Learn To Love - 21

22.5K 1.7K 8
                                    

Prilly tengah bersiap untuk acara promnight sekolah. Kali ini ia tak dijemput oleh Ali karna Prilly bilang ia ingin pergi sendiri.

Prilly tengah merapikan gaunnya dan rambutnya yang sudah ia tata dengan rapi. Bajunya yang berwarna merah menyala itu sangan kontras dengan kulit putihnya.

Ia masih berfikir tentang janjinya semalam.

"Kita harus pake baju yang warnanya sama! Kalau gak sama, berarti kita gak sehati!"

Prilly mengerucutkan bibirnya. Bagaimana kalau gaun yang ia pakai warnanya tidak senada dengan Ali? Bisa kacau.

"Ah. Sudahlah." Prilly mengambil topengnya dan berlalu dari kamarnya dan berjalan menuju mobil daddynya. Karna, daddynya yang membuat pesta promnight itu.

Ini memang promnight. Namun,seperti pesta ala ala pake topeng gitu. Prilly memasang topeng merahnya.

***

Kelihatan sekali bahwa ditempat ini sudah sangat ramai. Prilly mendengus ia bingung mencari Ali yang entah memakai baju apa dan sedang dimana.

"Ali yang mana ya?" Prilly berjalan masuk lebih dalam meninggalkan daddynya yang tengah berbincang bincang. Banyak murid murid yang tengah tertawa dan berbaur dengan riang.

Prilly memang tak memiliki banyak teman disini, jadi bagaimana?

"Baiklah. Selamat malam semuanya, hello yang lagi galau galau yang gak bisa move on dari mantan. Kita disini akan senang senang dan lupaiin segala masalah yang sedang kalian alami ya." Fiiks. Prilly tambah kaget acara tengah dimulai.

"Kali ini, kita akan berdansa ya! Sst. Gue bakal bagiin kalian kartu kartu ini niih. Dan setiap kelompok dansa terdapat 4 orang. Nah, di 4 orang itu kalian bisa pilih pasangan kalian." Prilly meringis. Ia hanya ingin berdansa dengan Alinya.

"Omaygat! Gue harap gue dapet sama Ali!"

"Gue mohon Pliiis! Sama Ali."

"Duuh Ali mana siih? Gak tau apa kalau gue pengen dansa sama Ali seorang."

"Duuh bulu matanya pasti tambah lentik tuu. Gimana ya mukanya? Pasti ganteng!"

Prilly bergidik. Semua murid mendambakan calon suaminya. Sedangkan Prilly? Sama. Ia juga mengharapkan Ali. Prilly ingin menangis rasanya.

Semua dibagi 2 kelompok. Perempuan dan laki laki. Mereka semua diberikan kartu nomor. Prilly mendapatkan nomor 26.

Ia mulai panik. Ali nomor berapa ya?

Prilly sudah mulai berdansa dengan kelompoknya. Hatinya tak merasa bahwa yang sedang berdansa dengannya adalah Alinya.

Prilly mendorong pelan tubuh laki laki itu. "Maaf. Aku ingin ke toilet"

Prilly berjalan keluar dari kelompok bahkan menjauh dari kerumunan orang itu.

Ia duduk disebuah bangku yang berada di rooftop ruang dansa. Ia menyenderkan tubuhnya di kursi sambil menatap langit.

Learn To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang