24

21.2K 899 11
                                    

"Maaffin gue okey?" Zain mempererat genggamannya. Keyla sempat memberontak tapi Zain tetap tak mau melepaskan gengaman tangannya. Sampai akhirnya Zain menarik badan Keyla hingga dia memeluknya.

"Maaffin gue Key, lupain kejadian tadi, itu bukan apa-apa, maaf-"

Tangis Keyla pecah, masalah yang dia hadapi hari ini begitu banyak.

"Jangan nangis Key, gue gak suka lo nangissin dia."

"Kak-" kini Keyla sudah membalas pelukan Zain hingga tangannya juga sudah melilit di badan Zain.

"Maaffin gue-"

Keyla mengangguk.

Tersenyum senang lalu memperarat pelukannya.

"Kita pulang ya? Udah jangan nangis, jangan buat gue balik badan dan ngehajar tu brengsek sampek habis."

Keyla menggeleng.

"Yaudah kita pulang ya? Mau kan pulang bareng gue?" Mengangguk. Kemudian naik ke atas motor Zain.

*

Tak banyak bicara Keyla langsung naik ke atas kamarnya, Zain cukup senang karna Keyla mau memahami kondisi waktu itu, buru-buru Zain juga masuk ke dalam kamarnya.

"Sial,kenapa gue bisa kelepasan waktu di kelas tadi? Astaga! Untung Keyla udah maaffin gue! Sekarang masalah lagi! Edgar mikir aneh-aneh tentang gue! Fuck!" Beberapa saat tangan Zain menyentuh bibirnya sendiri sambil tersenyum.

"Seengaknya gue udah ambil first kiss lo, karna gue gak mungkin rela siapapun dapettin dan nyakitin lo lagi Key." Lirih Zain, dan membuatnya salah tingkah sendiri.

"Apaan lagi, arghh gue harus bisa jelassin ke Edgar!!"

Zain: gue perlu ketemu sama lo, gue bisa jelasin semuanya, gue tunggu lo jam 7 malam di sirkuit!

Cish! Brengsek! Mau jelasin apalagi dia? Jelas-jelas gue liat sendiri tadi.

Edgar: hm.

Melihat balasan dari Edgar Zain bernafas lega.

*
Kembali merenungkan setiap kejadian yang terjadi hari ini, begitu-kacau.

xxx: hi key.

Menyerngitkan keningnya melihat pengirim tak dikenal, mengirimnya pesan.

Keyla: ya hi too, ini siapa?

xxx: Willdan, gue dapet id line lo dari Jasmine.

Keyla: oh, okey, ada apa Will?

Willdan: gak gue cuma mau tanya keadaan lo, gimana? Udah baikan?

Keyla: Udah, tadi waktu dia cegat gue di gang deket rumah.

Willdan: bagus deh gue ikut seneng.

Keyla: iya thanks ya.

Willdan: okey, santai aja. Gue off duluan, see you Keyla. (:

Keyla: See you too.

kembali meletakan ponselnya di meja samping kasur, membenahi posisinya menjadi berbaring menarik selimut lalu memutuskan untuk tidur.

*
Pukul 18.40 dimana Zain segera menemui Edgar di sirkuit.

15 menit peejalanan akhirnya sampai di tempat tujuan, tak lama setelah itu Edgat datang dengan motor ninjanya juga.

Melepas helm, lalu mereka saling mendekat.

"Gar, Sorry yang lo liat tadi di sekolah itu salah."

"Kalok salah kenapa lo lakuin?"

"Ntah gue pengen nenangin Keyla, dia lagi kacau."

"Tenangin dia dengan cara lo cium dia di depan anak sekelas?"

"Gue gak tau, kenapa gue cium dia Gar."

Brengsek! Mengepalkan tangannya

Brukk..

Satu hantaman keras mendapat di wajah Zain, sampai membuat ujung bibirnya mengeluarkan darah segar.

"Lo boleh pukul gue sampek lo puas! Lo gak tau gimana jadi gue, setelah lo tau apa masalah yang adek gue hadapi, dan lo berusaha buat nunjukin rasa sayang lo ke dia, dan nenangin dia, seolah lo ada setiap dia butuh lo, itu yang mau gue tunjukin ke Keyla, cuma gue terlalu bodoh dalam hal penyapaiannya, maaf Gar gue tau lo suka sama Keyla sejak SMP tapi tolong lo juga ngertiin posisi gue." Jelas Zain, Edgar terdiam.

"Jujur lo suka kan sama adik tiri lo itu?" Zain mematung mendengar pertanyaan bodoh Edgar.

Kenapa semua orang mudah buat nebak kalok gue suka sama Keyla? Gak Reyhan- gak Edgar. Mati gue!

"Ng.. gaklah."

"Fuck Zain! Seharusnya gue tau dari dulu!" Brukk.. lagi lagi Edgar menghajar Zain habis-habissan tapi Zain tidak membalas sedikitpun

"Gue gak suka sama adik gue sendiri! Sumpah! Lo boleh bunuh gue sekarang kalok lo mau!!" Ucap Zain yang sudah tersungkur di tanah.

"Makan omong kosong lo brengsek!" Edgar memakai helm dan melajukan motornya, meninggalkan Zain yang masih tersungkur di atas tanah.

Menjambak rambutnya kasar, dia terlihat begitu kacau dan frustasi.

"Seharusnya gue gak ngelakuin tadi, lo bodoh Zain!" Meraih Helm, lalu menaiki motornya, dan melaju untuk pulang.

Pukul 11.30 malam Zain baru pulang ke rumahnya dia menghindarri kontak dengan orang tuanya yang biasa pulang pukul 8 malam.

Mengendap masuk ke dalam rumah, tak mau orang melihatnya babak belur seperti ini.

Jeglek, Zain mematung, dia mempercepat lajunya.

"Kak Zain?" Panggil Keyla yang jelas membawa gelas di tangannya.

"Key?" Meneguk beberapa, lalu meletakkannya di meja. Memdekat ke Zain.

"Muka lo?"

"Bukan apa-apa kok, udah gue mau ke kamar." Tak mau memperdulikan omongan Zain, dia menarik tangan kakaknya menuju kamarnya.

"Duduk! Biar gue obatin luka lo!"

"Gak perlu Key, ini cuma lebam biasa."

"Lo berantem? Lo janji gak berantem lagi!"

" gue gak berantem Key-"

"Udah diem!" Berlahan Keyla membersih kan darah yang sempat keluar lagi di ujung bibir Zain.

"Aww sakit Key."

"Ya sorry." Zain memperhatikan gerak-gerik dan keseriusan Keyla saat mengobatinya. Fuck! Lo selalu buat gue gila! Sampek kapan gue mendem kayak gini terus? Sedangkan lo di kelilingi cowok-cowok yang pasti jauh lebih baik dari gue!

"Kak-"

"Ah- iya?"

"Sekarang lo istirahat ya."

"Udah selesai?"

"Iya udah."

"Thanks Key."

"Jangan berantem lagi kak, gue gak suka liat lo kayak gini." Zain mengangguk, lalu meninggalakan kamar Keyla.

________

Update tengah malem ,ide mumcul tiba-tiba. Vomment

Like dan comment jika kamu suka.
Makasih.

I Love My Stepbrother ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang