Zain menggenggam tangan Keyla erat, berlahan Zain mengetuk pintu ruangan kerja ayahnya.
"Masuk.." ucap ayahnya saat mendengar ketukan itu. Keyla berjalan di belakang Zain.
"Hei Zain. Besok pagi jangan lupa buat ke bandara ya nak?"
"Iya yah."
"Ada apa kamu kesini? Tumben?" Tanyanya dengan pandangan masih fokus ke laptopnya.
"Zain mau ajak Keyla ke London." Seketika pandangan itu mengeras ke arah Zain.
"Ikut?"
"Yah.. Keyla mau ikut kak Zain.. boleh ya?"
"Zain disana sekolah Keyla, bukan mainan." Jelas ayahnya ke anak gaids itu.
"Tapi aku masuknya masih sebulan lagi yah.. dan Keyla juga libur sekolah kan? Gak ada salahnya dia nemenin Zain disana sampek liburannya selesai?" Sela Zain. Yasser terdiam. Memandang mereka berdua, dan genggaman tangan itu. Tapi pria itu tak memperdulikannya.
"Yah.. boleh ya?" Pinta gadis itu.
Yasser menghembuskan nafasnya.
"Oke, ayah izinin. Nanti ayah pesankan tiket. Zain jaga adikmu baik baik." Tak menyangka kalimat itu dengan mudah keluar dari mukut Yasser.
"Serius yah??" Tanya Keyla kegirangan.
Keyla berlari ke ayahnya.
"Makasih ayah.." peluk gadis itu.
"Iya sayang.." jawabnya sambil mengusap puncak kepala Keyla.
*
Zain hanya tersenyum di tepi ranjang Keyla. Dia melihat Keyla yang begitu semangat memasukan baju bajunya ke dalam koper.
"Disana panas gak?"
Zain menggeleng sambil tersenyum.
"Disana hujan gak?"
Zain menggeleng.
"Aku cocoknya bawa baju apa ya?"
"Gak usah bawa baju."
"Ih kamu nih.. disana dingin ya? Aku bawa jaket aja deh.."
"Kan ada aku yang peluk kamu."
Semburan yang bisa dibilang itu kata kata yang sangat manis, tapi Keyla menagnggapinya dengan memutar bola matanya.
"Emm.. aku ambilin jaketmu ya? Pasti disana kamu butuh banyak jaket sayang.." Jelas Keyla, lalu gadis itu beranjak keluar daribjamarnya menuju kamar Zain, dan menagambil beberapa stel jaket.
Keyla kembali lagi. Dia terlihat sangat sibuk.
"Sayang.. nyalahin AC nya dong. Sumuk nih." Pinta Keyla tanpa melihat ke arah Zain.
Bukannya menyalahkan AC Zain malah berjalan ke arah Keyla, mengambil ikat rambut lalu menguncirkan rambut gadisnya itu.
Keyla hanya bisa menikmati setiap gerakan Zain dalam menguncir rambutnya. Setelah itu Zain memberi kecupan di leher Keyla.
"Kamu semangat banget ya?" Ucap Zain yang kini memeluk Keyla dari belakang.
"Iya dan aku gak bakal sia siain waktu bareng kamu disana."
Zain mengangguk dan mencium pipi Keyla.
"Habis ini aku ke apartment mau beressin barang, kamu ikut?" Keyla mengangguk cepat. Lalu Zain mengacak ngacak rambutnya.
"Oke."
*
Berpamitan kepada seluruh teman temannya sebelum mereka pergi ke negera lain. Misca sangat kanget akan apa yang Yasser lakukan. Dia mengizinkan Keyla untuk pergi ke London? Sedikit khawatir akn masalalunya yang kelam disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Stepbrother ✔
Teen Fiction[ Cerita sudah Selesai!! Tolong jadi pembaca yang baik. Selalu Vote ya^^ Lebih baik follow dulu sebelum add cerita ini ke library. Karna ada part yang di private.] [Masih dalam tahab edit (acak). Maaf kalau beberapa bagian masih banyak yang typo kar...