari yang sebelumnya. Karna ini baru di revisi ulang setelah 2 tahun yang lalu. Jadi lupa tata bahasa ini cerita😂
*********

Keyla terbangun dari tidurnya, dan tak melihat keberadaan Zain disana.

Dirinya langsung terpelonjak kaget. Memikirkan hal yang ia takutti akan terjadi sekarang, yaitu ditinggal oleh Zain.

"Zain." Keyla segera berdiri dan keluar dari kamar pria itu.

"Kak Zain!" Panggilnya lagi tapi tidak ada sauttan.

"Zain." Teriaknya lagi hingga seantero rumah sudah pasti mendengar teriakkannya.

"Ada apa non?" Kemudian wanita paruh baya muncul menghampirinya, dengan tergesa-gesa.

"Kak Zain mana bi?" Ucapnya sambil menoleh kanan kiri.

"Sudah mau berangkat non sama bapak ibu." Ucap wanita itu.

Mendengar maksud ucapan pembantunya, ia segera berlari ke garasi rumah. Masih terdengar suara mobil disana.

"Tunggu!" Teriak Keyla lalu menggedor pintu mobil.

"Buka!! Buka." Keyla menggedor lagi hingga kaca pintu yang ia gedor terbuka menampakkan wajah Zain disana.

"Key?"

"Jangan pergi."

"Keyla sayang, sebentar lagi jam penerbangan kakakmu. Nanti dia telat nak." Ia menoleh ke ibunya yang tengah duduk di depan.

"Yaudah Keyla ikut ya." Tanpa basa-basi lagi gadis itu membuka pintu mobil dan masuk menjejerri Zain disana, tak peduli dengan penampilannya yang hanya berbalut piyama tidur dengan muka bantal.

"Key, kamu aja belum mandi nak." Sela ibunya memberitau Keyla.

"Gakpapa bun. Keyla mau ikut." Rengeknya sambil melingkarkan tangannya di lengan Zain.

"Gakpapa bun." Sela Zain membela Keyla.

"Yaudah, biarrin aja bun." Ucap ayahnya juga. Lalu mobil mulai melaju.

***

Sesampainya di bandara, Zain segera membawa kopernya melaju mendekati ruang masuk.

"Kalau sudah sampai segera kabari ayah ya." Zain mengangguk lalu mencium kedua tangan orang tuanya.

"Hati-hati disana ya, nak." Sela misca.

Kemudian ia beralih ke Keyla yang sedari tadi hanya diam.

"Aku pergi dulu ya Key." Zain mengusap puncak kepala adiknya gemas.

"Nanti kita bicarain lagi." Lanjut Zain dengan nada lebih pelan.

"Hati-hati disana kak." Ucap Keyla pada akhirnya. Lalu ia mencium tangan Zain untuk menghormati pria itu sebagai kakaknya.

"Yaudah Zain langsung masuk aja ya." Pria itu kembali membenahi barang bawaannya.

Setelah itu ia masuk, dan memberikan tiket penerbangan ke petugas.

I Love My Stepbrother ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang