Dengan wajah sumringah, wajah Zain sudah nampak di layar ponsel Keyla.
"Zain.." panggil Keyla menahan tangis.
Zain tersenyum.
"Maaf aku vc kamu, aku matiin ya-" ucapnya saat melihat tumpukkan buku di meja Zain, terlihat Zain sedang belajar untuk masuk ke Unniv barunya di London.
"Jangan Key.." Tahan Zain. Ia senang Keyla menghubunginya lebih dulu.
Keyla terdiam, Zain hanya tersenyum sambil memandangnya.
"Zain maaffin aku.." Zain mengangguk.
"Zain kamu bakal balik ke sini kan? I really miss you." Zain tersenyum lalu mengangguk, menikmati pemandangan indah di layar ponselnya.
"Miss you too."
Mereka terdiam.
"Zain kamu gak ngomong sesuatu lagi?"
"Itu apartment kamu?" Melihat ruangan di belakang Zain. Zain mengangguk. Keyla menghembuskan nafas.
"Aku mau denger suara kamu lagi Zain."
"I Love you Key."
Keyla tersenyum malu.
"I Love you Key."
"I Love you Key."
"I Love you Key."
"I Love you Key."
"I Love you Key."
"I Love you Key."
"I Love you Key."Keyla terus tersenyum sambil menikmati suara Zain.
"Capek, soalnya cintaku ke kamu tak terhingga, susah buat di ungkapin." Goda Zain.
Keyla terkekeh.
"Love you too Zain."
"Love you too Zain."
"Love you too Zain."
"Love you too Zain."
"Love you too Zain."
"Love you too Zain."
"Love you too Zain."
"Love you too Zain."
"Love you too Zain."
"Love you too Zain."
"Love you too Zain."
"Love you too Zain."Keyla terdiam, Zain hanya tersenyum melihat tingkah Keyla.
"Gak ada kata capek buat mencintai kamu sayang." Ucap Keyla tiba-tiba. Sedikit membuat Zain kaget.
"Tuu kann.. aku kalok romantis emang kedengerannya jijik ya?" Keyla memanyunkan bibirnya. Membuat Zain gemas sendiri melihatnya.
Zain hanya tersenyum.
"Kamu kenapa sih?" Zain menggeleng.
"Mau sejijik apapun tetep sayang juga."
"Gombal dasar!"
"Lagi ngapain?"
"Belajar nih, besok UKK tadinya sih mau minta kamu ajarin aku. Kamu lagi ngapain disana?" Tanya Keyla yang mulai santai. Zain memang sangat mengerti dirinya, pria itu menghargainya untuk tidak mengungkit masalah mereka beberapa minggu lalu, karna dirinya juga yang tidak memprotes penjelasan tambahan dari Zain, karna ia sudah sepenuhnya percaya dengan pria itu.
"Lagi mandang bidadari nih."
"Zain.." sela Keyla menahan malu.
"Iya sayang, aku baru aja mau daftar kuliah. Tapi kayaknya besok aja deh, aku lebih tertarik sama yang ada di depanku. Sini aku ajarin."
"Gak."
Zain mengkerutkan keningnya.
"Kamu harus daftar kuliah dulu Zain, kamu juga harus belajar. Kalok gini, adanya aku ganggu kamu jadinya."
"Tapi aku masih mau liat kamu."
"Nanti lagi kan bisa?"
"Disana malem Key.. dan aku harus tunggu pagi, itu aja kamu sekolah, kalok pulang sekolah nunggunya lama. Nanti-"
"-Gak jadi." Putus Zain.
"Kenapa?"
"Aku malah bikin kamu gak belajar."
"Materinya udah masuk ke otak semua. Ngeliat kamu kayak soal UKK besok."
Keyla terkekeh. Melihat reaksi Zain.
"Dasar kamu ya! Yaudah sini mana yang gak bisa."
"Yang ini, ini, ini, trus ini juga, semuanya kayaknya gak bisa, duh gimana nih?"
"Ohh gitu."
"Iya gitu, terus gimana?"
"Coba kamu buka bab yang ngomongin soal nomor 1, itu kayaknya bab 2 coba deh kamu buka."
Keyla membuka bab 2 sesuai perintah Zain.
"Nah sol nomor 1 ngomongin bagian ginjal. Di halaman baliknya ada gambar ginjal, kayaknya besok soal UKK bakal ngerujuk ke ginjal. Kamu coba pelajari itu ya sayang. Terus tadi yang nomor 2 itu kan langsung ke fisika. Kayaknya itu materi gak bakal beda jauh sama tahun kemaren, kamu ke kamarku aja ambil buku soal-soal rak buku deket meja belajar. Tapi menurutku tahunmu yang hukum fisika kayaknya bakal keluar 2-4 soal doang, Jadi kamu harus bener bener hafal itu. Oya sayang. Yang nmr 3 aku lupa itu soal kelas 1 kemaren di UN-"
Blakk..
Ponsel Keyla terjatuh. Dan tak disangka jatuh di wajahnya. Membuat gadis itu kembali terbangun.
"Kamu tidur?"
"Ng..ngak." jawab Keyla sambil meringis menahan sakit di wajahnya.
"Waktu ponselmu jatuh, itu pas di muka mu, terus keliatan kamu lagi merem, yang."
"Enggak. Aku dengerin kamu kok." Keyla terkesiap lalu menegakkan badannya.
"Jam berapa disana?"
"Jam 1 malem."
"Ya ampun Key? Kenapa gak bilang? Kamu mending tidur sana."
"Aku belom belajar banyak."
"Besok kamu tambah gak bisa jawab soal kalok kamu sendiri kurang tidur. Sekarang mending kamu tidur ya sayang."
"Aku masih mau ngeliat kamu." Ucap Keyla dengan mata menyipit tak kuat menahan kantuk.
"Ngeliat gimana? Mata udah merem melek gitu? Aku tungguin kamu tidur deh, kamu posisin ponsel kamu di samping wajah kamu, sampek kamu ngeliat muka aku."
"iya."
"Belom, kurang ke kanan. Yaa dikit lagi. NAHH.." ucapnya sambil mengarahkan.
"Good Night sayang.." Keyla tersenyum lalu mengangguk. Seolah tak kuat menjawab balasan Zain, dan dia kembali menutup matanya.
Zain masih terus memperhatikan adiknya dari layar ponsel.
Rasanya pengen lari ke sana buat nyelimutin kamu Key.. pakek selimut aja kamu gak bener.
tak henti hentinya ia tersenyum melihat wajah Keyla.
"Tidur yang nyenyak sayang."
Lalu Zain mematikan video call mereka.
***
Setelah bersiap berangkat sekolah, Keyla meraih ponselnya, sejak tadi berdering seperti banyak pesan masuk. Sambil memakan rotinya dia mulai membuka line. Yang ternyata 34 pesan dari Zain.
Uhuuukk..uhukk.
Sedikit terkejut dengan apa yang dia lihat. Semua pesan dari Zain adalah rangkuman untuk UKKnya. Kepintaran Zain bahkan tidak perlu diragukan lagi, karna perkiraan dan bidikkan soal yang ia rangkum untuk ujian bisa 90% sama dengan materi yang akan keluar nanti.
Zain: Semangat UKKnya!!
Zain: kalok udah bingung, kamu ke kamar mandi terus buka rangkuman yang aku kasih itu aja.
Zain: aku ketik khusus buat kamu loh.
Zain: jangan contekin yang lain, tapi kalok kamu yang mau nyontek boleh.
Zain: Sarapan yang banyak.
Zain: awas kalok aku nanti balik ke Indo kamu kurus! Aku gigit kamu ya!
Zain: bye sayang. Semangat ujiannya.__________
[Edited]
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Stepbrother ✔
Novela Juvenil[ Cerita sudah Selesai!! Tolong jadi pembaca yang baik. Selalu Vote ya^^ Lebih baik follow dulu sebelum add cerita ini ke library. Karna ada part yang di private.] [Masih dalam tahab edit (acak). Maaf kalau beberapa bagian masih banyak yang typo kar...