Ali mengusap pelan pipi Sisi yang sedang berada di pangkuannya. Matanya mendelik memandang pipi gembulnya.
"Kamu cantik banget." Ali memuji Sisi. Sisi tersenyum.
"Makasih." Ucapnya singkat. Sisi bangkit dari pangkuan Ali. Ia mengambil satu kotak yang berisikan kenangan kenangan mereka.
"Aku jadi kangen banget masa kecil kita dulu." Sisi mengambil salah satu foto dalam kotak itu.
Ada tiga orang anak yang sedang bercanda tawa disana. Tawa mereka sangat Alami difoto itu.
Dibawah sana tertera tulisan.
Digo Sisi Ali sahabat selamanya.
Ali memandang foto itu. Ia tersenyum. Pandangannya terus menuju foto.
Lo selalu cantik Sisi. Gue tambah sayang sama lo.
Batin Ali terus meraung gemas. Ali mengambil kepala Sisi dan menaruhnya di bahunya.
Rasa sayang itu terus menjadi jadi. Bahkan sudah bertambah menjadi cinta. Ali menyadarinya. Tapi, Sisi tidak.
***
Digo berlari kearah Ali dan Sisi. Kopernya ia jatuhkan begitu saja.
"Ali Sisi!! Gue kangen kaliaann!" Digo memeluk keduanya.
"Lo tambah ganteng aja Li. Dan lo, tambah cantik tembem." Digo menoel pipi Sisi.
Ali tersenyum. Rindu sekali dengan sahabatnya. Digo. Ya, Digo selama 2 tahun ini bersekolah di Amsterdam. Mengikuti ayahnya yang pindah disana.
Dan liburan panjang membuat Digo kembali Ke Indonesia bertemu sahabat sahabat yang disayanginya.
"Yuuk masuk!" Digo merangkul Ali dan Sisi.
***
Hari hari terus berlalu. Kedekatan Digo dan Sisi semakin menjadi. Rasanya yang bersahabat hanya Digo dan Sisi.
Ali selalu memperhatikan keduanya. Hati Ali terasa tertusuk berbagai macam benda tajam. Melihat Digo dan Sisi yang sangat akrab.
Ali bertekad untuk menyatakan perasaannya pada Sisi malam ini.
Ali dan Sisi sedang berada di rooftop rumah Sisi. Sedangkan Digo sedang dibawah bersama bunda Sisi.
Ali menunduk. Ia mengumpulkan keberanian untuk menyatakan perasaannya selama ini.
"Sii. Aku mau jujur sama kamu" Ali mulai membuka pembicaraan. Ia meraih tangan Sisi. Sisi menatap Ali heran.
"Sii, sebenarnya aku .. Aku suka kamu sii. Aku cinta kamu, kamu cantik, baik selalu jadi penuntun aku. Selalu bisa menegurku kalau aku salah. Aku mau kamu jadi pasangan sementaraku. Aku mau kamu jadi pacaar aku Sii. Aku tau aku salah sudah menyukai sahabatku sendiri. Tapi ini gak bisa kubohongi Sii. Aju cinta kamu." Ali mengutarakan perasaannya panjang lebar.
Sisi terperanjat. Ia menggeleng. Air matanya meluncur. Apa ia harus mengatakannya?
"Ali.. Kamu salah menyukaiku." Ali mendongak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Learn To Love
Fanfiction"Ali. Kamu itu gak bisa senyum ya?" Pertanyaan itu selalu terdengar di telinga remaja usia 17 tahun Ini. Ali hanya menatap dingin sekelilingnya. *** Kapan ya aku bisa liat kamu senyum terus setiap hari? Senyum kamu itu indah tau. Aku bisa jadi tem...