Ketika punggung Raffa perlahan menjauh, Rena sadar hatinya telah terjatuh. Bersama sayap-sayap mimpi yang telah patah, perjalanannya ternyata tidak berakhir pada sebuah rumah.
Mungkin mereka bertemu di saat yang salah. Mungkin mereka memang tidak ditakdirkan searah. Mungkin kisah mereka hanya sebatas untuk dikenang. Mungkin rumah bukan tempat mereka untuk pulang.
Sebab Raffa, dengan segala kerumitannya, tak mampu memahami kalimat sesederhana, "Jangan pergi."
Dan Rena, dengan segenap kekecewaannya, hanya ingin mendengar ucapan, "Aku minta maaf."
Selucu itu, cara dunia bekerja.
Segala sesuatu selalu terikat oleh waktu, seperti bagaimana hatinya masih tinggal di masa lalu. Di antara mimpi yang tak tergapai, harapan yang tak tercapai, dan perasaan yang tak sampai.
Dirinya terjerat di tengah rajutan kenangan yang memeluknya erat, namun sama sekali tidak bersahabat. Bersama ingatan yang sudah usang dan hati yang kini hilang, Rena ingin menagih kembali janji yang dulu sempat teringkar.
Seiring uap teh panasnya menipis dan langit berhenti menurunkan gerimis, Rena mengangkat kepalanya yang semula tertunduk dan memaksakan seulas senyum. Mereka dipertemukan kembali dan perasaan mereka seolah bersemi lagi.
Hanya saja, setelah empat tahun berlalu, kenyataan tidak semudah itu.
"Katanya, segala sesuatu yang terjadi pasti memiliki alasan. Tapi kenapa kisah kita harus usai, tanpa sempat dimulai?"
Cerita ini tentang penantian sebuah kepulangan, penggapaian sebuah impian, dan jatuh-bangunnya hati di tengah perjuangan.
April 21, 2016
Prolog updated: December 23, 2021
.
.
Catatan penulis
(23 Desember 2021)Halo! Catatan ini ditulis pada 23 Desember 2021. Untuk pembaca baru, selamat datang! Cerita ini pertama kali ditulis lima tahun lalu dan selesai ditulis pada tahun 2019.
Sebelumnya aku ingin berterima kasih sebanyak-banyaknya untuk seluruh pembaca yang sudah meluangkan waktunya untuk hadir di sini. Apresiasi dari kalian sangat berarti. Aku sendiri sebagai penulis tidak menyangka dengan banyaknya apresiasi yang aku terima untuk project ini.
R untuk Raffa adalah project yang pertama kali aku publish dan berhasil kutuntaskan. Untukku sendiri, R untuk Raffa adalah karya yang sangat berarti meski aku masih berusaha untuk menghargai prosesku dalam berkarya. Di project ini mungkin masih terdapat banyak kekurangan, karena itu untuk pembaca yang ingin mengutarakan pendapat, komentar, kritik, dan saran akan sangat aku terima dengan senang hati!
Terakhir, aku ingin ucapkan: selamat membaca!
I hope you have a nice day!
Salam,
Ed
Catatan penulis
(11 Juli 2022)Setelah sempat di-unpublish selama beberapa waktu, R untuk Raffa di-publish ulang kembali dengan versi edit. Chapter akan di-upload satu persatu. Terima kasih!
KAMU SEDANG MEMBACA
R untuk Raffa
Teen FictionAda tiga hal yang paling Rena sukai: hujan, teh, dan Raffa. Karena menurutnya, tiga hal itu tidak akan pernah mengkhianati. Tapi malam itu, di bulan November keempat belasnya, Rena sadar. Bahwa fana adalah satu kata yang tepat untuk mendeskripsika...