49

16.4K 780 19
                                    

Hari ini hari Minggu.
Dimana mereka berdua akan menjalani hari hari bersama dengan waktu yang lebih lama, tanpa ada sekolah atau kegiatan lainnya.

Pukul 08.00 dimana keduanya baru saja bangun tidur. Mungkin lelah karna kemarin mereka baru pulang tengah malam. Setelah bangun dari tidur mereka segera membersihkan badan, lalu turun untuk sarapan.

"Hey honey, kamu baru bangun?" Misca menyapa Zain yang lebih dulu turun kebawah.

"Ya bun.."

"yaudah kamu sarapan dulu ya, tu ayah mau ngomong."

"Ngomong apaan bun?" Tanya Zain sambil memperhatikan ibunya memberikan dua centong nasi, ke piringnya.

"Gak tau, bunda juga gak ngerti. Yaudah kamu makan dulu nasi gorengnya ya. Oya Keyla mana."

Sedetik kemudian Keyla keluar dari kamarnya lalu turun kebawah menyusul bunda dan kakak sekaligus kekasihnya itu.

"Morning."

"Morning cantik, ayo makan duly nak." Zain tang melihat Keyla turun hanya tersenyum manis dengan malu gadis itu membalas senyuman Zain, membuat Keyla sedikit merona di pagi itu.

"Bunda masak apa?"

"Nasi goreng nih, kamu mau pakek telor?"

"Gak ah bun."

"Okey, nih makan bunda tinggal ke tempat ayah ya?"

Keduanya mengangguk. Mereka duduk bersebelahan. Jujur Keyla merasa lebih cabggung ketimvang biasanya, kini hubungan mereka tak lagi sepolos dulu.

"Makan yang bener dong sayang."

"Kayak kamu makannya bener aja."

"Iya gak bener, soalbya gak ada yang nyuapin. Suapin dong." Keyla menoleh Ke Zain.

"Idihh bayi besar."

"Biarrin sama pacar ini."

"Ihh udah makan sendiri aja." Keyla kembali menatap makanannya dan menutupi pipi meronanya.

"Hahaha, iya iya maaf deh aku ganggu ya? Makan yang banyak ya sayang." Ucap Zain sambil mengelus lembut rambut Keyla.

"Iyaaaa, udah sana jangan di liatin."

"Galaknya.. iya iya." Dan akhirnya mereka makan dengan tenang, dan sesekali Zain memperhatikan gadisnya tanpa kedip.

Selesai makan, Zain menemui ayahnya di ruang kerja milik Yasser.

"Ayah mau ngomong apa sama Zain?"

"Kamu duduk dulu."

Duduk tepat di hadapan ayah kandungnya.

"Ayah mau ngomong sama kamu, kamu denger baik-baik. Setelah kamu lulus SMA di sini, kamu bakal ayah kuliahhin di London. Kamu cukup ambil beberapa semester, sampai kamu dapat gelar sarjanamu, setelah itu ayah Harap kamu harus siap untuk segera menikahi Shela." Zain terkejut. Secepat itukah?

"Yah-" selanya namun terpotong.

"Jangan potong pembicaraan ayah! Kamu harus nikah sama anak dokter Jeff bagaimanapun caranya! Karna setelah kamu menikah ayah akan memberikan beberapa saham milik ayah untukmu dan jangan kira dokter Jeff juga memiliki beberapa perusahaaan ternama di Indonesia, dia juga punya International Hospital di Jerman, dan itu juga bisa menjadi milikmu Zain. Kamu akan menjadi orang yang terpandang, di kenal banyak orang, dan memiliki banyak harta." Zain menyerngitkan keningnya.

Kok bokap gue jadi matre gitu?

"Ayah pengen Zain milikin perusahaan dokter Jeff?"

"Pasti!" Jawabnya tegas.

I Love My Stepbrother ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang