Selama 4 hari Ali dan Prilly tengah melaksanakan ujian. Oh ya kalian ingat Bu Laily? Dia sudah di DO dari sekolah itu dan Angel? Dia diberi hukuman. Entah hukuman apa.
Ali dan Prilly kini tengah bersantai setelah melakukan ujian sekolah.
"Panggilnya aku kamu iih! Udah tunangan juga!"
"Belum terbiasa Prill."
Ali dan Prilly sudah tunangan beberapa hari setelah Prilly keluar dari rumah sakit.
Ali menatap wajah Prilly tanpa kedip. Rambut yang dibiarkan tergerai dan gaun biru muda selutut membuatnya terlihat anggun.
Ali menganga.
"Heh! Ali malu ah! Masa nganga gitu! Entar Papa ajarin tips tips cara bikin cewe kelepek kelepek." Ali tersadar saat sikut papanya menyenggol lengannya.
"Yaelah Pah. Ini aja Prilly pasti udah kelepek kelepek sama Ali. Papa gak inget anak papa yang ganteng ini sangat famous karna ketampanannya?" Ali mulai PD.
"Ish dasar ayah sma anak sama aja!" Mama Ali mencibir Ali dan papanya.
"Sirik!" Ali dan Papa Ali mengatakan hal yang bersamaan hingga membuat Mama Ali mendengus.
Tak terasa ternyata Prilly suda berada di hadapannya. Ali melongo lagi.
Tuhan gak salah ngasih gue jodoh. Ish bisa bisanya gue waktu itu gak bisa move on dari Sisi. Didepan gue udah ada bidadari gini. Ya ampun nikmatmya berlebihan amat dikasih Allah.
Prilly mengibaskan tangannya didepan wajah Ali. Ali tersadar.
Ali menyematkan cincin sementara nya di jari manis Prilly. Kenapa sementara? Karna nanti kalau nikah, cincinnya beda lagi.
Prilly balik menyematkan cincin ke jari manis Ali. Ia tersenyum.
"Ali! Ali! Wooii!" Prilly mengibaskan tangannya didepan Ali. Ali tersadar.
"Kenapa ngelamun?"
"Aku lagi ke flashback aja waktu kita tunangan." Prilly terkikik.
"Ciie. Ngebet nikah yak?" Prilly tertawa. Ali merona ia mencubit pipi Prilly sekilas.
"Dasar nakal!" Prilly mengusap pipinya.
"Yaa maaf."
***
Ali terbangun dari tidur indahnya. Ia memijat pelipisnya.
"Yaelah. Gue dimana?" Ali seakan akan hilang akan ingatannya.
"Sayang?" Terlihat seorang gadis ralat seorang wanita yang berjalan kearahnya. Wanita itu sedang memegang perut besarnya.
"Pri.. Prill.. Prilly!? Ya ampun yang! Siapa yang hamili kamu! Dasar gak tau diri!" Ali memaki maki sendiri sambil membantu Prilly duduk.
Prilly menatap Ali heran. Ia menggaruk kepalanya yag sama sekali tidak gatal.
"Yang? Yang hamilin aku ya kamu." Ali terbelalak mulutnya menganga lebar.
"Whaat!? Kapan aku haa..
Belum saja ucapan Ali selesai, suaranya sudah disanggah oleh rintihan Prilly. Ali mulai panik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Learn To Love
Fanfic"Ali. Kamu itu gak bisa senyum ya?" Pertanyaan itu selalu terdengar di telinga remaja usia 17 tahun Ini. Ali hanya menatap dingin sekelilingnya. *** Kapan ya aku bisa liat kamu senyum terus setiap hari? Senyum kamu itu indah tau. Aku bisa jadi tem...