50

15.6K 664 15
                                    

Malam harinya pukul 19.00 WIB

Mereka sudah berkumpul di meja makan untuk melaksanankan dinner bersama. Suasana begitu hening, Yasser dan Misca tak banyak bicara, begitupun dengan kedua anaknya. Mereka seperti memiliki pikiran sendiri sendiri.

Sesekali Misca melirik kedua anaknya, dia masih taj menyangka bahwa keduanya saling mencintai. Tak mau menjadi salah paham atas perlakuan dinginnya Misca mulai angkat bicara.

"Zain, Keyla pakek sayurnya nak."

"Keyla mau bun.." Misca tersenyum meraih piring Keyla lalu menuangkan sup di atas nasinya.

"Makasih bun.."

"Zain mau?"

"Gak usah bun."

"Yah.. dimakan dong."

"Ah- iya sayang." Yasser mulai memakan makanannya. Suasanya tak sehening tadi. Selesai makan malam Misca Zain dan Keyla menyempatkan menonton Tv bersama sedangkan Yasser sudah lebih dulu ke kamarnya.

Melirik Zain yang tengah merangkul Keyla, mungkin ini kegiatan yang biasa namun setelah mendengar pembicaraan mereka di kamar Zain, Misca jadi berfikir aneh aneh.

"Ekhhmm.." dehem Misca. Kedua anaknya langsung menoleh, tanpa Zain melepas rangkulan di pundak Keyla.

"Kenapa bun?"

"Em. Gak.. gakpapa, bunda kayaknya mau batuk nih."

"Ya diminum obatnya bun, nanti keburu parah lho batuknya." Ujar Keyla.

"Iyadeh, bunda minum obat dulu."

"Oke."

Misca senfaja meninggalkan keduanya. Mereka saling menatap.

"Jangan aneh-aneh kalok dirumah! Nanti ketauan bunda atau ayah, habis lah kita!" Bisik Keyla sangat pelan.

"Yaudah kita keluar rumah aja. Yok."

"Gakk, udah malem."

"Bentar doang sayang.." Zain beranjak dari sofa lalu menarik tangan Keyla. Misca tak mengerti apa yang akan nereka lakukan dan yang barusan mereka bicarakan. Menghembuskan nafas panjang.. untuk meringankan beban pikirannya. Lalu masuk ke dalam kamar.

"Kamu ganti baju. Aku tunggu di bawah."

"Kita mau kemana?"

"Udah ganti baju sana, gak usah bawel. Buruan." Menutup pintu kamar Keyla.

Dengan cepat gadis itu mengganti pakaiannya.sedangkan Zain cukup mengganti celana jeans lalu kaos polos abu abu yang di balut jaket kulitnya.

"Udah?" Tanya Zain saat berpapasan dengan Keyla waktu keluar kamarnya.

Keyla mengangguk, Zain sudah menggenggam kunci motornya.

"Ayok buruan.." menarik Keyla hingga mereka sampai di garasi.

Mengeluarkan motor diam diam.

"Den Zain mau kemana?" Tanya satpam rumahnya.

"Mau beli bahan buat tugas pak, bentar doang."

"Sama non Keyla? Kalok gitu naik mobil sama bodyguard aja den.."

"Gak pak deket kok belinya, udah deh!"

"Bentar doang kok pak, gak bakal kenapa napa." Jelas Keyla.

"Tapi non-"

"Udah dulu ya pakkk.." teriak Keyla sambil berlari keluar rumah menyusul Zain.

Buru-buru Keyla naik ke atas motor Zain sambil memakai helmnya.

"Mau kemana kak?"

"Jalan jalan bentar."

I Love My Stepbrother ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang