Pict of Shela.
*
Selesainya dia memberi tau semuanya, Zain keluar dari kamarnya sambil senyum senyum sendiri, untung ganteng.
Menuruni tangga lalu bergabung dengan keluarganya untuk menyantap makan malam. Eh tunggu makan malam yang berbeda, belom ada keluarganya disana, melainkan bundanya yang sedang menyiapkan makan malam, ayah dan Keyla yang sibuk dengan menonton Tv.
Tapi.. pakaian mereka rapi, hanya untuk makan malam dirumah?
"Heii Zain, astagaa.. kenapa kamu belom siap-siap?" Tanya bundanya.
"Hah? Kenapa harus siap siap? Emang mau tempur bun? Udah ah Zain udah laper.."
"Eh- jangan kamu ganti baju yang bagus, kita bakal dinner bareng Dokter Jeff dan keluarganya, 8 memit lagi mereka dateng, kamu buruan ganti baju sana."
"Tapi bun.."
"Zain, tolong lahh.. ini awal dari kedekatan kalian.."
"Tapi Zain gak mau-"
"Zain buruan ganti bajumu!" Bentak ayah.
"Okey.." Keyla yang melirik ke arah Zajn mulai melemas, dia akan melihat kakaknya yang akan di dekatkan oleh gadis lain.
"Keyla kenapa sayang? Mau ganti chanel nya?"
"Ng.. ngakk yah, gk papa."
*
Keluarga dokter Jeff sudah datang, Zainpun akhirnya turun dari kamarnya.
Dia duduk berhadapan dengan Shela, Keyla duduk di samping kanan Zain. Misca duduk di samling kiri Zain dan depannya adalah doktor Jeff, depan Keyla barulah bunda Shela. Sedangkan Yasser yang memimpin makan malam kali ini.
"Senang bisa kembali makan malam bersama kalian."
"Suatu kehormatan, kalian bisa datang kerumah kami dan makan malam bersama. Semoga ini akan berlangsung lama setelah pernikahan mereka."
"Haha, betul saya sudah tak sabar menimang cucu.." Zain hanya menelan ludahnya dalam dalam., Keyla hanya menghembuskan nafas bersabar. Sedangkan Shela tersenyum manis di depan Zain. Berlahan tangan Zain menggenggam tangan Keyla yang berada di atas pahanya dan di bawah meja makan. Seketika Keyla merasa sesuatu yang dia khawatorkan seolah meleleh atas sentihan Zain, pria itu berhasil membiat Keyla semakin yakin bahwa Zain akan tetap memilihnya, dan mencintainya.
"Oya Zain bagaimana kalau besok kalian jalan berdua?"
Jangann.. besok sama lusa gue bakal sibuk ngurus ulang tahun Keyla.
"Maaf gak-"
"Zain pasti bisa, besok dia gak ada acara, biar besok Zain jemput Shela dirumahnya ya. Shela bisa kan?"
"Bisa Om."
"Bagus." Yasser hanya melirik Zain sedikit tajam, dan menusuk.
Heyy!! Yang mau jalan kan gue? Kenapa yang bilang bisa ayah? Ya sana pergi sendiri!!
"Yasudah, sekarang waktunya makan malam, silahkan dinikmati." Ujar Misca.
"Keyla ambilin ayam."
"Oke." Meraih, piring Zain lalu meletakan ayam disana.
"Kak ambilin sup asparagus nya dong."
"Sini mangkok lu." Keyla memberikan kepada Zain lalu Zain mengambilkannya.
"Makasih."
"Iya sayang.." bisik Zain. Shela sedari tadi melihat tinggah keduanya, sedikit aneh, apalagi sewaktu Zain berbisik tepat di depan Shela. Dia merasa tingkah mereka berbeda dengan sesama saudara. Tapi tak gadis ini hiraukan dia malah justru terhipnotis dengan ketampanan Zain malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Stepbrother ✔
أدب المراهقين[ Cerita sudah Selesai!! Tolong jadi pembaca yang baik. Selalu Vote ya^^ Lebih baik follow dulu sebelum add cerita ini ke library. Karna ada part yang di private.] [Masih dalam tahab edit (acak). Maaf kalau beberapa bagian masih banyak yang typo kar...