Ali membantu Prilly masuk kedalam mobil Audinya itu. Kemudian ia masuk kepintu mobil disamping.
Selama perjalanan, keduanya bercanda tawa berdua. Mereka tak kehilangan topik pembicaraan sedikitpun.
"Eh Ali." Ali menengok.
"Apaan?"
"Gakpapa miscall doang." Ali dan Prilly kembali tertawa.
Tak terasa mereka sudah sampai didepan rumah Angel. Ali membantu Prilly turun lagii kado yang dibawanya ia tumpuk bersama kado Ali.
"OMG!! My Baby Ali! Lo dateeng!" Angell berlari kecil kearah Ali dan Prilly. Wajah yang tadinya sumringah berubah menjadi dingin ketika melihat Prilly.
"Ngapain siih kamu datang sama cabe cabean ini!" Angel menunjuk kasar kearah Prilly.
"Heh! Ini pesta lo! Jangan buat gue ngerusak acara lo sendiri." Ali memutar bola matanya malas. Prilly mengusap lengan Ali.
"Ali udah." Tangan Prilly beralih ke punggung Ali. Ali menatapnya.
"Niih buat lo." Ali memberikan kadonya kepada Angel. Angel tersenyum. Tangannya bergelayut di lengan Ali.
"Ali udah, kamu sama dia aja. Kan dia lagi ulang tahun. Aku kesana dulu ya?" Prilly tersenyum. Beda dengan Ali, ia terasa sedang masuk kekandang Singa.
Ali menatap kepergian Prilly. Seperti anak yang ditinggal pergi oleh ibunya.
"Udah yuk beb! Kita kesana." Angel menarik tangan Ali. Ali hanya pasrah.
"Kamu mau makan apa? Ini itu?"
"Serah."
*
Prilly menatap sekeliling. Ia meremas tangannya.
"Aku disini ngapain?" Prilly mengerucutkan bibirnya. Tiba tiba pandangannya terkunci oleh Ali dan Angel. Ia mendengus.
Prilly melihat Ali sedang keluar kearah kamar mandi. Angel sendirian disana. Sepertinya Angel akan mendatangi Prilly.
Jantung Prilly mulai berdegup kencang. Angel benar benar mendatanginya.
"Ngapain lo pergi bareng Ali?" Angel berbicara ketus sambil berjalan mengelilingi Prilly.
"Aku dijemput Ali." Ralat. Padahal Ali tinggal dirumahnya.
"Oh. Gue peringatin sama lo jangan deketin Ali!" Suara Angel mulai pelan. Tapi serasa ditekannkan.
"Jangan pernah ganggu keponakan Ibu, Prilly! Kalau kamu berani ganggu Angel bersiaplah hukuman hukuman dari saya!" Bu Lailu mendatangi mereka. Seakan tau apa yang tengah mereka perbincangkan.
Rasanya Prilly ingin berteriak menyebutkan nama Daddynya. Tapi ia harus sabar.
"Apa hak kalian melarang saya dekat dengan Ali?" Prilly memberanikan diri untuk melawan mereka.
"Lo berani sama gue hah!?"
"Aku bukannya berani atau gak berani. Aku cuma gak ngerti kenapa kalian ngelarang aku dekat sama Ali. Setauku, Ali fine aja dekat sama aku."
Jawaban Prilly membuat Angel dan Bu Laily geram. Tangan Angel menarik rambut Prilly sehingga rambutnya tergerai.Lagi lagi rambut yang menjadi sasarnnya.
"Gue peringatin sekali lagi, jangan main main sama gue!" Angel melototkan matanya pada Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Learn To Love
Fanfiction"Ali. Kamu itu gak bisa senyum ya?" Pertanyaan itu selalu terdengar di telinga remaja usia 17 tahun Ini. Ali hanya menatap dingin sekelilingnya. *** Kapan ya aku bisa liat kamu senyum terus setiap hari? Senyum kamu itu indah tau. Aku bisa jadi tem...