Ali dan Prilly terbelalak.
"Tapi kita berdua sahabat Ma! Bukan pacaraan" Ali menyanggah perkataan mereka tadi.
"Bener Dad, Mom. Ali sama Prilly hanya sahabat." Prilly ikut menimpali ucapan Ali.
Sebenarnya gue seneng siih. Ali berucap dalam hati.
Duuh. Sebenarnya kan aku mau. Prilly ikut berucap dalam hati.
"Ooh mereka gak mau Resi." Mommy Prilly mengerutkan dahi. Mama Ali mengangguk.
"Ya iyaa sayang banget ya? Yaudah kita gak maksa kok. Dibatalin aja kali ya?" Mama Ali mencoba menggoda keduanya.
"JANGAANN!" Ali dan Prilly berteriak bersamaan. Kemudian sama sama menutup mulutnya. Wajah keduanya merona.
"Aahha! Ciee. Oh gitu yaa benih cintanya disembunyiin." Daddy Prilly lagi lagi menggoda Ali dan Prilly.
"Daddyy! I hate yoouu!" Prilly mencubit pelan perut daddynya.
"Ekhhem. Kayanya kita tinggalin berdua aja yak." Daddy dan Mommy Prilly serta Mama Ali keluar dari ruang rawat.
Ali dan Prilly telihat kikuk. Keduanya masih malu malu.
"Ehm Prill. Eh. Emm lo beneran mau nikah sama gue. Eh maksudnya tunangan dulu." Ali tak berani menatap gadis di hadapannya ini.
"Em. I.. Iya Li. Insya Allah." Prilly mengigit bibirnya
"Kok insyaallah siih Prill? Berarti lo masih bimbang doong?" Ali kini menatap mata Prilly.
"Enggak kok. Aku beneran sayang kamu" Prilly tersenyum malu malu.
"Eh. Hehehe gue juga sayang lo Prill." Ali kini terlihat menggenggam tangan Prilly.
"Cuman, aku takut kalau kamu nanti cuekin aku mulu, kamu kan dingin kaya es gitu hhii serem serem gimana gitu." Prilly mengeluarkan unek uneknya.
Ali tersenyum meremehkan sesaat kemudian tertawa.
"Hahaha. Enggak lah. Itu mah dulu sekarang mah bedaa. Gue sayang lo"
"Iya Li. Sama kok."
Prilly dan Ali tersenyum. Keduanya memandang satu sama lain ada rasa cinta yang tumbuh disana.
"Aaa ciiee Prilly iihiiy! Aseekk. Prilly niiyee" Daddy Prilly menyembulkan kepalanya di pintu. Ia menggoda anaknya lagi.
"Oh god! Daddyy! Daddy ganggu ah." Prilly melempar satu bantal ke daddynya. Hingga kepala daddynya hilang dari pintu itu.
Ali terkekeh. "Ternyata kekasih gelap lo itu daddy lo. Bego banget gue."
Kali ini Prilly yang terkekeh. Ia memukul pelan pindah Ali.
"Prilly ?" Suara seorang lelaki mengagetkan Ali dan Prilly.
Mata Prilly berbinar , Prilly berteriak nyaring hingga lelaki itu berlari memeluknya tepat didepan Ali. Ali yang melihat itu mendengus. Ia tak bisa melihat jelas wajah pria itu.
"EKHHEM!" Prilly tersadar. Ia tersenyum penuh arti kepada Ali.
"Li, ngambek yah. Kenalin ini Kak Kirun. Kaka aku." Kirun berbalik. Ia menatap Ali penuh arti.
Ali terbelalak.
"Woohoo! Kikii! Apa kabar lo broo!" Ali memeluk Kirun. Prilly menggaruk kepalanya.
"Loh. Kalian udah kenal?"
"Priil! Ini sahabat gue, abang gue, pacar guee!" Prilly terbelalak.
"What!? Pacar!?"
![](https://img.wattpad.com/cover/69943151-288-k508197.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Learn To Love
أدب الهواة"Ali. Kamu itu gak bisa senyum ya?" Pertanyaan itu selalu terdengar di telinga remaja usia 17 tahun Ini. Ali hanya menatap dingin sekelilingnya. *** Kapan ya aku bisa liat kamu senyum terus setiap hari? Senyum kamu itu indah tau. Aku bisa jadi tem...