Learn To Love - 13

24.5K 2K 4
                                    

Prilly bergidik sendiri melihat keadaan rumahnya. Bagaikan rumah hantu yang ada di film film horror. Ia mencoba untuk tidur tapi tak bisa.

Fikirannya terus tertuju akan hal hal negatif yang berhubungan dengan makhluk halus.

Ia tak tahan. Akhirnya Prilly mengambil handphonenya dan menghubungi Ali.

Tak berapa lama kemudian, wajah Ali sudah muncul di layar handphone Prilly.

Ali terlihat mengucek matanya. Prilly merasa bersalah, sepertinya Ali terlihat sangat lelah.

"Ali.. Maaf ganggu ya? Aku takut." Suara Prilly terlihat redup. Ia memeluk bantal doraemonnya kuat.

Ali melihat wajah Prilly yang terlihat memelas karna ketakutan.

"Duuh Prill. Lo coba tidur aja deh." Prilly menggeleng.

"Enggak bisa. Aku takut sendirian Ali." Prilly mulai menangis.

Ali menepuk pelan dahinya. Ia menggaruk kepalanya. Ali bingung harus berbuat apa pada gadis manja ini.

"Yaudah. Gue tunggu in lo disini sampe lo tidur ya." Ali mencoba menenangkan Prilly. Prilly mengangguk.

Ali menyanyikan lagu nina bobo dari sebrang sana. Mata Prilly mulai tertutup rapat. Ali menghentikan nyanyiannya.

Ali menatap Prilly yang sedang tertidur pulas disana. Senyumnya ia kembangkan. Sangat manis.

Pipi Prilly menggembung. Ali sangat ingin mencubitnya. Tapi tak bisa.

"Good night tembem kesayangan gue." Ali mengecup layar handphonenya. Kemudian memutuskan vidio call tersebut.

***

Prilly melangkahkan kakinya ke arah kelas. Ia yakin pasti hari ini dia terlambat. Prilly menepuk dahinya merutuki kebodohannya sendiri.

Ia mengetuk pelan pintu kelas. Terlihat Bu Laily menatap tajam kearah Prilly.

"Darimana saja kamu hah!?" Prilly rasa, guru ini tidak menyukainya. Terlihat jelas sekali jika guru ini menatapnya. Prilly tau Bu Laily itu tante Angel. Ya mungkin sifatnya akan sama.

"Maaf Bu. Saya terlambat jalanan macet." Prilly menatap Guru itu dengan takut.

"Bersihkan taman sekarang! Kembali saat pelajaran pertama sudah selesai. Sana pergi!" Prilly menghela nafasnya.

Ia berjalan lagi kearah taman sekolah. Ia mengambil sapu dan mulai menyapu daun daun yang berjatuhan di tanah.

1 jam berlalu.

Prilly tak henti hentinya menyapu disana.

"Astaga! Kurasa ini tak akan selesai!" Ia mengusap peluhnya yang turun dari dahinya.

Prilly duduk dibawah pohon yang cukup lebat. Ia menselonjorkan kakinya.

"Nih." Sebuah tangan memberikan ia minuman dan sebungkus coklat. Prilly mendongak.

"Ali? Kamu ngapain disini? Ini kan belum selesai pelajaran? Entar kamu dimarahi loh. Udah sana." Prilly berdiri dan mendorong dorong tubuh Ali.

"Ish. Gakpapa. Males gue sama tantenya si cabe cabean itu." Prilly tau Ali sedang menyindir Bu Laily.

"Gimana kamu bisa keluar kelas?" Ali menatap Prilly malas.

Learn To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang