54

14.8K 634 10
                                    

"Hah? Bunda tau kak?" Keyla benar benar terkejut tak percaya.

"Iya, dan bunda setujuin hubungan kita." Ucap Zain sambil menunjukkan deretan giginya.

"Seriusan? Ih kakak!!" Kesal Keyla karna Zain masih bisa cengengesan.

"Iya sayang.."

Keyla menunduk. Dia malu jika bertrmu bunda nanti.

"Kenapa?" Tanya Zain, dan Keyla menggeleng.

"Bunda pasti kecewa banget sama kita.."

"Enggak Key.. buktinya bunda dukung kita? Malah ngebantu kita supaya ayah gak jadi jodohin kakak."

"Tapi Keyla malu sama bunda." Ucapnya dengan mata memanas.

"Ngapain malu, kamu pakek baju ini." Ucap Zain sambil menunjuk baju adiknya.

"Aku serius kak."

"Aku lebih serius sayang.. awalnya emang canggung buat ngeliat kenyataan kalok bunda kita tau tentang hal ini, tapi itu kode dari Tuhan kalok kita emng di izinin bersatu. Key kita nggak sedarah, masih aman." Ucap Zain dengan segala alasannya.

"Sok bijak banget sihh.." Ucap Keyla gemas.

"Hihihi, sekali-kalii."

"Bodo ah." Lalu Zain menarik Keyla dalam dekapannya.

"Jangan takut, ada aku disini, aku yang bakal jagain kamu, aku yang bakal urus semuanya, tugas kamu cukup terus mencintai aku baby girl." Keyla mengangguk dan mempererat pelukan mereka, 'Maaffin aku ayah, harus punya perasaan lebih ke kakak.'

*

"Kakkk.. buruann udah telat nihh aku ada rapat OSIS."

"Yaa bentar Key." Teriak Zain dari kamarnya. meraih ransel lalu buru-buru keluar menyusul Keyla.

"Ayo buruan nih makan rotinya, Aaaa.." ucap Keyla hingga Zain membuka mulutnya, buru-buru Keyla memasukan semua roti ke dalam mulut Zain, hingga cowok itu memblakan matanya tak kuasa menelan.

"EMMM..EMMMMM" erang Zain.

"Kunyahh dulu, buruan aku bawain minum, udah ayo sambil jalan.. ini tinggal 10 menit lagi bel, belom jalan ke sekolahnya, belom macetnya, belom kamu yang suka pelanin motor biar lama di jalann, aduh gak kebayang telatnya nihh." Berusaha mengunyah dan menelan, Zain hanya mengangguk gemas mendengar ocehan sang adik.

Ia masih berusaha mengunyah hingga roti itu benar benar hancur dan dengan mudah dia menelannya.

"Makan kayak anak kecil lama banget, nih minum buruan kakk.. nanti kalok di marahin ketosnya gimnaa? ahh kamu nih."

"Astaga, santai aja kalik, kalok Anggara marahin kamu, aku yang bakal marahin dia duluan, udah tenang aja yang." meraih minum yang Keyla berikan, dengan cepat dia meneguknya.

"Hishh.. nih buruan pakek helmnya."

"Iya iya sabar."

7 menit dalam perjalanan, dan benar mereka telat. Gerbang sekolah sudah tertutup rapat, kini Zain hanya mendengus kesal mendengar ocehan Keyla.

"Apa aku bilang telat kan? kamu sih bangunnya kesiangan. terus ini gimna kakkk. Tanggung jawab."

"Kamu tu denger gak sih.. Aku telat rapat nih, ahh kamu sih." Lanjut Keyla lagi.

"Aku lempar kamu sampek masuk sekolah ya?" jawab Zain sabar.

"Gak usah bercanda, buruann gak mau tau buka gerbangnya cepettttttt ZAINNN!!" Rengek Keyla.

I Love My Stepbrother ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang