12

23.3K 1.1K 23
                                    

Di dalam mobil Reyhan, Keyla terus memikirkan keadaan Zain, tapi dia juga masih trauma karna kejadian tadi. Dirinya bahkan tak menyangka Zain bisa ada di sana padahal dia sudah sangat pesimis waktu itu.

Sesampainya di rumah, Reyhan menghentikan mobilnya dan menoleh ke arah Keyla.

"Diem mulu dari tadi?" Tanya Reyhan.

"Maaf kak Rey."

"Yaudah nggakpapa udah sana masuk, istirahat ya. Jangan pikirin yang tadi, aku sayang kamu." Ucap Reyhan sambil mengelus rambut panjang Keyla, lalu mencium puncak kening gadis cantik itu. Keyla hanya bisa tersenyum dan mengangguk.

"Makasih kak, aku juga sayang kamu, aku masuk dulu ya, hati-hati di jalan."

"Okey baby."

*

Keyla membuka pintu rumahnya, lalu mengedarkan pandangan, berharap melihat Zain yang menurutnya sudah sampai lebih dulu. MAsih belum menemukan kakaknya, Keyla segera naik ke atas menuju kamar Zain, sebenarnya dia sangat tidak enak hati waktu meninggalkan Zain disana, padahal Zain yang menolongnya duluan, dan karna dirinya juga wajah tampan kakaknya jadi lebam hingga berdarah.

berlahan dirinya mendorong sedikit pintu kamar Zain, lalu masuk dengan pelan-pelan.

"Kakak." Panggilnya lirih.

"Aww.. ah lo!" Zain kaget saat Keyla masuk tanpa suara.

"Keyla masuk ya? Hihi." Ucapnya masih sempat cengengesan.

tanpa menunggu jawabban lagi dia masuk, Keyla sangat merasa bersalah. Kini Zain sedang berada diatas kasur sambil mengompres wajahnya yang lebam karna hantaman dari beberapa preman tadi yang tak sempat Zain tangkis.

"Biar aku yang obatin aja kak, ini salah Keyla, udah kakak diem aja ya, biar Keyla yang bersihin lukanya. Huhu sakit banget nihh." Ucapnya sangat merasa bersalah.

Keyla mengambil alih kompres dan air dingin yang Zain bawa, Zain hanya terdiam dan membiarkan Keyla menanganinya.

"Tadinya Key mau pulang bareng kakak, tapi kak Rey malah ajak Keyla pulang bareng, dan kenapa kakak gak mau ikut bareng kita aja?"

"Gue gak suka diantara orang pacaran." Jawab Zain jelas.

"Makanya Kak Zain cari pacar, kakak kan ganteng, keren lagi. Banyak kan fans kakak di sekolah. Tinggal tunjuk deh."

Zain hanya terdiam menahan sakit. Seolah tidak peduli dengan bawelan adiknya.

"Siapa nantinya yang jadi pasangan kakak pasti beruntung deh, Keyla aja pengen punya jodoh kayak kak Zain atau gak ayah." ucapnya tanpa melihat Zain.

"Halu." Jawab Zain ketus.

"Ish jahat banget." Ucap Keyla sambil mengusapkan kompres itu di ujung bibirnya Zain yang sempat mengeluarkan darah.

"Aww, pelan-pelan begoo ih." Geram Zain kesakitan.

"Hihi, maaf tahan dikitt." Sentuhan telakhir dia merapikan rambut kakaknya yang sempat menutupi mata Zain, hingga membentuk jambul, Kupu-kupu di perut Zain berhasil membuatnya terbang karna ulah adiknya.

'Kalok aja lo bukan adek gue! udah gue cium tu bibir terus bilang peka bego!' batin Zain kini menjerit dia benar-benar pesimis untuk mengurungkan niatnya agar melupakan Keyla, gadis ini memang pintar membuatnya semakin jatuh cinta.

"Yaudah deh Keyla mau kekamar dulu, kakak istirahat ya."

"Key tunggu.."

Zain menarik Keyla hingga gadis itu jatuh dipelukannya "Gue tau lo masih trauma karna kejadian tadi, gue cuma mau ingetin lo kalok gue ini kakak lo, dan tugas gue jagain adek-adek gue, mengelindungin mereka dan ngajarrin mereka yang bener, jangan takut lo sendiri di saat lo dalam bahaya, karna gue selalu ada di deket lo."

Keyla melepas pelukan yang hangat itu, lalu menatap kakaknya, mata coklat mereka saling bertemu, membuat Zain hampir hilang kendali dan kini dia memblakan matanya saat Keyla mencium pipinya.

"Gue beruntung punya kakak kayak lo, makasih ya kak, gue berusaha buat ngelupain kejadian tadi kok, lo tenang aja, yaudah istirahat gih. Hihi kaget yaa, abisnya gemes." ucapnya sambil tersenyum, lalu beranjak dari kasur Zain.

Zain masih dibuat syok oleh Keyla, sampai Keyla benar-benar hilang dari kamarnya, berlahan tangan Zain menjulur ke pipinya

'Lo berhasil buat gue gila karna mendem perasaan yang seharusnya gak boleh gue milikin, karna gue yakin kita ditakdirkan bukan untuk bersatu, tapi berdampingan, ya karna gue sadar, kita hanya sebatas saudara.'

*

Tak terasa sudah 2 bulan Keyla menjalin hubungan bersama Reyhan, sosok pria yang dari dulu dia impikan, kini tepat 2 bulan berlangsungnya hubungan mereka, dimana massa remajanya terukir indah saat datangnya sosok Reyhan, malam ini mereka merayakan hari jadi ke dua bulannya dengan melakukan makan malam romantis.

"Gak kerasa ya udah dua bulan aja." Ucap pria dihadapan Keyla dengan dandanannya yang sangat rapi, berbalutkan kemeja dan jasnya, dinner malam ini terlihat sangat formal tak kalah dengan dandanan Keyla yang begitu cantik dengan drees putihnya selutut dan tataan rambut indah yang membuat gadis ini terlihat seperti malaikat, sangat cantik.

"Iya kak hehehehe. Keyla seneng banget."

"Key, makasih ya udah mau mertahanin hubungan kita sampek sejauh ini, aku bahagia banget punya kamu, malam ini kamu cantik banget sayang." Reyhan menarik tangan Keyla dan menggenggamnya.

"aku sayaang banget sama kamu Key, aku takut bakal ngecewain kamu." lanjutnyam

"Aku juga sayang banget sama kak Rey,  kenapa harus takut? kakak gak pernah kecewain Keyla, Keyla bakal ngertiin kakak kok, jadi kakak jangan mikir kalok kakak bakal buat Key kecewa." Ucapnya lalu tersenyum. Pikiran dan perasaan Keyla masih sangat polos dan bucin.

"Makin sayangg." Jawab Reyhan, dan berhasil membuat Keyla tersipu malu.

*

Setelah makan malam romantis itu Reyhan mengantar Keyla pulang, tepat di depan rumahnya.

"Aku pulang dulu ya? besok aku gak bisa jemput kamu gak papa kan?"

Keyla mengangguk.

"Yaudah sana masuk, istirahat ya."

"Okey, hati-hati di jalan kak."

Keluar dari mobil Reyhan, lalu dirinya masuk ke dalam rumah.

*

Pagi hari ini Keyla berangkat bersama Zain, kini motor Zain sudah kembali jadi Zain juga lebih leluasa buat pergi kemana-mana.

"Buruan naik, pakek helmnya."

"Iya bentar. Galak banget."

"udah."  lanjutnya

"Pegangan lah dek, teledor banget." kesal Zain yang takut telat.

Dengan sigap Keyla segera melingkarkan tangannya mengelilingi perut Zain.

Zain tersenyum tipis.

Dia selalu menyukai hal ini, setiap pagi.

ini salah satu alasan kenapa dia suka mengantar, jemput Keyla

Karna pelukannya.

"Kak, kebiasaan deh bengong, buruan!! Ntar telat aku yang di salahin."

"Iyalah." Jawab Zain yang selalu mampu membuat Keyla kesal.

_______

[Edited Blenger juga ya ngedit tulisan bocil wkwkwk maapkan ke khilafan penulisanku jaman dulu guiss]

I Love My Stepbrother ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang