Learn To Love - 41

15.1K 1.3K 113
                                    

- Five years later-


Sekian lama sudah Ali meninggalkan Prilly dengan cinta yang masih utuh. Sekian lama sudah Prilly hidup dengan cinta yang masih ia tanam untuk Ali. Kenangan serta memori yang tersisa dalam otaknya sangat membantu jika Ali masih mencintainya.

Kesuksesan yang kini diraihnya sangat menguntungkan. Dilihat dari butik yang kini sangat laris serta terkenal diseluruh wilayah Jakarta. Butik yang mengoleksi barang limited yang hanya dirancang oleh Prilly dan tak ada copy-nya.

Fikirannya memantau lebih jauh akan kenangan manis yang dibuatnya bersama Ali dulu. Prilly sangat merindukan pria itu yang katanya pergi untuk kembali.

Namun, sudah lima tahun ini Ali menghilang tanpa jejak sedikitpun membuat Prilly sedikit khawatir. Membuatnya takut akan cinta Ali yang bisa kapan saja memudar.

Tak ada kabar. Bisa saja memungkinkan jika Ali bersama yang lain. Bisa saja ia meneliti para gadis di Swiss sana.

"Prill. Lo ngelamun aja." ucap Sisi membuyarkan lamunan Prilly. Ia hanya tersenyum memandang Sisi yang tengah duduk disampingnya.

Hanya Sisi yang mengerti nya. Hanya Sisi yang tak meninggalkannya. Terkadang Prilly selalu bergantung pada Sisi membuatnya tak enak pada Digo.

Enam bulan yang lalu, Digo meminang dan menjadikan Sisi istri. Lalu pada bulan ke tiga pernikahan mereka, Sisi sudah mengandung anak Digo. Prilly ikut bahagia mendengar kabar baik itu.

Ia kembali terngiang, andai saja Ali ikut mendampinginya saat itu. Kebahagiaan akan lebih timbul disana.

"Aku kangen Ali." balas Prilly sembari memandang langit malam dalam apartemennya.

"Gue ngerti kok perasaan lo Prill. Pasti Ali bakal balik kok. Lo tenang aja, Ali gak mungkin ngingkarin janjinya sendiri." jelas Sisi memberi semangat untuk Prilly.

Gadis manis ini tersenyum. Ia mengangguk sembari memainkan jari-jarinya yang terlihat gelisah. Prilly selalu khawatir setiap malam akan kondisi Ali.

"Dia gak pernah kabarin aku. Mungkin disana dia udah punya pengganti yang lebih baik dariku. Mungkin ada yang lebih cantik dari aku?" ucap Prilly menjelaskan hatinya. Sisi terkikik pelan.

"Yaya. Lo terlalu posesif Prill. Lebih baik lo tidur sekarang dari pada lo gila gara-gara mikirin Alibaba okey?."

Prilly terkekeh kecil. Dilihatnya Sisi yang sudah masuk terlebih dahulu. Ia menatap bintang sebentar.

"Aku yakin kamu akan kembali, bulan membutuhkan matahari. Begitupun aku membutuhkanmu Ali."

***

Pagi ini, Prilly berjalan memasuki butik. Disana sudah ada beberapa karyawan yang sudah menayapanya hangat. Kehormatan Prilly sangat dijunjung tinggi oleh para pekerjanya.

Lemah lembut seorang Prilly dapat meluluhkan hati setiap orang yang didekatnya, membuat orang itu nyaman. Bahkan sudah banyak para lelaki yang menghampirinya, mendekatinya bahkan melamarnya. Ratusan pria itu ia tolak karena kesetiaannya pada Ali. Ia selalu yakin, jika Ali pergi untuk kembali. Kembali hanya untuknya.

Jam menunjukkan pukul sepuluh pagi. Saat Prilly membuka pintu ruangannya, dilihatnya seorang wanita cantik yang tengah memilih gaun pengantin.

Wanita itu menatap Prilly penuh senyum.

"Anda Prilly?" tanya wanita itu ramah. Prilly mengangguk mengiyakan.

"Bolehkah aku melihat koleksi gaunmu Prilly? Beberapa minggu lagi aku akan menikah. Kuharap kau bisa membuatkan aku sebuah gaun yang terlihat glamour." tutur wanita itu.

Learn To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang