Comentnya harus panjang! Awas yang pendek. 😂
***
Semua berubah tegang. Lautan manusia itu terdiam, tak ada yang berbicara. Terutama Ali, ini benar-benar kacau.
Apa maksudnya? Apa Ali ingin mempermainkan hati dua wanita sekligus? Apa ia merasa tampan hingga semua wanita ia perlakukan seperti ini? Pikir Prilly.
"Ingat Ali! Jangan pernah main-main sama yang namanya wanita. Aku membenci semuanya. Kau tak tau bagaimana rasa sakit yang kuterima selama ini! Sekarang, lanjutkan pernikahanmu dengan Priska. Aku ingin pulang." keras Prilly bangkit.
"Aku bisa menjelaskannya!" teriak Ali. Prilly menggeleng gemas.
"Ali! Aku membencimu!" teriak Prilly ingin berlari dari kerumunan itu. Baru saja ia melangkah, tangan kekar Ali sudah melingkar diperut gadis itu.
Wajah Ali disembunyikan di bahu Prilly, menghirup aroma tubuh itu kuat-kuat. Aroma yang ia rindukan selama ini. Sesak sekali rasanya.
Aku ingin, mmepersuntingmu..
Tuk yang pertama dan terakhir..
Ali menyanyikannya tanpa musik, tanpa pengeras suara. Ia hanya menyanyikannya di telinga Prilly dengan berbisik dengan suara yang sudah serak. Hanya Prilly yang bisa mendengarnya.
Suara Ali tercampur akan rasa sesak, suaranya tercekat di tenggorokan. Sampai akhirnya gadis manis itu merasakan bahunya basah. Ali menangis! Oh tuhan, Ali menangis!
Jangan kau tolak dan buatku hancur, ku tak akan mengulang tuk meminta..
Satu keyakinan hatiku ini, akulah yang terbaik untukmu..
Kali ini, tangisnya semakin deras. Pelukannya semakin erat. Lelaki itu tambah memasukkan wajahnya dilekukan leher gadisnya.
"Aku minta maaf padamu.." isaknya pelan. Prilly menunduk, ikut menangis dengan bisikan Ali yang mencoba meredam amarah gadis itu.
"Maaf Prill.. Maaf.. Aku mau kamu. Aku cinta kamu.." isaknya penuh sakit.
Prilly memutar badannya. Menangkup pipi Ali yang sudah dipenuhi air mata.
"Ali, aku memaafkanmu. Aku juga berharap seperti nyanyiamu. Tapi aku tak bisa, aku tak bisa mengkhianati Priska begitu saja. Dia pilihanmu sekarang. Aku hanya masalalumu, dialah masa depanmu. Harapan kita untuk menikah berhenti sampai disini."
"Hapus ingatanmu tentang masalalu denganku. Kau harus menata masa depanmu dengan Priska. Aku merelakanmu Ali, semoga kau bahagia dengannya." jelas Prilly lembut.
Ali terpaku, bukannya bahagia. Ia malah tambah menangis, bahunya berguncang mendapati kata-kata Prilly.
"Aku mencintaimu.. Aku mencintaimu.. Aku mencintaimu.." isaknya sambil menunduk.
"Aku pergi Ali.." Prilly mengecup punggung tangan Ali lalu berjalan pelan.
"Kamu salah paham Prilly!" sentak seseorang, relfeks Prilly langsung diam. Ia tak berani menengok kebelakang, takut melihat wajah Ali lagi.
"Kamu salah paham." ucap Priska lembut. Disentuhnya bahu Prilly, lalu membalikkan badannya. Priska tersenyum disana.
"Cinta kalian tetap ada, cinta kalian tetap kuat. Tak akan bisa runtuh walaupun ditiban beribu-ribu ton besi. Kalian bisa menahannya, aku tau itu. Kamu bohong jika merelakan aku dengan Ali. Benar kan kataku?" ucap Priska dengan senyum manisnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Learn To Love
Fanfiction"Ali. Kamu itu gak bisa senyum ya?" Pertanyaan itu selalu terdengar di telinga remaja usia 17 tahun Ini. Ali hanya menatap dingin sekelilingnya. *** Kapan ya aku bisa liat kamu senyum terus setiap hari? Senyum kamu itu indah tau. Aku bisa jadi tem...