Pelajaran FISIKA tengah berlangsung dari beberapa jam yang lalu. Prilly sudah mencoret core bukunya dengan tulisan tulisan yang tertera dipapan tulis.
Kriingg!
Bel lergantian lelajaran brrbunyi. Prilly menutup bukunya. Pak Fadli sudah keluar ruangan. Berhubung guru Matematika sedang izin, semua murid bersuka cita dikelas.
Tapi tetap saja, ada soal yang harus dikerjakan. Prilly lebih memilih untuk membaca novelnya.
Sesaat kemudian ia mengambil botol minumnya dan meneguknya sedikit.
Sewaktu ia meneguknya, seseorang menyenggolnya. Alhasil ..
Uhhuukk! Uhuuk!!
"Upps! Gak sengaja." Prilly melirik Angel yang sudah melenggang pergi dari tempat duduknya tadi.
Prilly masih terbatuk. Uhuuk! Uhuuk! Uuweek!
Hingga ia membekap mulutnya agar air yang sudah banyak itu keluar lagi dari mulutnya. Ia masih terbatuk pelan. Rasanya air itu ingin keluar dari dada Prilly.
Ia berlari keluar dan berjalan kewastafel samping kamar mandi. Ia terbatuk batuk disana.
Kebiasaan Prilly. Jika ada yang mengganggunya makan atau minum sampai tersedak , itu akan menjadi masalah besar bagi Prilly.
Puk! Puk!
Seseorang memukul pelan pundak Prilly. Prilly meliriknya.
"Ali?"
"Lo gakpapa hm? Emang tu anak keterlaluan yah!" Ali merasa geram pada Angel yang sepertinya sengaja membuat Prilly tersedak.
Uhuuk! Uhuukk! Uuweekk!
Muntahan itu akhirnya keluar. Tak ada henti hentinya. Makanannya yang ia makan juga keluar perlahan.
Ali meminggirkan rambut Prilly dan memijat tengkuknya.
"Ke UKS aja ya?" Tutur Ali yang nampak kuatir dengan keadaan Prilly.
Setelah merasa muntahan itu tak keluar lagi ia membersihkan mulutnya lalu berbalik. Matanya masih ia tutup.
"UKS aja yuk. Gue anter." Ali menuntun Prilly ke UKS.
***
"PRILLY kenapa Li?" Tanya Lili anak UKS disana.
"Gak tau." Ucap Ali datar dan membawa Prilly keatas tempat tidur.
Prilly memukul pelan dahinya. Ia memegang perutnya yang terasa nyeri.
"Laper ya?" Prilly mengangguk. Ali melirik ke segala arah. Disamping meja Prilly terdapa buah buahan. Ali mengupasnya satu persatu.
Kemudian, ia menyuapkannya pada Prilly. Prilly mengunyahnya perlahan.
Ali menatap Prilly yang sedang makan buah yang ia kupas tadi. Pipi Prilly menarik perhatian Ali. Sepeti Tupai yang menyimpan makanannya di pipi.
Ali bersemder dikursi.
"Ali kamu kekelas aja. Entar ada Pak Yula habis ini." Prilly mewanti wanti Ali.
"Gue mau disini jagaiin lo." Ucap Alli datar. Prilly menggeleng. Prilly mencoba untuk duduk. Tapi ditahan oleh Ali.
"Eits. Tiduran aja. Gak ada tawar menawar." Prilly mendengus.
"Udah gak galau karna cinta?" Prilly membuka percakapan. Ali menatapnya kesal.
"Ish. Jangan bahas itu lagi gue gak suka."
"Cewe banyak loh Li. Cantik cantik. Ngejar ngejar kamu lagi. Masa gaada yang direspon. Kamu kan ganteng." Ali mengerutkan dahi.
"Ooh jadi gue ganteng niih." Ali menoel Pipi Prilly. Prilly membungkam mulutnya. Ia berbalik tak menoleh Ali.
"Ciiee." Ali masih saja menggodanya. Prilly mengambil selimut dan menutupi seluruh tubuhnya.
"Ali jangan godaiin mulu ah!" Prilly berteriak dari dalam selimut.
"Ciie asiik Prilly niih yee.." Prilly merengut. Ia membuka selimutnya dan terduduk memperlihatkan wajah cemberutnya.
"Gak mau digodaiin gituu Ali! Ali jahat! Ish udah sono ah." Prilly mendorong Ali.
"Yakin niih gue keluar?"
"Yakin." Sebenarnya tak yakin.-
"Bener niih?"
"Bener" Ucap Prilly tak ikhlas.
"Yaudah." Ali bangkit, mulai berjalan dan membuka pintu UKS.
Prilly ikut bangkit dan mengejar Ali menahannya dari belakang.
"Iih Ali. Becanda doaang. Kamu mah ngambekan." Prilly membalikkan tubuh Ali.
Ali menatapnya dingin. Prilly gusar. Kepalanya kembali pusing. Tubuhnya mulai limbung.
Ia memegang pegangan tempat tidur tadi. Ali yang melihatnya langsung sigap penangkap tubuh Prilly. Prilly jatuh di pelukannya.
"Kan tuh kan. Kebanyakan tingkah siih. Pusing lagi kan?" Ali masih menahan tubuh Prilly.
Prilly memegang dahinya. Sebenarnya ia harus makan berat. Tidak cukup buah buahan tadi. Tapi ia tak mau merepotkan Ali.
Ali mengajak Prilly untuk duduk lagi di tempat tidur. Ali mengusap dahi Prilly.
Prilly menahan tangan Ali. Sehingga tangan Ali diam tak bergerak. Mata Prilly mulai tertutup. Beberapa menit kemudian, Prilly tertidur.
Perlahan tangan Ali terangkat dari dahi Prilly. Ia mengusap rambutnya.
"Angel jahat amat siih. Bikin Prilly kaya gini." Rasanya Ali dendam dengan Angel.
Ali mengelus pipinya Prilly pelan. Matanya tertutup semakin membuat kecantikannya terpancar. Ali tersenyum.
Pertama kali aku jatuh cinta, pertama kali aku sakit hati.
Tapi, kudua kalinya aku jatuh cinta, aku harap kali ini aku tak sakit hati.
-Learn To Love 11-

KAMU SEDANG MEMBACA
Learn To Love
Fanfiction"Ali. Kamu itu gak bisa senyum ya?" Pertanyaan itu selalu terdengar di telinga remaja usia 17 tahun Ini. Ali hanya menatap dingin sekelilingnya. *** Kapan ya aku bisa liat kamu senyum terus setiap hari? Senyum kamu itu indah tau. Aku bisa jadi tem...