70

15.1K 614 26
                                    

"Ayah.." panggil Keyla.

Kini Keyla sedang memeluk ayahnya sambil menonton Tv bersama. Yasser jarang sekali melakukan ini kepada Keyla.

"Iya sayang.."

"Apa aku boleh menghubungi Zain? Dia pasti khawatir." Pintanya.

Alroy terdiam.

"Ayah? Kalau gak boleh juga gak papa. Aku ingin pulang."

"Kau tetap disini Keyla."

Keyla menegapkan badannya.

"Kak Zain pasti khawatir."

"Aku tau kau bahkan lebih dari menganggapnya kakak. Sudah jangan khawatirkan kekasihmu itu."

Keyla mematung. Bagaimana bisa?

"Aku masih sangat merindukanmu. Kau jangan meninggalakkanku dulu." Ucapnya sambil mengelus rambut Keyla.

Gadis itu menurut saja.

*

"Key!! Dimana sih kamu."

Zain sudah kelewat panik kali ini. Dia sedang mencari semua berita tentang Ayah kandung Keyla.

"Perusahaan Smith's Crop?" Lirihnya.

Terus memaikan laptopnya hingga dia menemukan. Alamat rumahnya!

"Dia gak mungkin bawa Keyla ke kantornya. Gak ada salahnya gue cari di rumahnya." Cerdas!

*

Dengan kecepatan yang tinggi Zain mengarahkan mobil menuju alamat yang tertera. Rumah ayah Keyla lumayan jauh dari apartment Zain. Dan letak rumah beliau berada di perumahan elite. Memeriksa alamatnya kembali. Dia sudah berada tepat di depan rumah berwarna coklat ke emassan. Dan rumah ini 3× lipat lebih besar dari rumahnya yang di jakarta.

"Sekaya ini om Alroy? Gilaa ini mah gede banget." Gumamnya kagum. Rumah besar dan juga penjagaan yang ketat.

Tok..tokk..

Seseorang mengetuk kaca mobil Zain.

"Maaf. Anda mencurigakan. Apa yang anda lakukan disini?"

"Aku ingin bertemu Keyla."

"Tak ada Keyla disini. Pergilah!!" Usir pengawas itu.

"Dia adikku!! Tapi dia disini?!" Tiba tiba, yang lainnya juga ikut mengerubungi mobil Zain. Lalu seseorang berbisik ke penjaga yang berbicara denganku.

"Kau Zain?"

"Ya. Aku ini kakaknya, anak pemilik rumah ini." Jawab Zain.

"Kata katamu sangat ribet. Kau harus diperiksa!!"

"Tapi aku ingin bertemu Keyla!!"

"Sudah jangan berisik. Cepat keluar!!"

Zainpun keluar dari mobilnya.

'Apa dia membawa senjata tajam?' Bisik pengawas itu.

'Tuan Alroy menyuruh kita membawa anak ini, dia aman.'

"Baiklah anak muda, ikuti aku!" Zain mengikuti penjaga berbadan besar itu.

Benar benar menjengangkan. Rumah ini layaknya istana. Besar. Indah. Dan rindang.

Keren!

"Aku boleh bertanya?"

"Apa?"

"Apa Pemilik rumah ini tinggal sendiri?"

I Love My Stepbrother ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang